" Apa dijodohkan? " Kata Juan setengah keras
" Iya sayang " Ucapan mamanya sukses membuat Juan lemas, 'bagaimana dengan ariska' Gumamnya Salam hati,
Dini hanya bisa tertunduk lemas, dia tak berani membuka suara, sebenarnya dari lubuk hatinya ia begitu senang di jodohkan dengan Juan tapi setelah melihat ekspresi juan, rasa bahagia itu seketika hilang juan memang tak menolaknya tapi dari raut wajahnya menggambarkan kalau dia tak mau dijodohkan dengan dini.
" Gimana kalian setuju kan? " Tanya Melani bunda dini yang hanya dijawab kikuk oleh juan, sedangkan dini hanya terdiam dengan pikiran yang kalut
" Maaf tante, boleh aku bicara dengan dini sebentar? " Dini mendongak, atas ucapan juan lalu menatap juan dengan bingung
" Boleh. " Jawab Melani lebih dibuat bingung
Lalu juan beranjak berdiri kemudian menarik tangan dini yang menatapnya bingung menuju taman belakang.
" Kamu akan menerima perjodohan ini? " Ucap juan menatap langit, yang sontak membuat dini menoleh
kini mereka sudah duduk di kursi yang tersedia di taman belakang yang ada di rumah dini! dengan pemandangan Bintang dan tanaman hijau yang menghiasi taman itu yang bikin suasana menjadi sejuk. Seakan bertolak belakang dengan suasana hati dini dan juan
" Emm aku juga bingung juan " Jawab dini dengan nada suara melemah, lalu beralih menatap bintang di langit berharap ada keajaiban malam ini
'Seandainya kau tau apa yang kurasakan saat ini juan! Ingin sekali aku menerima perjodohan ini, karena inilah impian ku sejak dulu bersanding denganmu... Tapi semangatku seakan runtuh untuk memilikimu sekarang, ketika kamu menolakku demi perempuan itu. ' batin dini
Mereka saling terdiam sebelum akhirnya juan memecah keheningan
" Kalau aku ada salah sama kamu bilang! Jangan cuman diam aja " Celetuk juan tiba-tiba tanpa menoleh masih fokus menatap langit.Dini terperanjak atas ucapan juan ia lalu menoleh dan juan juga ikut menoleh mereka saling bertatap, tatapan juan seakan meminta penjelasan dari dini, tapi dini masih terdiam dan masih takut untuk membuka suara.
" Ma-maksud kamu apa " Jawab dini kikuk lalu mengalihkan pandangan nya tak mau menatap juan
" Sekarang kamu beda din, kayaknya sekarang kamu berusaha menghindar dari aku, entah aku salah apa aku juga bingung! Makanya aku tanya sama kamu aku salah apa? biar aku tau letak kesalahan aku dimana Jangan cuman diamin aku seperti ini"
Juan berbicara panjang lebar sambil menatap dini" K-kamu nga salah kok " Ujar dini bertambah kikuk
" Terus kenapa kamu menghindar? "
" Siapa yang menghindar, aku nga menghindar kok! Cuman aku lagi sibuk aja " Ucap dini berbohong
" Kamu bohong din "
" TERSERAH KAMU JUAN, PERCAYA ATAU NGA, AKU CAPEK! YANG TERPENTING SEKARANG ITU BAGAIMANA CARANYA KITA MENOLAK PERJODOHAN INI" Ucap dini dengan nada suara keras membuat juan terkejud ia tak menyangka bahwa dini akan semarah itu
Seketika dini menutup mulutnya "astga aku baru saja membentak Juan"
Emosi dini meluap tanpa sadar, bagaimana ia menjelaskan yang sebenarnya kalau alasan dia menjauhi Juan karena tak mau perasaan nya semakin dalam dan berakibat fatal sehingga membuat dirinya tambah merasakan sakit hati.
seakan tertohok atas ucapan nya sendiri, ia menyesal telah marah kepada juan.Juan beranjak berdiri dengan kecewa setelah mendengar penuturan dini
" Besok temui aku di cafe*#$ Kuharap kau tak menghindar lagi, karena kita akan bahas perjodohan konyol ini " Setelah berucap ia lalu pergi meninggalkan dini, dini hanya menatap nanar kepergiaan juan.

KAMU SEDANG MEMBACA
dibalik senyum ada luka
RomanceSulit dipercaya bahwa handini pratiwi yang biasa disapa dini akan merasakan cinta pada sahabat nya Juan, awalnya ia tak percaya bahwa itu cinta tapi seiring berjalan nya waktu dia benar-benar tidak bisa kehilangan juan, tapi Juan tak mencintainya s...