5

14 3 2
                                    

Naya duduk diatas kursi kelas miliknya,menyenderkan kepalanya diatas meja,dan menutupi wajahnya dengan buku.

Sudah hampir satu jam naya terlelap dikelasnya,sejak pelajaran bu eni berlangsung,untung saja gurunya itu tidak menyadari bahwa ada salah satu muridnya yang sedang tertidur,saat jam pelajarannya berlangsung.

Pagi tadi pun,naya hampir saja terlambat pergi kesekolah,akibat dia telat bangun,untung saja ada tante irana yang membantu menyiapkan keperluan naya tadi pagi,alhasil naya tetap bisa pergi kesekolah hari ini,meski dengan kantung mata yang sedikit membesar.

Ini semua karena ia tidak tidur semalaman,pikirannya terus dipenuhi dengan bayangan raga,mantan kekasihnya itu.

Raga memenuhi otak naya semalam,alhasil naya baru bisa terlelap sekitar jam 3 pagi.

Waktu sudah menunjukkan pukul 10:25.
Itu artinya jam istirahat disekolahnya sebentar lagi akan berakhir.

Fana mendengus memperhatikan naya yang sedari tadi terlelap,perlahan ia menarik buku yang menutupi wajah mulus milik naya,membuat sang empunya meringis,karena merasa acara tidurnya sudah terganggu.

"Apaansih" sahut naya serak.

"Kebo banget lo anjir,liat udah jam berapa,lo gamau istirahat?"Heboh fana.

"Lo aja, gue ngantuk" balasnya singkat.

Mendengar jawaban naya,fana tak tinggal diam ia terus menggoyang-goyang kan tubuh naya sambil merengek,berharap naya bangun dan memilih pergi kekantin bersamanya.

"Nyebelin lo fan,gue ga tidur semalam" jelas naya.

Perlahan fana melepaskan pegangannya pada tubuh naya,menghentikan aktivitas nya tadi.

"Ngayalin apa lo sampe ga tidur?"

"Bacot lo" balas naya kemudian menarik kembali buku miliknya,dan menutupi wajahnya,lagi.Namun dengan cepat fana merebutnya.

Naya mengusap wajahnya dengan kasar,ia merasa tidurnya benar-benar terganggu akibat ulah temannya itu.Ia bangkit dari duduknya,kemudian berjalan keluar kelas.

"Nayaaa kemana sih?!"

"Kantin"

Mendengar itu fana buru-buru mengejar naya.Alhasil disinilah mereka berada sekarang,dilorong menuju kantin.

"Nyebelin lo nay,main tinggal aja"

"Lo nya ribet"

"Fanaa..." seru seseorang dari arah belakang,reflek naya dan fana menengok,dan menemukan dara yang sedang tersenyum ramah,berjalan kearah mereka berdua.

"Mau kemana?" ucapnya lembut.

"Kekantin,mau ikut?" tawar fana.

Berbeda dengan naya,sedari tadi ia hanya memperhatikan saja interaksi keduanya,dengan tatapan datar,tak berniat berbasa-basi.

Dara menganggukkan kepalanya,memberi tanda setuju dengan tawaran yang diberikan fana.

Melihat itu naya langsung melanjutkan langkahnya,menuju kantin.Membuat fana dan dara yang melihat itu,buru-buru mengejar dan menyamai langkahnya dengan naya.

Naya melangkah santai memasuki kantin,kemudian berjalan mendekati lemari es yang ada disana,mengambil satu kaleng minuman dingin,untuk membasahi tenggorokkannya yang terasa kering.Tidak lupa dengan dua orang yang sedari tadi mengekorinya.

"Ngapain kalian ngikutin gue?"

"Lo ga pesen makan?" tanya fana pada naya.

"Lo aja,Gue cuma haus,ga laper"

RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang