Happr reading!!!
•••
"
Kenapa Dell?." tanya Ardhan lembut
"Della kangen mamah hikss, tadi abis telpon mamah tapi katannya mamah belum tau kapan pulangnya hikss."
Ardhan dan Vano cengo ditempat. Sedetik kemudia Vano mengubah mimik muka nya menjadi datar, sedangkan Ardhan senyum terpaksa.
"Della sayang dengerin bang Ardhan ya, Della gaboleh nangis kalo Della nangis nanti mamah gaakan fokus ngerawat oma nya." ucap Ardhan seraya memeluk Della.
Della segera menghapus air mata yang mengalir dari kelopak matanya. "Della gak nangis ko." ucap Della dengan tersenyum.
Ardhan tersenyum lalu mengacak rambut Della dengan gemas. "Abang ke kamar dulu mau ngerjain tugas, kamu disini temenin Vano." pamit Ardhan lalu melenggang pergi meninggalkan Vano dan Della.
"Cengeng." satu kata yang terlontar oleh mulut Vano membuat Della mencibikkan bibirnya.
"Della gak cengeng El cuman nangis bentaran doang."
"Dasar cengeng."
"Ish" kesal Della dengan menghentakkan kakinya sambil berjalan kearah sofa.
"Gue mau pulang." ucap Vano pamit.
"Yaudah pulang sana." usir Della dengan nada yang masih kesal.
"Yaudah" setelah pamit pergi Vano segera melangkahkan kakinya keluar rumah.
"ish El nyebelin banget si, kenaga nggak ngebujuk Della coba kan kalo Della baca di novel kalo si cewek nya marah pasti cowoknya suka beliin es krim" gerutu Della setelah Vano pergi meninggalkan nya.
"Dah ah bodo amat Della mau marah sama El sampe besok."
•••
Pagi hari yang cerah sang surya telah menampakkan sinarnya. Begitupun Della yang telah siap untuk berangkat sekolah.
Saat membuka pintu rumah matanya menangkap sosok Vano telah duduk di atas motornya.
Della segera menghampiri Vano. "El udah lama disini?."
"Banget."
Della meringis medengar jawaban Vano yang hanya satu kata. "Maafin Della ya El, Della gak tau kalo El mau jemput"
"Hm, ayo naik nanti telat." Della segera naik di boncengan Vano.
"El" panggil Della saat Vano mulai menjalankan motornya.
"Hm"
"Tadi malem Della baca novel."
"Terus?"
"Della pengen sekolahnya terlambat biar kayak di novel gitu terus nanti dihukum bareng El." ucap Della dengan antusias.
"Gausah aneh-aneh."
"Bukan aneh El, Tapi seru."
"Emang lo mau disuruh berjemur di tengah lapang?"
"Gak papa kam nanti El ngehalangin sinar matahari nya biar gak kena Della " jawab Della dengan polosnya.
"Kata siapa?." bingung El
"Kata cerita yang Della baca tadi malem."
Vano menghembuskan nafas. "Diem jangan banyak ngomong gue lagi nyetir."
Della hanya diam menurut perkataan Vano.
Sesampainya di sekolah banyak tatapan mata yang mengarah pada Vano dan Della. Bisik-bisikan murid sekolah pun terdengar jelas oleh telinga mereka berdua.
"Jadi bener Della pacaran sama Vano."
"Wajar aja sih si Vano mau sama Della orang si Della nya lucu gitu."
"Paling si Della cuman jadi mainan si Vano doang."
"Mereka berdua couple goals banget, Vano nya ganteng Della nga cantik, cocok deh."
"Gak cocok kek kakak beradik."
Banyak kata-kata yang dilontarkan murid-murid. Mulai dari yang setuju tentang hubungan keduanya, tak banyak pula yang tidak setuju.
"Gausah didengerin" ucap Vano dengan raut wajah datar.
"Iyaa El, Della ga denger ko" Vano tersenyum mendengar balasan Della.
Kemudia Vano menggenggam tangan Della. "Gue anter ke kelas"
"Eh gausah El, Della tau ko jalannya"
Tanpa mengubris perkataan Della, Vano segera menarik tangan Della lembut untuk mengantarnya ke kelas 11 ipa-4.
Selama melewati beberapa koridor banyak pasang mata yang masih memperhatikan mereka.
Sesampainnya didepan kelas Vano menyuruh Della masuk, Della pun mengikuti perkataan Vano tak lupa mengucapkan terima kasih.
"Adel udah masuk?." tanya Della saat melihat Adel telah duduk disebelah tempat duduk nya.
Adel memutar bola matanya malas, "Penting banget gue harus jawab pertanyaan lo?" tanya Adel
Della mengangguk dengan cepat sambil mengucapkan "Penting."
Adel memutar bola matanya kembali, "Lo liat sendiri kan Dell gue ada disini yang artinya gue udah masuk."
Della hanya cengengesan tak jelas.
"Dell" panggil Adel pada Della.
"Ada apa Adel?" tanya Della.
"Lobeneran pacara sama Vano?"
Della mengangguk menjawab pertanyaan Adel. "Adel tau dari mana?."
"Tadi Elina sama Clarissa Cerita."
"Terus mereka kemana?"
"Kantin mungkin" jawab Adel ragu-ragu.
Della hanya mengangguk mengerti kemudian menceritakan tentang hubungannya dengan Vano kepada Adel.
Saat sedang asik-asik nya bercerita bel masuk telah berbunyi membuat Della menghentikan ceritanya. Elina dan Clarisa pun telah kembali dari kantin.
•••
Maap yaa part ini terlalu pendek
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Girl
Teen Fictioncerita tentang Ayudia Fredella atau yang sering biasa di panggil della, gadis mungil yang sangat cantik dan menggemaskan. Della si cewek polos yang tidak mengerti tentang "pacaran". tiba-tiba bertemu dengan Elvano Faresta yang mengajak nya pacaran...