Chapter 02

8.9K 863 19
                                    

Kediaman Jendral Yu

"Tuan. Tuan muda kedua dan Tuan muda keempat telah kembali." Penjaga berlari melapor kepada Jendral Yu.

"Kun'er bagaimana?" Jendral Yu lansung menghampiri putranya ketika dia melihatnya masuk. Jian Kun masuk sendiri, Zhao Wen lansung pergi mencari dokter Zhu.

"Ayah," Jian Kun mengeraskan wajah,"Mei Zi, Ping Liu, Bibi Xia Er dan selir Ju An Xie bertahan tetapi sangat lemah."

"Ibumu?"

"Tidak ada yang bertahan." Jian Kun menjawab lemah.

"Kurang ajar." Wajah Jendral Yu merah gelap, tangannya terkepal.

Menjaga membawa masuk semuanya.

"Furen," Teriak Jendral Yu. Dia menghampiri jasad istrinya, menggenggam tangannya. Giginya bergeletuk, wajahnya mengeras, Jendral Yu menahan amarahnya dengan sekuat tenaga.

Luka Yu Mei Zi, Yu Ping Liu, Feng Xia Er dan Ju An Xie telah di rawat dan di berikan obat penawar untuk racun mereka.

"Jendral Yu, luka-luka dan racun sudah di atasi. Tetapi untuk mata nona muda pertama, saya tidak mampu dan meridian mereka telah di hancurkan."

"Maksudnya?" Tegas Jian Kun.

"Nona Muda tidak akan bisa melihat lagi," jawab dokter Zhu,"saya akan kembali dulu."

"Lempar sampah itu ke halamana kecil. Dasar tidak berguna." Teriak jendral Yu, nafasnya berat, dadanya naik turun dengan cepat. Kemarahannya tidak dapat di bendung, dia melepas aura spritual nya, memaksa semua orang di sekitarnya menunduk oleh tekanan dan merasa sakit di dada mereka karena tekanan kuat dari pelepasan aura spiritual tingkat nila menengah.

Urusan Yu Ping Liu dan Feng Xia Er di serahkan kepada paman kedua, dan selir Ju An Xie di hukum mati oleh jendral Yu dalam kemarahannya.

***

Yu Mei Zi terbangun dengan lemah, ini seharusnya sudah pagi hari tetapi anehnya ruangan ini tetap gelap.

"Nona muda." Suara itu kecil.

"Siapa?" tangannya meraba.

"Nubi Li Liu."

"Li Liu?"

"Ya Nona Muda. Nubi pelayan rendah yang di berhenti kan tetapi karena halaman nona muda tidak memiliki pelayang, Nyonya Kedua memerintahkan secara diam-diam agar Nubi di sini merawat nona muda." setelah mengatakannya pelayan Li Liu menatap nona mudanya dengan sedih.

"Li Liu, mengapa kamarku sangat gelap, apa masih tengah malam?" Yu Mei Zi bertanya dengan tergesa-gesa.

"Nona Muda tenang." Li Liu mencoba yang terbaik untuk menenangkan nona mudanya. Nona mudanya telah bangun sore hari kemarin tetapi pingsan lagi karena terkejut dengan keadaan matanya.

"Ini bukan mimpi? Mataku? Mataku?" Yu Mei Zi meraba area kelopak matanya disana ada selembar kain yang menghalangi, tangannya bergetar.

'Aaaaaa...hiks hiks hiks' Yu Mei Zi menangis putus asa.

"Aku...aku.. Tidak bisa melihat? Mataku? Mataku?"

Legend of An's WangfeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang