Naya berjalan santai memasuki kelasnya,sambil mengunnyah permen tangkai yang ia beli beberapa saat lalu.
Dilihatnya,bianka tersenyum ramah kearahnya,naya bingung harus menyikapi bagaimana,naya tau ada maksut lain dibalik sikap baik bianka kepadanya,alhasil naya hanya membalas nya dengan senyum singkat,kemudian melanjutkan jalannya,melewati bianka menuju meja miliknya.
"Dari mana aja lo" tanya fana,satu-satunya teman dekat naya saat ini.
"Caper ke area kelas dua belas" jawab naya asal.
"Bangke" umpat fana saat mendengar jawaban naya.
Tanpa sengaja naya melihat kearah pintu masuk,dimana ada bianka dan teman-temannya yang sedang berbincang,dan salah satu temannya sedang memandang kearah naya berada.
Sedikit banyak,naya yakin bianka pasti membahas kejadian bersamanya tadi pagi kepada teman-temannya,dan naya merasa terganggu akan hal itu.
Memangnya kenapa jika naya dan raga pernah memiliki kisah? Jika memang bianka dan raga dekat,mengapa bianka harus melibatkan dirinya? Cara pikir manusia tentang mantan memang aneh.
Naya mengalihkan pandangannya,beralih menatap fana yang sedang sibuk merapikan buku-bukunya,dikarnakan bel pulang sekolah sebentar lagi akan berbunyi.
"Fan lo tau bianka?"
"tau" balas fana yang masih membereskan buku-bukunya.
"tadi dia nyamperin gue"
"hah? Ngapain" balas fana yang mulai sedikit penasaran.
"Nanyain tentang gue dan raga,tentang gimana raga,dan tipe cewek raga" jelas naya.
"jelas,pasti ada maksut"
"maksut apa?" tanya naya kurang paham.
"lo jadi orang jangan goblog-_ ngapain bianka nanya begituan kalo bukan karna mau deketin raga? Atau bisa jadi mereka udah deket,cuma sibianka pengen lebih tau aja,biar bisa memantaskan diri,eaa" jelas fana panjang lebar.
Naya manggut-manggut mengerti.
"kalo bianka sama raga beneran deket,lo gapapa?" tanya fana memastikan.
"Emang gue harus kenapa?" ucap naya balik bertanya.
"Allright"
Fana tau naya berbohong.
Tidak mudah menghapus perasaan pada seseorang yang kita temui setiap hari.eak
Ya dan inilah,mana mungkin naya dengan cepat melupakan raga,meskipun naya sudah pernah bersama laki-laki lain setelah berakhir dengan raga,sedikit banyak fana tahu tentang raga dan naya.
Begitu juga dengan raga,semenjak laki-laki itu tidak bersama dengan naya lagi,ia sering kali berganti pasangan,bahkan tak pernah berlangsung lama,berbeda saat raga bersama naya,laki-laki itu menjadi lebih penurut,dan sedikit menghapus sikap acuhnya.
Waktu menunjukkan pukul 16:42.
Sudah hampir dua jam naya berada dirumah,dan selama itulah pikirannya dipenuhi oleh bianka dan raga.
Ada apa dengan dirinya? Sejak kapan naya begitu peduli dengan urusan masalalu nya itu?
Entahlah,rasanya mengguyur tubuh dengan air dingin jauh lebih baik,dibanding memikirkan hal yang tak seharusnya naya pikirkan itu.
Ia bergegas mengambil handuk,dan berjalan ke arah kamar mandi.
Dan disinilah naya berada sekarang,dimeja makan bersama dengan tantenya.
Hanya suara dentingan piring dan sendok yang mengiringi acara makan mereka,sebelum akhirnya tante irana membuka suara.
"Gimana sekolahnya nay?" tanya tante ira membuka suara.
"kalo naya minta pindah,boleh tan"
Tante ira cukup terkejut mendengarnya,namun sebisa mungkin ia tetap bersikap tenang.
"kamu ga nyaman sama sekolahnya?"
"aku nyaman"
"Terus kenapa minta pindah?"
"Takut gagal move on" jawab naya asal.
Tante ira terkekeh mendengarnya.
"aku nyaman kok tan,tadi bercanda aja" koreksi naya.
"bagus deh kalo kamu nyaman,tante cuma takut"
"aku nyaman kok"
"iyaudah lanjutin makannya,habiskan"
"Siap" ujar naya lalu kembali melahap nasi goreng buatan tantenya itu.
Keesokan harinya,naya datang lebih siang.
Entahlah moodnya akhir-akhir ini sering berubah-ubah."Pagi pacar" ucap seorang cowok yang sedang berdiri santai,sembari menyenderkan tubuhnya pada pintu kelas naya.
Naya hanya membalasnya dengan tatapan datar,dan melengos masuk begitu saja.
Ya,dia rean kakak kelas tengilnya yang selalu menggodanya.
Wajahnya memanglah lumayan,kulitnya putih,tubuhnya tinggi,gaya yang terkesan santai,dan jangan lupa dia adalah kapten futtsall disekolah naya.
Sapaan receh seperti tadi sudah sering naya dapatkan dari rean,sejak satu bulan lalu.
Terkadang naya tidak mengerti dengan jalan pikir rean,padahal selama ini tidak sedikitpun naya meresponnya.
Namun lelaki itu tetap saja pada pendiriannya,menggoda naya.
Sampai pada saat tanpa sengaja naya berpapasan dengan seseorang yang sangat familiar dimatanya,seseorang yang selama ini masih mengindap dipikirannya,seseorang yang belakangan ini selalu mengganggu tidurnya.
Raga.
Dari bianka? Batinnya.
Yatuhan kenapa rasanya sakit?
Melihat fakta bahwa raga baru saja menemui bianka,ada perasaan iri terbesit di hati naya.Selamat malam,pagi,siang,sore,dan kapanpun kalian membaca ini.
Happy reading,dan jangan lupa vote dan komennya😁❤
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA
Fiksi Remaja"Masih ada rasa yang tersisa,ada kisah lama yang belum terselesaikan,tapi bukan berarti aku ingin kembali mengulang.-kanaya zalicia "Sulit menaruh kepercayaan kembali,kepada org yang pernah melukai.Tapi tidak dengan kita.-Raga angkasa pada akhirnya...