ENMESED | 7 - JEALOUS

180 29 3
                                    

Pagi ini langit begitu cerah, bahkan suhu hari ini begitu hangat. Heejin dengan riang menyiapkan sarapan. Ia sudah mulai bisa memasak tapi yang sederhana saja. Setidaknya enak.

"Anda sudah datang, saya memasak nasi goreng hari ini." Jaehyun malah mengabaikannya dan cuma minum air putih. "Tuan anda harus sarapan kalau tidak nanti bisa sakit."

"Nafsu makan saya hilang." Heejin hanya bisa diam. Padahal baru saja kemarin pria itu peduli padanya dan dalam sekejap semuanya langsung berubah.

Dengan wajah kesal, Heejin memakan nasi goreng buatannya. Padahal Ia membuatnya dengan susah payah. Heejin melirik kesal ke arah Jaehyun yang sedang duduk seraya membaca koran.

"Kalau ada yang mau di sampaikan katakan saja."

Heejin terbelalak kaget. Ia menundukkan kepalanya malu kemudian melanjutkan makannya.

Tiba-tiba bel berbunyi. Dengan sigap Heejin berlari membukakan pintu sedangkan Jaehyun malah asik membaca koran.

"Ya, siapa?" ternyata Eunwoo datang dan jelas langsung kaget karena di suguhkan pemandangan yang jarang sekali Ia saksikan. Ada seorang gadis di rumah Jaehyun.

Wait! Eunwoo merasa pernah menemui gadis ini tapi Ia lupa dimana.

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Eunwoo.

Heejin tersenyum malu. "Saya sudah sering melakukan casting di perusahaan anda."

Saat itu juga Eunwoo langsung ingat. "Sedang apa anda di sini?"

"Kebetulan saya bekerja di sini."

"Kenapa lama sekali?" Jaehyun datang menghampiri mereka karena sedari tadi belum juga masuk.

"Ah iya, maafkan saya. Silakan masuk." Heejin memberikan Eunwoo jalan.

"Ada hal penting yang harus aku katakan." percakapan Jaehyun dan Eunwoo mulai serius.

Jaehyun pun mengajak Eunwoo berbicara di kantor. Heejin tidak terlalu ambil pusing dengan urusan mereka berdua. Ia memutuskan untuk membereskan rumah yang terlihat bersih ini.

"Kenapa gadis itu ada di sini?" tanya Eunwoo penasaran.

"Bukan urusan mu." Eunwoo terkekeh.

"Apa Irene yang mengirimnya? Sepertinya dia menemukan gadis yang pas." Jaehyun menatap Eunwoo sinis.

"Ah ya, bukankah dia gadis yang mencium mu waktu itu? Wah dunia ini sangat sempit."

"Jika kau ke sini cuman ingin membahas gadis itu kau bisa pergi." ucap Jaehyun kesal.

Heejin menyeduhkan teh ke dalam gelas. Ia bingung bagaimana mengantar minuman ini ke ruang kerja Jaehyun. Pria itu pernah melarang Heejin masuk ke ruang kerjanya.

Dengan sangat terpaksa, Heejin berjalan menaiki tangga menuju ruang kerja Jaehyun. Samar-samar Ia bisa mendengar keduanya sedang berbicara.

"Permisi." Heejin perlahan membuka pintu lalu berjalan masuk.

Sesekali Heejin melihat ke arah Jaehyun, pria itu sama tidak menunjukkan tatapan apapun hanya diam saja. Padahal Ia takut sekali akan di marahi nanti.

"Ini minumannya." Heejin meletakkan gelas berisi teh ke arah Eunwoo.

Heejin mengangkat sebelah alisnya saat melihat ada foto Gyuri di atas meja. Apa yang terjadi sampai mereka membahas Gyuri? Heejin jadi tidak fokus sampai-sampai gelas yang di pegangnya jatuh lalu mengenai Jaehyun.

"Astaga. Maafkan saya." Heejin refleks mengelap baju Jaehyun dengan tisu.

"Kemana kedua mata mu Nona Han? Apa kau tadi tidak melihat ku ada di sini?" terlihat raut wajah Jaehyun berubah menjadi kesal.

Enmeshed [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang