12

253 46 11
                                    

"Selamat malam. Istirahat cukup dan mimpi indah ... "

"Good night and sweet dreams, Princess."

Jeongyeon mengerut, kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat ketika itu terus-terusan terputar di pikirannya dari parkiran, hingga ketika ia sudah masuk lift alias sekarang.

"Ah, gila!"

"Siapa yang gila, Noona?"

Jeongyeon melompat ke samping karena kaget. "Ta-Taehyun? Sejak kapan kau di lift ini juga?"

Satu-satunya penghuni lift selain Jeongyeon kali ini itu mendengus pelan. "Sejak di lobby tadi lah!" balasnya sebal. Pasalnya, tadi Taehyun sudah menyapa dan tersenyum cerah pada perempuan itu saat memasuki lift. Tapi apa? Jeongyeon sama sekali tak merespon. Malah tetap menatap kosong ke depan. Ia sempat mengira perempuan itu kerasukan tadi.

Jeongyeon meringis, "Maaf, Taehyun."

Taehyun akhirnya tersenyum, "Tak apa. Noona baru banyak pikiran ya?"

"Sedikit," jawab Jeongyeon ragu-ragu. "Tapi bukan sesuatu yang penting kok."

"Baiklah ... " Taehyun membalas sama ragu-ragunya. "Ah!" Teringat sesuatu, ia merogoh saku celana seragamnya. Mengeluarkan sebuah kartu yang telah dilaminating.

"Ini kartu pelajar salah satu muridmu kan, Noona?"

Jeongyeon mengambilnya, kemudian mengangguk. Kartu milik Serim, ia membatin.

"Iya. Kau menemukannya dimana, Taehyun-ah?"

"Perpustakaan kota."

***

Sampai di kamarnya, setelah mandi dan melakukan beberapa ritual lainnya, Jeongyeon naik ke ranjang. Berniat langsung tidur,

tapi tak bisa.

Ia mengerang, merubah posisinya menjadi tengkurap. Menenggelamkan kepalanya ke bantal. Dengan suara teredam berteriak. Kemudian mengangkat kepalanya.

Jeongyeon yakin ia mirip sekali dengan orang gila saat ini.

"Kun sialan, kenapa dia pakai acara bersikap manis begitu sih?!" gerutunya, menekan dagunya ke bantal.

Bukankah dia memang sering bersikap manis? Kenapa kau galau sendiri? Dasar baperan!

Gadis batinnya mencibir. Jeongyeon kembali mengerang, membenturkan mukanya ke bantal.

Ting!

Jeongyeon menggerakkan tangannya, meraba-raba nakas. Menarik ponsel berwarna hitam miliknya. Mengangkat kepalanya sedikit.

1 message from KunKun

Matanya melebar, langsung bangkit duduk dari posisi tengkurapnya.

KunKun
Udah tidur?

Jeongyeon berkedip beberapa kali. Tanpa sadar tersenyum. Mengetikkan balasan.

Udah.

Tak lebih dari sepuluh detik,  Kun membalas.

KunKun
Jeong😒

Sambil terkekeh sendiri, Jeongyeon mengetik.

Lagian nanyanya aneh. Kalo udah tidur gimana?

KunKun
Ya ngomong besok.

Jeongyeon mengangkat sebelah alisnya. Penasaran. Sebelum ia sempat mengetik, balasan lain dari Kun sudah kembali muncul.

HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang