CHAPTER 18

8.6K 526 3
                                    

Ally melihat jam tangannya, sudah waktunya jam makan siang. Dia memundurkan kursinya lalu memanggil Elsa yang sedang serius mengetik di laptopnya.

"Sa!"

"..." Ally berdecak tidak mendapatkan jawaban dari Elsa.

Wanita itu berdiri lalu menggoyangkan bahu temannya itu. "Ayo makan! Lo mau mati kelaparan disini?"

Benar saja, sehabis Ally mengatakan hal itu perut Elsa berbunyi. Elsa mendecak sebal karena perutnya tidak dapat berkompromi.

"Ck. perut gue ga mau kompromi!"

"Tandanya lo butuh makan!"

"Ya ya ya," jawabnya kesal.

"Tapi cepet ya, gue masih ada revisian," pintanya.

Ally menatapnya dengan pandangan bertanya, "Lo ga mau lihat pemandangan lo kayak biasa?" tanyanya.

"Emang bebeb gue ada?" tanya Elsa tidak percaya.

"Gue denger dari pembicaraan anak-anak tadi. Lo nya aja yang terlalu fokus sama layar!" Mereka berjalan dengan Elsa yang mengecek ponselnya.

Elsa membuka group ciwi-ciwi lope yang berisikan informasi penting yang tentunya berupa gossip fenomenal di kantor mereka. Ally meyakini, Elsa mempunyai lebih dari satu group yang serupa.

"Gila! Bebeb Mario sama si Maylyn lagi makan kantin!" ucapnya heboh lalu menarik tangan Ally untuk berjalan lebih cepat.

"Ehh sebut nama! Hati-hati ketahuan orangnya!" sahut Ally.

"Ayo! Udah satu minggu gue ga liat Cherry! ehh begitu bisa lihat ketempelan si Melon itu!" kesalnya.

Mengapa Cherry dan Melon? katanya, ketika Mario dulu menolongnya, pria itu sedang memakan buah Cherry. Aneh bukan? Lalu mengapa Melon? katanya juga, pertama kali Elsa bertemu Maylyn, wanita itu berambut hijau seperti melon. Ya... walaupun sekarang sudah berganti warna menjadi merah.

Ally terkekeh, temannya yang satu ini memang unik. Tak lama kemudian mereka sampai di kantin kantor. Mata Elsa langsung memindai mencari Mario, dan ketemu.

"Cherry mau lewat! Gimana gue dah rapi?" bisiknya heboh. Ally mengacungkan jempol. Dan benar saja, Mario melewati mereka. Ya, Elsa sudah mempersiapkan senyum terbaiknya untuk dipamerkan.

"Siang pak!" sapa Elsa semangat. Mario hanya membalas dengan senyuman. Ya, pemilik tempat mereka bekerja disini memang ramah. Sangat ramah. Dan sebagai tambahan, dia merupakan teman Alec yang pernah Ally bicarakan.

"Lihat! Cherry senyum sama gue!!!" ucapnya bahagia.

Ally menggelengkan kepala, "Coba lo liat cherry lo itu!"

Maylyn, sekertaris Mario membawakan makanan yang telah dia beli untuk boss-nya itu. Dan lihat saja mereka makan di meja yang sama.

"Gue dah kebal!"

Elsa memilihkan tempat duduk yang serategis untuk memantau pujaan hatinya itu. Tidak jauh, namun juga tidak begitu dekat sehingga Elsa dapat dengan puas mengambil gambarnya secara diam-diam. Jangan salah! Kamera ponsel miliknya dapat mengambil foto dari jarak yang jauh dengan jelas, Alias dapat memperbesar 100x.

"Cherry kenal lo aja kayaknya engga!" decak Ally.

"Gue kan belum ngambil start! Coba saja kalau udah! Klepek-klepek dia sama gua!"

"Udah keduluan diambil sama melon! lihat aja tuh!"

Elsa berdecak sebal melihat Maylyn yang menjambak rambut Mario tanpa dosa dan menjadi pusat perhatian kantin. Jangan lupakan Mario yang tidak menolak.

"Gue bakal pesan makan, lo mau apa?" tanya Elsa pada akhirnya.

"Gue bawa bekal" jawabnya.

Elsa pun mengangguk lalu pergi memesan makanannya. Ya, sekalian melihat Mario dari jarak dekat karena tempat yang ditujunya berada dibelakang meja Mario. Ada-ada saja kelakuannya.

Ally mengambil handphonenya dan melihat chat dari Alec yang belum dia baca sedari pagi. Ya, tentu saja dia kesal karena dipanggil bebek.

Alexoxo

Jangan merengut seperti bebek!

Karena kau manis ketika tersenyum!

Ally

Garing!

Ayam jangan lupa makan!

Ally tersenyum membaca balasan Alec. Tiba-tiba saja sudah ada piring didepannya, Elsa sudah selesai memesan makanannya.

"Lo ga makan?"

"Apa?" tanyanya.

"Lo senyum-senyum sendiri kaya orang gila tahu!" sewotnya, mungkin akibat setelah melihat kedekatan Mario dan Maylyn.

"Lo kok sewot sih!" balasnya.

"Tuh liat aja!" matanya menunjuk kepada dua orang yang dipantaunya.

"Ya kasihan nasib lo!"

"Ihh! Lo juga ngapain tadi senyum-senyum sendiri! Kasmaran ya?" tanyanya.

Ally terdiam. "Benarkan lo lagi kasmaran!" Elsa heboh sendiri. Memang, Elsa tidak pernah mengetahui kisah cinta temannya ini.

"Berhubungan lo yang lagi kasmaran, Kemarin gue dapet berita." Elsa mulai serius dan menatapnya dengan tatapan menyelidik.

"Apa?"

"Kemarin gue dapet info, kalau My bebeb Alec punya pacar!" ucapnya heboh. Jangan ditanya, setiap pria yang menurutnya tampan, dia selalu memberinya label "bebeb".

Ally pernah bertanya, bebeb mana yang paling kau kagumi. Jawabannya adalah Mario! Alasannya adalah jika Mario adalah orang yang menyelamatkannya dan sebagai tambahan dapat dilihat mata secara langsung. Ya, Mungkin jika digabungkan dengan Andrea mereka akan sangat cocok.

"Bebeb-bebeb." entah mengapa kali ini dia merasa kesal mendengar Elsa memanggil sahabatnya bebeb.

"Dia punya pacar!" ucapnya heboh.

"Siapa?" tanyanya.

Elsa menyerahkan handphone dan memperlihatkan sebuah gambar. Gambar Alec yang difoto dari samping dan belakang, yang dia tebak diambil secara diam-diam. Dan wajah wanita itu tertutup oleh badan Alec. Namun, Ally mengenalinya.

"Lo tahu? Gue sempet ngira itu lo!"



TBC

02/08/2020 

Precious Heart [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang