"KOUICHI!!!!"
Aku mendengarkan suaranya yang berat dan besar juga begitu menggema, akhirnya...
...Akhirnya caius datang menyelamatkanku! Rasanya bagaikan mimpi yang menjadi kenyataan! Caius memegang leher serigala itu lalu menghempaskannya sangat jauh.
Urgh pasti rasanya sangat sakit!
Aku tidak menyangka caius sekuat itu. Bahkan sampai membolongi dinding ditempat serigala itu menyembunyikanku.
"KOUICHI!
apa kamu baik-baik saja?"
Aku melihat ekspresinya yang begitu khawatir, dan ia terlihat terengah-engah.
"Caius... c-caiuus.." suaraku bergetar. Aku memeluknya.
"Maafkan aku, ini semua salahku" ucapnya
"Tidak! ini salahku, kau bahkan hampir terbunuh karenaku.
Apa kamu terluka?! Apa kamu baik-baik saja?!?" air mata mengalir membasahi pipiku, caius segera menyekanya.
"Aku berjuang keras seperti yang kamu lihat! Jangan khawatir! Aku ksatria terkuat di Tildant. itu bukanlah apa-apa bagiku."
***
Aku melihat serigala beastman itu berusaha bangkit lalu ia mengusap bagian lehernya
"Urgh.. anu-- Monster seperti apa kau? Hebat juga.. kau bisa bertahan melawan orang sebanyak itu. Dan juga, bagaimana kau bisa tahu dimana kami berada?"
"Ini adalah lingkaran deteksi. Seperti sihir pelacak. Untuk mencegah skenario terburuk, aku mengukir ini pada semua pakaian kouichi.
ini adalah negaramu yang berasal dari keinginanmu. Berebut dan menipu orang lain untuk keuntunganmu sendiri adalah
cara hidup yang normal bagimu. Jika kamu memikirkan rencana untuk menipuku, tanpa aku sadari bisa saja kamu menipuku dan membuat mata hatiku tertutup.Tapi kamu membawa kouichi pergi, membuatnya takut dan....
Mencoba untuk mengotori dirinya. Kejahatan itu layak mati."
Mendengar ucapan caius kepada beastman itu membuatku frustasi. Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.
"Kamu dapat membayarnya dengan hidupmu" ucapnya lagi.
Aku melihat caius mencekik leher serigala beastman itu. Urgh... aku tidak bisa melihat hal seperti ini. Tidak akan pernah!!
"T-Tunggu! Kamu tidak bisa membunuhnya!" Aku menarik tangan caius agar melepaskan serigala itu. Tapi... dia terlihat sangat marah
"Kenapa kamu menghentikanku?! Kamu sendiri yang paling mengetahui apa yang telah ia perbuat kepadamu!" bentaknya
"Dia tidak membunuh siapapun!" kataku
"Tapi... K--" caius berusaha menantang perkataanku
"Karena.. aku tidak suka itu! Aku tidak ingin seseorang terbunuh karena aku.. tidak lagi...
Aku tidak menginginkannya"
Aku memeluk dan memohon kepadanya agar dia segera menghentikannya. Urgh!Gatal dibadanku mulai terasa, seluruh badanku berdenyut. Rasanya saraf yang ada pada tubuhku lebih kuat dibandingkan badanku sendiri. Aku lemas... sangat lemas..
"KOUICHI!"
"Palo, dimana buah Raisa itu?" ucap caius kepadanya
"Disekitar sini, diatas gunung itu" Palo menunjuk kearah gunung tepat didepan tempat ia menyembunyikanku.
"Ada satu pohon Raisa disana, di puncaknya" ucapnya lagi
"Oh dipuncaknya" ucap caius
"Raisa tumbuh ditempat yang dekat dengan matahari. Supaya mendapatkan banyak cahaya." ujar palo memberitahukan informasi kepada caius
"Pulang pergi berapa lama waktu yang dibutuhkan?" tanya caius kepada palo
"Kalau kau cepat mungkin sekitar satu jam" jawabnya
"Oh begitu.
Kalau begitu, bawa kembali dalam setengah jam!" bentak caius kepadanya
"Apa kau mendengarkan---
AAAACK!A-apa yang kau lakukan?!" teriaknya
"Aku memasang sihir pelacak kepadamu. Sekarang aku bisa mengikutimu dimanapun kau berada.
Kouichi orang yang telah menyelamatkan nyawamu. Ia sakit karena racun dari buah Karina." ucap caius
"D-dia terkena racun k-karina?!" palo sedikit terkejut mendengarnya.
"Bawa buah Raisa dalam 30 menit."
"Sudah kubilang butuh sekitar satu jam buat bolak-balik!"
"Kalau kau gagal...
kubunuh kau" ucap caius menyeringai"--Tapi..." palo berusaha agar caius memberikan keringanan kepadanya
"Kalau sudah mengerti pergi!"
"Iya pergi!" kemudian Palo berlari ke puncak gunung itu untuk mendapatkan buah Raisa untukku.
***
"Caius, aku takut... sangat panas. Ini menyakitkan..
Jangan pergi. Tolong jangan tinggalkan aku caius.."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Titans Bride Bahasa (2020)
FantasyHello!!! rasanya senang sekali bisa menginjakkan kaki di Wattpad lagi, hehe. Cerita ini mengandung unsur LGBT+ jika kamu kontra, sila pergi dari halaman ini. Jika kamu suka, sila baca sampai habis yaa! mohon jadilah pembaca yang bijak dalam memilih...