Chapter 31

8.9K 792 197
                                    

Dengan kecepatan wanita berbaju ungu itu Ming You masih kalah cepat. Ketika dia melihatnya muncul di dekat Mei Ling lalu pergi tiba-tiba dia lansung mengejarnya tetapi kembali dengan tangan kosong.

"Apa yang anda dapat?" saat dia kembali suara Ling Qian lansung menyapanya.

Dia berlutu di depan Mei Ling. "Bawahan meminta Wangfei menghukum karena lalai."

"Apa yang perlu di hukum?" ada tawa dalam kalimat Mei Ling. "Itu orang paviliun An Qi, mereka mengantar berita, anda mengejarnya tentu tidak bisa."

'Eh'

Ming You tiba-tiba linglung, apa dia terlalu cemas wangfei keluarga mereka akan dalam bahaya? Sejak dia melihat wangfei keluarga mereka terluka parah setelah mengobatinya dia menaruh hormat yang sangat besar padanya.

"Ling Qian, jangan menakut-nakuti nya."

"Baik, wangfei."

"Apa yang di dapatkan paviliun An Qi?"

Ling Qian membuka gulungan kertas lalu membacanya dengan suara rendah tetapi cukup untuk di dengar Mei Ling dan Ming You.

"Dugaan ku benar. Hari itu ketika kami kembali dari kuil, orang yang menyerang tiga kelompok tetapi hanya ada dua kelompok yang menyerang secara langsung, ada satu kelompok yang datang menyerang dua kelompok lainnya tetapi kelompok ini juga di kalahkan lalu saat sadar kami sudah ada di rumah jendral. Apa ada empat kelompok penyerang hari itu?" raut wajah Mei Ling dipenuhi kebingungan.

"Racun hari itu seharusnya ganas, walaupun dosisnya dikurangi itu tetap mematikan tetapi itu jelas hanya bisa sedikit melukai sehingga bibi dan sepupu selamat." Mei Ling terlihat terus berpikir. Ming You juga tahu Wen Hao ditugaskan untuk menyelidiki ini jadi dia sudah tahu ini dan dia juga sama bingungnya dengan Mei Ling, mengapa begitu banyak penyerang hari itu?

"Tsk tsk tsk, ternyata keluarga Yu kami sangat populer." Mei Ling berdecak.

"Wangfei, racun itu sama dengan racun yang digunakan untuk membunuh calon an wangfei sebelumnya. Racun itu berasal dari keluarga Hua."

"Keluarga Hua?"

"Keluarga putri mahkota." Ming You menjawabnya.

"Putri Mahkota?" Mei Ling sedikit mengangguk dan mengetuk dagunya pelan dengan kipasnya.

"Kaisar sangat menyayangi wangye. Wangye adalah satu-satunya saudara kekaisaran nya. Jika wangye ingin naik tahta maka kaisar akan menjadi yang paling bahagia. Mentri Hua takut Wangye akan membahayakan posisi putra mahkota sehingga itu juga membahayakan posisi putri nya."

Mendengar ini Mei Ling mengangguk. "Keluarga Hua ini berani menyinggung begitu banyak keluarga besar, dukungannya pasti tidak sederhana."

"Dikatakan Hua Furen adalah alkemis tingkat 2."

Ling Qian mencibir saat mendengar perkataan Ming You. "Alkemis tingkat 2 lalu begitu sombong, huh."

"Seharusnya tidak sederhana itu. Sepertinya aku harus membeli berita dari paviliun An Qi lagi." Mei Ling membuka kipasnya lalu mengipasi dirinya dengan pelan. "Ayo pergi."

Mereka keluar dan disambut hormat oleh penjaga toko itu. "Paman, kami akan pergi dulu."

Penjaga toko tersenyum sopan saat mendengar Ling Qian berpamitan.

Selama perjalanan Mei Ling memperhatikan kehidupan rakyat green valley. Kerajaan Green Valley jelas lebih makmur dari negara kelas rendah lainnya, mereka punya banyak herbal dan alkemis yang cukup. Kerajaan Green Valley menjadi kerajaan yang menyuplai sayur dan herbal terbesar untuk negara kelas rendah lainnya. Seharusnya negara ini bisa menjadi negara kelas menengah. Kehidupan rakyatnya lebih tinggi dari negara kelas rendah dan sedikit lebih rendah dari negara kelas menengah.

Mereka berkeliling sampai siang hari. Selain bibit bunga dan buah, Mei Ling juga membeli beberapa herbal sebelum mereka singgah ke rumah makan ChunHua.

Rumah makan ChunHua adalah rumah makan nomor satu di kota permata hijau. Disini akan disuguhi keindahan yang menggetarkan hati para pria dan membuat iri pada wanita. Penari, pemain musik dan penyanyi mereka adalah yang terbaik.

Saat mereka masuk, mereka memilih meja di lantai dua di bagian pojok. Tempat itu tidak terlalu ramai.

Ling Qian memesan hidangan untuk mereka, Ming You berdiri disamping Mei Ling.

Ling Qian mengatur makanan untuk Mei Ling saat jeritan memekakan telinga menghampiri telinga semua orang.

Pengurus Rumah Makan bergegas ke lantai tiga, lantai sumber jeritan datang.

"Saya akan memeriksa nya." Ming You bersiap pergi tetapi menghentikan langkahnya setelah mendengar Mei Ling berbicara.

"Aku datang kemari untuk makan, bukan menonton drama." Mei Ling makan dengan santai tanpa gangguan.

Keadaan kembali meriah setelah beberapa saat. Pelayan berkeliling ke setiap pelanggan untuk menyampaikan maaf mereka.

"Nona, kami minta maaf atas ketidak nyamanan anda. Ada sedikit masalah di lantai atas, kami dengan berat hati meminta pelanggan untuk kembali dulu" Pelayan itu berbicaralah dengan sopan.

"Apa yang terjadi di lantai atas?" itu Ling Qian yang membuka suara.

"Jendral Feng telah di bunuh, petugas sedang menyelidiki nya. Beberapa orang yang terkait telah di bawa ke pengadilan."

"Kasus besar, kami sepertinya memang harus kembali." Ling Qian membuat ekspresi ngeri, seolah dia takut dengan kejadian itu.

Pelayan itu mengangguk setuju dengan Ling Qian.

"Aku telah selesai makan siang, kami akan kembali."

Ling Qian membayar makana lalu mereka kembali ke halaman pangeran kelima.

Keesokan paginya Mei Ling dan Ling Qian berkutik di halaman paviliun dengan bibit bunga di tangan Mei Ling dan Ling Qian yang menggali lubang kecil di tanah.

"Wangye telah tiba."

Mereka menyambut An Shu Xuan saat dia mendekat.

"Wangye."

"Anda sedang sibuk?"

"Tidak. Hanya menemani Ling Qian menanam bibit bunga untuk ku."

An Shu Xuan mengangguk, "Saya punya beberapa hal untuk di bicarakan."

Mei Ling mengangguk. An Shu Xuan tahu bahwa dia bisa berjalan dengan benar tanpa di tuntun tetapi saat melihatnya akan berjalan An Shu Xuan selalu refleks mengulurkan tangannya.

An Shu Xuan selalu bingung dengan hal ini, jantungnya selalu berdetak tidak normal saat melihatnya, dia berpikir mungkin dia khawatir Mei Ling berjalan dengan salah saat berjalan tanpa di tuntun jadi dia merasa gelisah untuknya. Ya pasti seperti itu pikirnya.

Melihat An Shu Xuan mengulurkan tangannya untuknya, Mei Ling meraih tangannya.

An Shu Xuan ada di teras paviliun sedang kan Mei Ling di halaman jadi An Shu Xuan berdiri di tempat yang lebih tinggi sekitar Selutut dari Mei Ling jadi saat menuntun tangan Mei Ling tubuh An Shu Xuan sedikit menunduk.

Setelah Mei Ling naik ke tangga dan sampai di teras paviliun, An Shu Xuan memperbaiki posisinya, dia berdiri dengan tegap dan menuntun Mei Ling menuju ruang belajar Mei Ling.

Mereka duduk berhadapan di meja belajar Mei Ling. Wajah Mau Ling selalu menampilkan senyum santai dari waktu ke waktu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Legend of An's WangfeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang