chapter 3

996 35 0
                                    

Happy reading!!

•••

"Tuh kan bener kamu yang waktu itu kan?. "

Suara Della yang lumayan keras membuat perhatian seluruh murid mengarah padanya termasuk teman-temannya.

"Aduuh si Della ngapain nyamperin mejanya si Vano sih." Ujar Clarissa

"nyari mati deh kayaknya si Della" sambung Ellina

Kembali lagi ke meja yang Della samperin tadi.

"Bener kan aku gasalah? Kamu kenapa waktu itu main pergi aja sih jadinya kan aku gabisa obatin kamu." ucap Della sambil menjewer siswa tersebut.

Semua murid membelakkan matanya tidak percaya. Pasalnya siswa yang ditolong Della dan yang sedang di jewernya adalah Elvano Faresta, ia merupakan anak pemilik sekolah.

Vano bukan hanya terkenal karena anak dari pemilik sekolah tetapi juga karena memiliki hati seperti batu yang hobinya tawuran.

Della melepaskan jewerannya kemudian menatap wajah Vano "Kamu gapapakan?."

Vano menatap mata della tajam. "Gue gak papa dan stop untuk sok kenal sama gue."

"Ish kamu ini, bukannya aku sok kenal sama kamu tapi kata mamah kalo ada yang sedang kesakitan harusnya kita tolongin dan pas aku mau nolongin kamu, kamu nya malah pergi jadi aku tanya aja sekarang sama kamu. Kamu gapapakan? Udah di obatin belum lukanya? Kalo bel-,"

"STOP" bentak Vano memotok celotehan Della yang menurutnya tidak berguna.

Muka Della sudah berkaca-kaca karena baru pertama kalinya Della di bentak seperti itu.

"Hiksss.. Kamu jahat, hiks emang kamu siapa Della berani bentak aku kaya gitu. Pa-papah sama kakak aku aja hikss gak pernah bentak aku kenapa kamu seenaknya bentak aku hikss" Della menangis dihapadan semua murid.

Vano yang melihat siswi yang dibentaknya tadi menangis menghembuskan nafasnya kasar kemudian melenggang pergi meninggalkan kantin diikuti oleh teman-temannya.

Sedangkan della masih menundukkan wajah nya sedih.

Adel, Clarissa, dan Elina yang melihat Della menangis seperti itu menghampiri della.

Elina segera memeluk Della mencoba untuk menenangkannya.

"Dell udah ya jangan nangis terus." Bujuk Adel.

"A-aku gak nangis hikss."

"Yaudah sekarang kita ke kelas ya."

Della hanya mengangguk dan dibantu jalan oleh teman-temannya.

Sesampainya dikelas banyak teman sekelasnya yang ingin bertanya tentang kejadian tadi di kantin pada Della tapi diurungkan setelah Adel magatakan Della sedang tidak ingin di ganggu.

"Udah gausah dipikirin, Vano emang gitu orangnya kasar." ujar Clarissa

"Aku gapapa ko mungkin akunya aja cengeng gampang nangis." balas Della seraya menghapus air matanya.

"Ini hari pertama lo sekolah disini masa udah nangis aja si. Pokonya lo harus ceria kayak tadi pagi." ucap Adel menyemangati Della.

Della tersenyum mendengar ucapan teman-temanya dirinya bersyukur mendapatkan teman baru seperti mereka.

•••

Di lain tempat Vano beserta teman-teman nya sedang berada di rooftop. Keadaannya hening tidak ada satu orang pun yang berbicara.

Innocent GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang