chapter 1

1.6K 58 2
                                    

Hai-hai semuanya, baca cerita pertama aku ya, jangan lupa kasih vote jika kalian menyukai tiap part nya dan kasih kritik dan sarannya juga yaa hhe.


HAPPY READING


•••

Bughh...

Bughh...

Bughh...

Suara pukulan yang terdengar begitu jelas di pendengaran seorang gadis mungil yang tak lain adalah Ayudia Fredella atau yang kerap dipanggil Della.

Sepertinya Della salah melewati jalan. Niatnya ingin memotong jalan agar cepat-cepat pulang sampai dirumah malah melihat seorang siswa yang sedang di pukuli oleh segerombolan siswa ber seragam sma.

Della menggigit jarinya cemas, dirinya baru pertama kali melihat adegan baku hantam tersebut secara langsung.

Dengan wajah panik nya Della merongoh ponselnya dari dalam tas dan menelpon kantor polisi.

"Halo pak polisi." dengan suara bergetar agak keras della berusaha melapor pada polisi.

Suara Della yang lumayan keras membuat segerombolan siswa tadi menoleh ke arahnya.

Melihat Della menelpon polisi, segerombolan tadi kabur dengan motornya masing-masing.

Della menghampiri siswa tadi yang terkapar lemas karena dipukuli oleh segerombolan siswa tadi.

"Kamu gapapa?. " tanya Della khawatir.

Tapi sepertinya siswa itu hanya diam saja tanpa membalas ucapan Della.

"Rumah kamu dimana? Mau della anterin gak? Tapi kalo mau della anterin kamu anterin dulu della kerumah terus nanti minta sama pak iwan anterin kamu. Tapi kalo kamu malu nanti della juga ikut anterin kamu.  Sekalian nanti della obatin luka kamu biar gak infeksi." cerocos Della

"Gausah" ucap siswa tadi.

Setelah mengatakan itu, siswa itu melangkahkan kaki nya menuju motor miliknya dan pergi dari hadapan della.

Della cengo melihatnya

"Kok main pergi aja sih gak bilang makasih dulu."

•••

"Assalamulaikum mah." ujar Della seraya menyalimi mamahnya; Indira.

"Waalaikumsalam sayang kamu dari mana aja?. " tanya Indira dengan lembut.

"Beli eskrim mah hehe."

"Kok sendiri, kenapa ga minta anter abang?. "

"Abang lagi ngerjain tugas kuliah nya mah kan kesian kalo di ganggu." jawab Della dengan memakan es krim vanilla kesukaannya.

Indira tersenyum mendengar jawaban Della.

"Oh ya sayang kata papah kamu udah di daftar in disekolah baru kamu, tiga hari lagi baru kamu sekolah." ucap Indira memberitahukan tentang Della yang akan masuk ke sekolah barunya.

Della dan keluarganya asalnya menetap di yogyakarta, hanya kakak nya saja yang tinggal disini. Karena papahnya; Mirza ada urusan pekerjaan membuat Della dan keluarganya pindah ke jakarta sekalian menemani abangnya yang sedang kuliah disini.

"Masih lama dong kalo tiga hari." kesal Della dengan wajah di tekuk.

Indira tersenyum "sayang kan sekarang hari jumat, emang besok kamu mau sekolah sendirian? Kan sabtu sama minggu libur jadi kamu masuk sekolah nya hari senin." jelas Indira.

Della menepuk dahinya "della lupa hehe."

"Kamu ini," indira mencubit hidung della gemas. "sana ke kamar cobain seragam baru kamu."

Della mengangkat telapak tangannya dan meletakkan di ujung alis nya "aye aye captein." dengan lari kecil Della memasuki kamarnya

Indira hanya menggelengkan kepala melihat sikap anaknya yang seperti anak kecil padahal beberapa bulan lagi indira akan menginjak usia 17 tahun.

•••

Setelah makan malam bersama Della beserta keluarganya sedang berada di ruang tamu untuk menonton televisi.

Della sedang ingin menonton film kartun kesukaannya tapi abangnya ardhan selalu mengganggu Della dengan memindahkan siarannya ke sinetron.

Sebenarnya Mirza sudah menyarankan agar memasang televisi di setiap kamar agar Della dan Ardhan tidak berebut menonton televisi.

Tetapi indira menolak keras karena itu akan mengurangi waktu kebersamaan nya, dengan berkumpul tiap malam seperti ini membuat keluarga semakin harmonis.

Della sudah kesal setengah mati dengan ardhan. Mata Della sudah berkaca-kaca.

Melihat mata Della yang sudah berkaca-kaca Ardhan segera mengalah.

"Yaudah nih nonton kartun sana," suruh ardhan. "kek anak kecil aja masih suka kartun." guman ardhan oelan tanpa didengar oleh siapapun.

Della tersenyum merekah.

"makasih abang." dengan cepat Della mengambil remot dari tangan Ardhan tak lupa juga mencium pipinya.

"Della kamu sudah mendengar kabar dari mamah tentang sekolah baru kamu? " tanya Mirzha pada putri semata wayangnya.

"Udah pah, tadi juga seragamnya udah Della cobain" jawab Della tanpa melepas pandangan nya dari televisi.

"Kalo ngejawab pertanyaan liat orang nya Della jangan liat tv terus nanti mata kamu keluar loh." dengan usil Ardhan menggerakan kepala Della agar menoleh ke arah Mirzha.

"ish abang diem nanti ada yang kelewat." sebal dela yang selalu diganggu oleh Ardhan.

Ardhan hanya terkekeh tanpa merasa bersalah. "yaudah maapin abang ya."

Della membuang muka nya ke arah lain. "Della kesel sama abang."

Ardhan tersenyum simpul. "Yah kamu nya marah sama abang tadinya abang mau ngajak kamu beli es krim di kedai depan." ucap Ardhan pura-pura merarajuk.

Della yang mendengar kata es krim segera menolehkan kepala nya cepa dengan mata berbinar "Della udah gak marah sama abang."

"Tapi kamu nya kayak masih kesel gitu" usil Ardhan.

"Engggak abang" dengan cepat Della memeluk Ardhan dan mencium kedua pipinya.

Ardhan mengelus kepala Della gemas sedangkan Indira dan Mirzha hanya tersenyum bersyukur melihat keharmonisan keluarga mereka.

___________________________________________

Maaf yah kalo cerita nya masih kurang nyambung 🙏🙏🙏 masih belajar soalnya hehe.

Innocent GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang