Nyesel lo sekarang
Inget gak waktu lo lebih milih bara,dari pada gue
Lo gatau gimana rasa nya jadi gue
Dan sekarang lo nyesel
Deg.
Lagi lagi naya bermimpi itu,entah bermimpi atau kembali mengingat,sering kali kata-kata tersebut berputar dengan senangnya diotak naya.
"gue ga nyesel,gue cuma kangen" gumamnya pada dirinya sendiri.
Flassback on...
Angin segar menerpa wajah mulus milik naya,gadis cantik,dengan rambut panjang bergelombang,kulitnya putih,dengan badan yang pas,tidak tinggi,dan tidak pula pendek.
Tatapannya menghadap lurus,memperhatikan anak laki-laki,yang tengah asik bermain kejar-kejaran bersama teman temannya yang lain.
Beberapa hari ini,memperhatikan anak laki-laki itu sudah menjadi rutinitas dirinya,ia mengaggumi anak laki-laki bertubuh tinggi,berbadan berisi dengan mata sipit,dan kulit kuning langsat itu.
Tatapan tajam,dan wajah sinisnya membuat naya semakin penasaran pada anak itu,ia yakin anak laki-laki itu pasti mempunyai hati yang lembut,berbanding terbalik dengan wajah seramnya.Flassback off
Naya tersenyum geli mengingat kejadian dimasalalunya itu,dimana ia sangat terobsesi dengan anak laki-laki berwajah dingin dan ketus.
Saat itu umur naya masih menginjak 12 tahun.
Dan siapa sangka perasaan naya pada anak itu bertahan selama dua tahun,meski tanpa usaha mendekati,naya hanya mengagguminya secara diam,hingga sekarang umurnya baru akan menginjak 15 tahun,perasaannya masih sama,takdir memang sulit ditebak.
Flassback on
Raga.
Ya,nama anak itu adalah raga.
Raga dengan segala ketertutupannya,tidak banyak yang tahu tentang dirinya,raga yang selalu memasang wajah datar,jarang tertawa,dan terkesan acuh.Rutinitas naya bukan hanya sekedar memperhatikan,namun juga ia sering kali pulang terakhiran,hanya untuk melihat raga dengan puas,memperhatikan mahkluk ciptaan tuhan itu dengan bebas,sampai hilang dari pandangannya,alhasil naya selalu pulang terakhiran.
Bahkan sering kali mata mereka bertemu,pernah sekali naya menyusup kedalam tatapan mata raga,mencari sesuatu disana,dan raga membalasnya,namun naya lah yang terlebih dahulu memutuskan kontak mata tersebut.
Diam-diam,naya pun menyimpan photo raga diakun sosmed lamanya,mungkin tidak banyak yang tahu dengan akun itu karena pengikutnya pun tidak lebih dari lima belas orang,namun karena jiwa stalker naya,ia berhasil mendapatkannya.
Flassback of
Hufff...
Naya menghebuskan nafas beratnya.
Rasanya setiap ia mengingat raga,selalu saja muncul rasa penyesalan yang besar,rasanya ia ingin mengulang semuanya.
Waktu sudah menunjukan pukul 06:20.
Naya cepat-cepat bergegas pergi kekamar mandi,ia tidak boleh telat berangkat ke sekolah hari ini,karena ada presentasi di jam pertamanya.
Naya melihat pantulan dirinya didepan cermin,ia mengoleskan sedikit lipbalm dibibirnya,merapikan rambutnya,dan menyemprotkan parpum di tubuhnya.
Ia mengambil tas ransel miliknya,dan memakai sepatu nya.kemudian turun ke bawah,menyapa tante yang sudah tiga tahun ini hidup bersamanya,ia sudah menggapnya seperti mamanya sendiri begitupun sebaliknya.
"diminum dulu susunya sayang" ujar tantenya dengan lembut.
"iya tante,makasih ya" balas naya kemudian meneguk habis susu yang disediakan sang tante.
"naya berangkat" ujar naya kemudian menyalimi,dan mencium pipi kanan dan kiri tantenya.
"hati hati" balas sang tante dengan lembut.
Naya berjalan keluar rumah,dan menyusuri jalanan komplek menuju halte depan,menunggu angkutan umum disana.
Saat sampai disekolah,naya masuk kekelasnya dengan tenang,ia belum memiliki banyak teman disini,dikarenakan ini masih tahun ajaran baru,masi dua bulan ia bersekolah di SMA garuda ini.
Seorang gadis berseragam sama dengannya menghampiri naya.
Ia mengulurkan tangannya,seolah ingin mengajaknya berkenalan,yakan memang."gue bianka,lo pasti naya kan" mulainya duluan.
Naya menjabat uluran tangan tersebut.
"ko lo tau?" tanya naya pada gadis tersebut.
"Lo juga pasti mantannya raga kan?"
Shitt!!
Dari mana gadis ini tahu tentang dirinya dan raga,tidak banyak yang tahu tentang hubungannya dan raga dulu,jadi dari mana gadis ini tahu?
"gausah kaget gitu,gue tau dari temenya raga" jelasnya.
Dengan ragu naya bertanya.
"ko bisa,siapa?"
"Rio,anak ips 2 yang sekelas sama raga"jelasnya lagi
Ya,naya tahu rio,ia dulu satu sekolah dengannya,mereka tidaklah dekat hanya beberapa kali saja mengobrol,rio juga tidak terlalu akrab dengan raga,hanya saja mengingat rumah mereka yang tidak berjauhan,naya cukup paham.
Dan lagi naya ingin bertanya lebih banyak dengan gadis dihadapannya ini,kenapa dia tiba tiba menghampirinya,dan bertanya tentang dirinya dan raga? Apakah ada maksut lain? Atau mungkin gadis dihadapannya sekarang ini sedang dekat dengan raga?
Wtf?! Naya sedikit tidak rela akan fakta ini,jika memang ini sebenarnya.
"terus,maksut lo nyamperin gue gini,apa?" tanya naya langsung pada intinya.
"ini yang gue tunggu-tunggu"
"lo kan mantannya raga ni,gue mau tau raga tu gimana si orangnya"
Naya mengerti maksut gadis ini.
Dengan tegas dia menjawab."cuek"
"terus terus tipe cewenya itu yang gimana nay"
Naya menatap gadis dihadapannya ini dengan datar,memperhatikan dirinya dari ujung kaki hingga ujung kepala.membuat sang empunya salah tingkah.
"serius lo mau tau" tanya naya.
Gadis itu mengangguk dengan mantapnya.
Naya membuang nafasnya kemudian berucap.
"kaya gue"jawabnya yakin.
Bianka hanya diam,tak menyangka akan mendapat balasan seperti itu.
Lain dengan naya yang puas,kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan keluar kelas,rasanya udara dikelasnya berubah menjadi panas,mendengar pertanyaan dari bianka membuat moodnya memburuk.
Jangan lupa follow,vote,dan komennya sahabat😊😂💛
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA
Teen Fiction"Masih ada rasa yang tersisa,ada kisah lama yang belum terselesaikan,tapi bukan berarti aku ingin kembali mengulang.-kanaya zalicia "Sulit menaruh kepercayaan kembali,kepada org yang pernah melukai.Tapi tidak dengan kita.-Raga angkasa pada akhirnya...