bab 3

31 7 0
                                    

Jangan biarkan aku menaruh harapan yang takkan pernah mungkin kudapatkan

.
.
.
.
.

Hari ini dini dalam perjalanan menuju toko bunga bundanya,  lebih tepatnya sekarang sudah menjadi toko bunga nya, semenjak dini pulang ke indo Melani memutuskan untuk memberikan hak kepada dini untuk mengurus toko itu. melani merasa yang sudah tak mudah lagi lebih baik dini lah yang meneruskan nya

Setelah tiba di toko bunga tersebut, dini memandang dari depan  toko bunga bunda nya, seketika senyum nya terpancar dari sudut bibirnya menatap toko tersebut dengan seksama yang sekarang sudah di pegang olehnya, dari dulu sampai sekarang tak ada yang beda dari toko bunga bundanya ia berharap semoga ia bisa menjalankan amanah dari bunda dan tidak mengecewakan nya.

Perlahan dini berjalan memasuki toko bunganya dan tak lupa berucap bismillah setelah melewati pintu masuk, Nampak banyak karyawan yang sibuk menata bunga dengan seragam yang sama. Dan ketika sibuk memperhatikan karyawan nya matanya terhenti pada wanita yang berseragam formal sedang memberikan pengarahan pada karyawan

" Sulas " Ucap dini setengah keras sontak membuat orang itu menoleh

Orang itu terdiam sejenak sebelum berucap " Dini? " Ia berlalu dan langsung memeluk dini

" Kapang kau balik ke indo? " Tanya nya yang sudah melepaskan pelukan nya

" Kemarin "

" Ohh, ku kira kau tak akan  pulang, sebelum dapat oppa Korea mu itu" Canda sulas membuat dini reflek menjitak pala sulas pelan.

" Ahk sakit " Keluh sulas

" Siapa suruh " Dini menjulurkan lidahnya meledek sulas

" Oh ya kamu ngapain disini? " Tanya dini

" Ya kerja lah din, aku sekretarisnya tante Melani " Setelah berucap yang sontak membuat dini melotot ke arahnya kaget

" What demi apa?, sejak kapan kamu jadi sekretarisnya bunda, dan kenapa nga ada yang kasih tau aku " Ujarnya penuh dengan penekanan

Sulas memutar bola matanya jengah, atas pertanyaan sahabat nya yang belibet itu.

" Udah lama din, lagi pula buat apa juga aku kasih tau kamu, yang sibuk sma siapa tuh , oppa-oppa korengan"

" Ih sulas serius!! " Kesel dini

Sulas tertawa puas sebelum akhirnya menjelaskan yang sebenarnya

" Sebenarnya waktu itu nga sengaja beli bunga disini, terus tante Melani nawarin jadi sekretaris disini" sulas mengambil jeda" tanpa ba bi bu, ya aku Terima lah karena aku juga pengangguran kan, dan alhamdulillah sampai sekarang aku masih bertahan " Titah sulas memberi penjelasan, yang hanya ditanggapi anggupan dari dini

" Lah kamu ngapain disini? Terus tante Melani mana? " Tanya sulas heran

" Sekarang aku yang megang toko bunga ini, katanya bunda dia udah nga kuat bolak-balik ke toko lagi jadi semuanya di serahin ke aku deh " Jawab dini yang ditanggapi sulas dengan ber oh ria

" Bantu aku ya las, buat ngembangin toko bunga ini, aku nga mau ngecewain bunda " Tambah dini penuh harap

" Siapp ibu bos "  Ucap sulas lalu mengangkat tangan kanan dengan gaya hormat

" Apaan sih las, nga usah manggil
itu ah "

" Kamu kan boss aku jadi wajar dong kalau aku panggil ibu bos " Ujar Sulas meledek

dibalik senyum ada lukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang