bag 11

33 1 1
                                    

Della pov.
Aku masih memikirkan tentang semua yang terjadi pada Evan, terkadang dia begitu menyayangiku, tapi terkadang seolah tidak peduli sama sekali. Ini sudah cukup untukku selalu diam, wanita itu bahkan hanya istri siri dari Evan, akulah istri sah, sah di mata agama dan hukum. Cuma bedanya, dia mendapatkan restu, sedangkan aku tidak mendapatkan pengakuan dari keluarganya.

Kini fokusku tetap pada kesembuhan Evan, pak Ustadz yang membantu proses rukiyah mengatakan, ini semua terjadi karna kita sebagai manusia telah terlalu jauh dari sang pencipta.

"Sayang, malam ini aku mau menemui Cika, aku ingin menalaknya." Ucap Evan padaku, ku iyakan keinginannya, aku sudah muak dengan drama pernikahan rumit ini.

"Iya Van, kamu segera kembali ya, aku akan masak makanan kesukaan kamu." Della tersenyum manis, teramat manis. Sehingga membuat jantung Evan berdetak tak beraturan.
***

Author pov.
Saat Evan sampai dirumah yang ditempatinya dengan Cika, dilihatnya wanita itu tengah menangis. Wajah ayu itu tampak memilukan, membuat Evan tidak tega untuk menjatuhkan talak padanya.

"Van!"

Evan tersentak, saat dia tengah memikirkan sesuatu, dipindainya wajah ayu itu, ada getar aneh yang bersarang di dalamnya. Sebelumnya, Evan tidak pernah merasakan getar ini, sebelumnya jantung Evan hanya mampu bereaksi saat bersama Della, istri pertamanya.

Diberanikan diri, untuk meraih pundak ringkih itu, kemudian meraih dagu Cika, perlahan Evan mencium bibir istri keduanya, melumat dan menghisapnya. Dia telah lupa, dengan tujuan utama kedatangannya, entah melebur kemana niatan itu, yang kini Evan inginkan. Menyentuh, membawa istri keduanya itu dibawah tubuhnya. Sudah sepantasnya, mereka melakukan ini, tidak ada salahnya mereka berbuat seperti ini. Mereka sah, sah di mata agama. Meski belum sah di mata hukum. Membopong Cika, dengan tanpa melepaskan pagutannya, Evan membuka gaun tidur Cika yang begitu tipis, napsu birahinya telah berpusat pada satu titik. Dia tidak ingin mengecewakan Cika, meski pernikahan mereka berawal dengan ketidak benaran.

Setelah membuka gaun tipis itu dari tubuh Cika, dengan segera Evan melahap kedua bukit kembarnya. Tak lupa memberikan tanda kepemilikan disana. Sesaat sebelum Evan menerobos milik Cika, matanya terpejam, meyakinkan diri, bahwa kali ini murni, keinginan sendiri. Dia sudah membuat keputusan, akan mempertahankan kedua istrinya. karna saat ini Evan yakin. Dia bukan sekedar bernapsu ataupun kasihan pada Cika. Tetapi ada rasa yang terselip di sana.

Sesaat setelah berhasil menyatukan tubuh mereka, Evan melihat, Cika meneteskan air mata. Dengan segera dia mengusap kedua pipinya, dengan ibu jari. Evan juga tampak menitikkan air mata. Air mata yang entah apa alsannya, telah keluar dengan sendirinya. Setelah keduanya saling meneriakkan nama, hingga semua berulang entah keberapa kalinya, keduanya tertidur dalam keadaan yang masih sama-sama polos, tanpa sehelai benangpun, dengan saling berpelukan. Ini kali pertama buat Evan, menyentuh wanita lain selain Della.

Ah, Evan telah sejenak melupakan Della, istrinya itu tengah menyiapkan makanan yang begitu banyak, tanpa disentuh sama sekali, hingga dirinya tertidur di meja makan.

Evan yang terbangun saat pagi-pagi buta, dia memandangi wajah polos tanpa riasan make up istri keduanya, dia kembali memagut hingga yang empunya terbangun, sesuatu yang telah menguras tenaga mereka kini kembali terulang.

Setelah selesai mereka mandi bersama, untuk pertama kalinya, Cika menanyakan sesuatu yang telah hampir Evan lupakan. "Kamu tetap disini kan?" Mata Evan membulat sempurna, dia telah melupakan janjinya pada Della.

'Ah! Sial!

"Aku harus pulang kerumah Della, kamu harus mengerti keadaanku, dia istri pertamaku, aku harus adil buat kalian berdua. Hmmt?"

Cup , engggg
Evan kembali memagut bibir ranum milik Cika, setelahnya dia meminta ijin untuk segera pergi. Cika sadar, dia menyadari semuanya setelah kematian putri tunggalnya, dia tidak boleh lagi serakah, karna sejatinya, Evan milik Della, dia telah merebutnya. Tapi kini, Cika harus berpuas diri, setelah berhasil menjadi istri Evan seutuhnya, dia bahagia. Bahagia karna Evan telah berkali-kali berada dalam dirinya.

Dia harus berpuas diri, dengan status istri kedua, karna sudah dari awal ini salahnya. Cika kembali tersenyum saat melihat wajah puas Evan, setelah beberapa kali  mencapai puncaknya.

Tbc.
❤❤❤


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku Tak Mengenal KekasihkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang