#Epilog

3K 417 67
                                    

Taki memangku wajahnya dengan kedua tangan. Dia masih tidak beranjak dari beranda rumah sejak kepergian Heeseung dan Sunoo entah berapa jam yang lalu. Berusaha menahan bendungan di matanya yang bisa jebol kapan saja.

Ayahnya duduk di sampingnya, menepuk puncak kepala Taki dengan lembut.

"Kenapa ayah tidak mencegah mereka?"

"Ada beberapa orang yang butuh lari agar mereka bisa bernapas dengan benar. Mereka bilang akan pergi ke tempat yang indah, bagaimana ayah bisa melarang? Ayah tidak punya hak untuk itu."

"Tapi, yah..." Taki tidak sepolos itu untuk dibodohi dengan bahasa ayahnya yang berbelit-belit.

"Seharusnya kau mendoakan mereka, Taki. Agar mereka bahagia dimanapun mereka berada."

Taki semakin merengut, enggan untuk menjawab lagi. Dia beranjak dari duduknya lalu masuk ke dalam rumah.

"Taki, mau kemana?"

"Membakar dupa!" jawaban Taki menggema di penjuru rumah. Ayahnya hanya menanggapi dengan senyuman ringan.

Wajahnya menengadahke langit gelap di atasnya, "Ku harap kalian bahagia."

.

.

"Ayo pulang, Kak Heeseung!" Sunoo mengulurkan tangannya.

"Ya, kita pulang,"

Kedua bahu itu berdempetan di bawah payung yang sama. Sekarang mereka akan pulang, ke rumah dimana hanya ada kebahagiaan yang menanti di depan pintu.


*****


YOUR SHOULDER| Heeseung X Sunoo [ILAND]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang