Sedikit demi sedikit aku mulai mempercayai Caius. Sepertinya ia juga bukan orang yang jahat. Seperti yang dikatakannya ia mencintaiku, jadi wajar saja kalau dia tidak berani untuk melakukan seks denganku. T-tapi kalau tidak ada ramalan yang menimpanya pasti sudah ada orang lain yang berada disisinya...
"Besok akan ada pesta untuk merayakan berdirinya negara. Banyak orang dari dalam dan luar negeri akan berkumpul dan juga akan ada perjamuan besar"
"Oh, Woah! Sepertinya menyenangkan" ucapku
Tiba-tiba aku melihat seorang perempuan ia berdiri di hadapan kami. "Caius. Sudah lama kita tidak berjumpa" begitu ucapnya
"Ah, Medina! Akhirnya kamu datang juga. Kuperkenalkan kepadamu kouichi, ia adalah Medina yang menjadi -"
"-Mantan tunangannya, lho"
Oh, perempuan itu bernama Medina. T-tetapi ia memotong pembicaraan caius! Perasaan apa ini...
"Haha apa kamu sehat? Kamu terlihat secantik biasanya. Nah medina, dia adalah pegantin yang menanggapi panggilanku" ucap caius sembari memelukku dari belakang. Rasanya malu!
"A-aku tidak pernah mengatakan akan menjadi pengantinmu!!" aku berteriak dengan lantang kepadanya
"Hahaha. Kouichi perkenalkan namaku Medina. Seperti yang ku katakan sebelumnya, aku mantan tunangan Caius. Sejak aku kehilangan tempat sebagai ratu, aku hidup diam-diam di sebuah desa kecil di pedesaan. Aku menerima undangan dan sudah lama rasanya aku tidak kembali ke kota"
Medina mengeluarkan undangannya, lalu memperlihatkan kepada kami. "Semoga harimu menyenangkan pengantin mungil" ucapnya lagi.
"Ah, semoga harimu juga menyenangkan" jawabku.
Tak sampai disitu... medina membisikkan sesuatu kepadaku "Jika bukan karena ramalan itu.. Aku akan menjadi orang yang berdiri di sisinya."
Kemudian ia pergi meninggalkan kami. Hah? Apa itu tadi? Kekhawatiran mulai muncul menghantui pikiranku...
"Kouichi!" suara caius mengagetkanku.
"Oh.. uh, caius bolehkah aku bertanya? seperti apa Medina?" aku memberanikan diri untuk bertanya kepadanya
"Dia seperti bunga yang mekar, ia selalu bangga dengan apa yang telah dimilikinya. Dan ia juga selalu bergembira.
Aku telah menghabiskan lebih banyak waktu bersamanya daripada siapapun saat kami bermain dan belajar bersama. Karena ia adalah teman masa kecilku. Syukurlah kami masih berteman baik sampai hari ini, karena ramalan itu jalan kita tidak menyilang... Namun..."
suara caius semakin lama semakin memudar, aku tidak ingin ia membicarakan tentang Medina lagi. Kenapa aku merasa sangat bertentangan? mengapa aku mulai bertingkah aneh?
***
Hari ini diakan pesta besar-besaran di Negara Tildant. Aku sangat malu dengan diriku saat ini, bagaimana tidak? keluar dihadapan banyak orang dengan menggunakan baju kain seadanya. Istilahnya yang tertutup hanya bagian kemaluanku! T^T jika dapat mendeskripsikannya baju yang ku kenakan seperti lingerie perempuan!
"Caius! Tunggu!"
"Ayo kita pergi" caius menggenggam tanganku "Kamu jangan malu, pakaian itu merupakan tradisi untuk memiliki pengantin muda dari keluarga kerajaan untuk menunjukkan tubuh mereka dalam perayaan kita! Tunjukkan kecantikan kamu kepada semua tamu ya, Kouichi!"
Semua mata tertuju pada caius, ia memang benar-benar seorang pangeran! dikelilingi oleh orang-orang dan terlihat lebih agung dari raksasa yang lain.
Kemudian caius mengajakku ke belakang kerajaan. "Hei caius, apa baik-baik saja untuk menjauh dari semua orang? mereka tidak sering berkumpul disini, kan?"
Caius meraih tangan kananku, lalu ia menciumnya. Hatiku rasanya meledak-meletup!
"Kamu terlihat sangat cantik. Tubuhmu berkilauan dibawah sinar matahari, merupakan kehormatan bagiku untuk dapat menghabiskan jamuan denganmu. Pengantiku yang mempesona!"
"..... Terimakasih" jawabku sambil tersenyum kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Titans Bride Bahasa (2020)
FantasyHello!!! rasanya senang sekali bisa menginjakkan kaki di Wattpad lagi, hehe. Cerita ini mengandung unsur LGBT+ jika kamu kontra, sila pergi dari halaman ini. Jika kamu suka, sila baca sampai habis yaa! mohon jadilah pembaca yang bijak dalam memilih...