"(Y/N)-CHAN!?"
"KUSOKAWA!?""Apa-apaan ini tiba-tiba di juga disini. Nguntit lagi ye dia?"
"Heh lo ngapain ngikutin gue hah? Lagi jam pelajaran bukannya belajar malah ngikutin gue," kata (y/n) sambil menunjuk Oikawa.
"Tehe. Berapa kali aku harus bilang kalau aku bakal selalu disisimu dimana pun kau berada?"
"EH JANGAN-JANGAN.."
"LO PINDAH KESINI JUGA–"
GREPP
Tangan (y/n) ditarik oleh Oikawa dan bersembunyi di suatu tempat lalu menutup mulut (y/n) dengan tangan atletis nya.
Tapi kenapa posisi nya harus begini..
Kabedon.
"Lo ni ya baru masuk sini udah ga tau malu aja," kata Oikawa sambil berbisik.
"Lo liat ga si ada yang daritadi ngeliatin kita?"
Iwaizumi melihat kelakuan mereka daritadi. Sampai sekarang posisi (y/n) dan Oikawa masih sama.
"Kalian ngapain?"
(y/n) pun panik.
"(y/n) duluan yang mancing-mancing gue–"
DUK
(y/n) menendang kaki Oikawa dengan kencang dan Oikawa sekarang meringis kesakitan.
"Jangan percaya ama dia. Lo percaya ama Oikawa, gue tendang kaki lo sekenceng gue nendang kaki si sampah ini!"
"Oika– EH!?"
Tiba-tiba Iwaizumi menghampiri Oikawa.
"Lo Oikawa Tooru kan? Yang terkenal ama service bola voli nya kan?" tanya Iwaizumi.
"Hee~ ternyata gue terkenal disini ya?"
"GAUSAH KEPEDEAN"
"Haaa (y/n)-chan kalo aku suruh kamu buat nemenin latihan kabur mulu sih," kata Oikawa mempout bibirnya.
"Eh? Lo satu sekolah sama Oikawa? Lo ga pernah liat Oikawa latihan? Menyedihkan banget," tanya Iwaizumi lagi.
"Ngapain gue liatin si Kusokawa ini latihan, mending gue rebahan di rumah," jawab (y/n).
"Eh iya ngomong-ngomong kalian berdua anak baru kan? Kelasnya dimana, biar gue anterin," kata Iwaizumi.
"Oh ini gue kelas—"
"Oh ini gue kelas—"(y/n) dan Oikawa menunjukan kertasnya bersamaan dan ternyata mereka sekelas lagi.
"Oh! Kita bertiga satu kelas. Beruntung nya gue bisa sekelas sama (y/n)—"
Oikawa tiba-tiba menatap kosong kepada Iwaizumi. Sepertinya Iwaizumi salah bicara.
"ASUUU KENAPA GUE GA JAUH-JAUH LAGI AMA KUSOKAWA INIIII!?" (y/n) tiba-tiba berteriak dan kesal karena satu kelas lagi dengan Oikawa. Tapi ia juga beruntung bisa sekelas dengan Iwaizumi yang menurutnya orang yang baik, tak seperti Oikawa.
"LO KALO MENGHINDAR DARI GUE SIAP-SIAP AMA "HUKUMAN" DARI GUE YA," teriak Oikawa.
"HUKUMAN APAAN ANJIR KOK MENCURIGAKAN GINI!?"
"Udah woi ributnya ayo ke kelas, mau perkenalan."
Iwaizumi melerai pertengkaran kecil antara (y/n) dan Oikawa dan langsung mengajak mereka ke kelasnya.
🧚♀️🧚♀️🧚♀️
"Hari ini kalian kedatangan dua murid baru dari SMA Asiap, ayo Oikawa-san"
"Hai"
Cewe-cewe di kelas itu mulai terpesona dengan paras dari seorang Oikawa yang mulai sok ganteng itu.
tapi emang bener ganteng si - author
"Omaigat ga nyesel gue masuk kelas ini"
"Senyum terus mazz aku leleh"
"ANUGERAH APA LAGI INI GUE BISA KETEMU AMA COGAN😭"
(y/n) hanya bisa menghela napas karena sudah tau apa yang akan terjadi jika Oikawa sudah masuk ke kelas.
"Nama aku Oikawa Tooru! Senang bertemu dengan kalian, yoroshiku onegaishimasu!" Oikawa memperkenalkan dirinya sambil menunjukan senyum khas nya yang membuat semua cewe luluh dengannya. Berefek bagi (y/n)? Sedikit. Karena gadis-gadis yang berada di kelas itu tidak tahu indahnya senyum yang sangat tulus dari seorang Oikawa Tooru.
Si buaya jablay, kata (y/n).
Sambil menunggu Oikawa memperkenalkan dan memamerkan ketampanan dirinya, (y/n) melihat ada bangku kosong untuk dua orang.
Tapi terpisah.
"YESS GUE BISA SEBANGKU AMA ANAK YANG LAIN AHAHAHAHA UNTUNG BANGKU KOSONG NYA MISAH-MISAH!"
"Oke terimakasih, Oikawa-san. (y/n) ayo silakan perkenalkan dirimu," kata guru yang mengajarkan matematika itu.
"Hai"
"Liat tuh yang lain. Suram banget mukanya pas liat lo," ejek Oikawa sambil berbisik.
DUK
(y/n) menendang kaki Oikawa dengan kencang. Lagi. Di depan teman-temannya.
"Aww lo kayak gini muka mereka makin ga enak loh pas liat lo, hehe~" ejek Oikawa sekali lagi.
"Bacot goblok–"
"Ayo (y/n)-san," untungnya guru itu tidak menyadari apa yang dilakukan oleh (y/n) dan Oikawa.
"Nama saya (fullname) dari SMA Asiap. Se-senang bertemu dengan kalian, yoroshiku!"
"Loh cewek itu satu sekolah sama si ganteng?"
"Si ganteng itu kok betah ya deket-deket sama dia?"
"Jodoh gue bukannya gue yang deket eh malah deket sama si orang tolol itu."
"Ayo kalian berdua boleh duduk dibangku belakang di sebelah sana ya—"
"Hey, Hanamaki-san. Kenapa kamu duduk disitu?" tanya guru matematika itu yang belum diketahui oleh (y/n).
"Eh m-maaf, sensei. Tadi saya cuma lagi pengen nyender di tembok," jawab siswa yang diketahui bernama Hanamaki itu.
"Kembali ke tempat semula mu, murid baru ini juga pengen duduk."
Lalu Hanamaki pindah ke tempat semulanya dan sepertinya sekarang (y/n) harus lebih bersabar karena posisi bangku tidak akan diubah.
"PLIS GUE PENGEN HIDUP ENAK KENAPA SEKARANG POSISI DUDUKNYA LEBIH PARAH DARI PADA DI ASIAP SI!?"
Tiba-tiba Oikawa merangkul (y/n) lalu mengusap kepala (y/n) dengan lembut.
"Yoo (y/n)-chan~ kayaknya aku jadi orang paling beruntung sedunia deh hari ini, hehe"
"MA-MAAAAAAAAAA!!!"
—————————————————
797 wordskurang panjang ya? next chapter semoga lebih panjang ya gais
awal2 gue gabisa bikin yang baper2 tapi mungkin endingnya iya 🤡
yauda basa basinya tengs udah mau mampir ama baca, jan lupa vote and comment nya ya 🧚♀️✨💅
makasi guys, ditunggu di next chapter!
KAMU SEDANG MEMBACA
ineffable [oikawa tooru]
Teen Fiction"Ineffable". Kata pertama yang terlintas di otak (y/n) saat melihat Oikawa melakukan service saat latihan berlangsung. Oikawa memang hebat dalam bermain voli. Bukan hebat, tapi terlalu hebat. Tapi itu tidak membuat (y/n) menyukai si sampah itu kare...