chapter 7

661 25 4
                                    


Happr reading!!!

•••


"gue yang anter dia"

Suara vano yang sejak tadi diam membuat della dan resta menghentikan langkah.

"apaan van? " tanya resta menuntut perkataan vano agar diulang

Vano dia tak niat membalas ucapan resta, dengan langkah cepat vano menarik tangan della menuju parkiran.

Teman-teman vano yang melihat itu semua hanya melongo bahkan adel pun ikut melongo menatap kepergian vano dan della.

Disisi lain vano sampai diparkiran dan langsung melepaskan genggaman tangan nya dari tangan della.

Vano menaiki motor hitamnya. Dengan lirikan matanya vano menyuruh della untuk duduk diatas motornya.

Seakan mengerti della segera menaiki motor vano, tapi betapa malangnya tubuh della yang mungil membuat dirinya kesusahan untuk menaiki motor vano.

Vano yang mengerti mengulurkan tangannya untuk membantu della.

Disepanjang jalan hanya ada keheningan yang menyelimuti mereka berdua.

"el kenapa mau nganterin della pulang? " tanya della memecah keheningan. Tapi della tak mendapat respon apapun dari vano.

Della mencibikkan bibirnya kesal dan berjanji akan bertanya kembali setelah mereka sampai dirumahnya.

Vano yang melihat della dari arah kaca spion nya hanya tersenyum tipis melihat wajah della yang sangat menggemaskan.

Tak terasa motor milik vano telah maasuki perkarangan rumah della.

"makasih el" ucap della sambil menyondorkan helm nya.

"hm"

"el, della mau nanya"

Vano mengangkat sebelah alisnya menunggu pertanyaan della.

"el kenapa mau nganterin della? "

"bukannya lo udah nanya begitu tadi dijalan? "

"jadi el denger" pekik della

"hm"

"ellll" greget delle

"apa?" tanya vano dengan wajah datar

"KENAPA GAK JAWAB PERTANYAAN DELLA WAKTU DIJALAN"

"males"

"CEPET JAWAB SEKARANG"

"lo mau gue jawab pertanyaan lo? "

"IYA!! "

"sekarang lo jadi tanggung jawab gue"

"hah" cengo della

"mulai sekarang apapun pergerakan lo akan gue perhatikan"

"tapi kenapa? " tanya della dengan raut bingung nya

"karena lo tanggung jawab gue"

"el buka siapa-siapa della, jadi el gapunya tanggung jawab atas della. Yang berhak tanggung jawab sama della cuman papah, mamah, sama bang ardhan"

"dan sekarang gue jadi bagian diantara mereka yang punya tanggung jawab atas lo"

"GABISA EL" tanya della dengan suara lantang

"kenapa?" vano madih bertanya dengan wajah santainya

"KARENA EL BUKAN SIAPA-SIAPA DELLA"

"mulai sekarang lo jadi pacara gue"

"ta-"

"gaada penolakan. Sekarang lo masuk, besok gue jemput" dengan bergegas vano meninggalkan della yang masih mamatung ditempat

•••

Keesokan harinya della telah siap dengan seragam sekolahnya. Hari ini nampak nya berbeda karena hari ini della telah resmi berpacaran dengan elvano faresta.

Mengenai ardhan, dirinya sudah tau mengenai della yang telah berpacaran karena kemarin malam della telah menceritakan semuanya.

Awalnya ardhan tidak percaya dengan apa yang della ceritakan. Dirinya tidak menyangka bahwa adik perempuannya telah memiliki kekasih.

Tapi ardhan yakin bahwa vano dapat menjaga della dengan baik. Hitung-hitung untuk mengantar jemput della agar ardhan tidak perlu mengantar della kesekolah hhe.

Back to topic.

Saat della keluar dari pintu rumahnya, mata netranya menangkap motor hitam milik vano beserta vano yang duduk di atas motornya.

Dengan segera della menghampiri vano karena yakin vano datang pagi-pagi untuk menjemput dirinya. Masa ae menjemput abangnya hhe.

"el mau jemput della ya? " tanya della setelah sampai dihadapan vano.

"hm, mulai sekarang gue bakal jemput lo setiap berangkat sekolah. cepet naik nanti telat" suruh vano diakhir kalimat.

Mendengar nada suruhan daro vano della segera menaik motor vano dengan dibantu oleh vano.

Setelah della menaiki motor vano dengan segera vano mengemudikan motornya membelah jalanan.

Seperti biasa tidak ada percakapan diantara kedua nya, della tak ingin mengajak vano berbicara karena takut membuat vano tidak fokus dengan menjalankan motornya.

Sesampainya disekolah, suasana masih sepi karena terlalu pagi. Della turun dari motor vano seperti biasa dibantu oleh tangan kekar vano.

"el" panggi della

"hm"

"el della bingung"

Vano mengerutkan dahi nya "bingung kenapa?"

"della bingung aja della gatau harus ngapain kalo pacaran sama el soalnya della belum pernah pacaran"

Vano tersenyum tipis mendengar penuturan della. Sepertinya vano tidak bisa menyangkal jika hatinya sudah jatuh pada sosok Ayudia Fredella.

"gausah bingung cukup jadi diri lo sendiri" della hanya menganggukan kepalanya mengerti.

"el della mau nanya lagi"

"apa?"

"el beneran mau jemput della ke sekolah tiap hari" tanya della dengan penasaran.

"hm, pulang juga gue anter"

"kenapa? "

"apanya yang kenapa" tanya vano bingung

"kenapa el jemput della tiap hari, kan el bukan mamang gojek"

Dengan gemas vano mengusap kepala della. Tanpa sadar apa yang dilakukan vano sudah banyak pasang mata yang memperhatikan mereka berdua karena matahari mulai terbit.

"gue bukan mamang gojek yang lo bilang barusan, tapi kalo lo nanya kenapa gue harus antar jemput lo jawabannya karena lo tanggung jawab gue"

Seperti biasa della mengangguk kepala mengerti.

"yaudah sekarang lo masuk kelas" suruh vano pada della

"iya" dengan langkah santai nya della melangkahkan kaki nya ka arah kelas nya tanpa memikirkan celotehan siswa siswi mengenai dirinya dan vano.

Innocent GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang