ENMESED | 12 - MAD

138 22 5
                                    

Heejin menuangkan madu ke atas pancake buatannya. Tadi Jaehyun mengatakan kalau Ia mulai berkerja sekarang. Entah kenapa saat mendengar itu perasaannya tidak enak.

Heejin membalikkan badannya saat mendengar suara kaki Jaehyun turun. Pria itu menghampirinya yang baru saja siap membuat makanan.

"Aku sudah membuat sarapan." Jaehyun menghiraukan Heejin, Ia terlihat sibuk melihat ponselnya.

"Tidak ada waktu lagi." Jaehyun meminum susu yang terletak di pantry lalu bergegas pergi.

Heejin langsung cemas saat melihat Jaehyun pergi tanpa makan sepotong pancake buatannya. Ia berlari mengejar Jaehyun yang sudah mulai keluar dari mansion.

"Setidaknya anda makan satu suap dulu." Teriak Heejin.

"Sudah terlambat."

"Kalau begitu anda jangan bekerja terlalu keras. Hubungi saya jika anda membutuhkan sesuatu." Jaehyun tidak menggubris perkataan gadis itu, lalu melajukan mobilnya di atas rata-rata.

Heejin sekarang paham bagaimana beratnya menjadi seorang perawat. Sangat melelahkan. Tapi kalau dipikir-pikir, belakangan ini sepertinya Jaehyun mudah di atur. Apa mungkin menurutnya saja?

Tidak mau mengambil pusing, Heejin kembali masuk ke dalam mansion lalu mulai membersihkan rumah yang bisa di bilang cukup bersih.

Baru saja ingin membersihkan rumah ponsel Heejin berbunyi. Yoobin menelepon. Ah ya, karena mereka sudah merasa cukup dekat, keduanya memutuskan untuk saling menukar nomor.

"Ya, ada apa?"

"Apa tuan Jaehyun sudah ke kantor?"

"Sudah. Lima menit yang lalu."

"Bisakah kau menolong ku?"

"Selagi itu hal yang mudah bisa ku bantu."

"Begini, aku lupa memberitahu dia untuk membawa naskah. Bisakah kau membawanya kemari?"

"Baiklah akan ku antar."

"Antar di kafe dengan kantor saja." Heejin mematikan panggilannya. Ia bergegas mengambil naskah itu dari ruang kerja Jaehyun lalu memesan taksi.

Sudah hampir dua puluh menit menunggu, Heejin akhirnya tiba di kafe yang di bilang oleh Yoobin. Pria itu ternyata sudah menunggu di depan kafe itu.

"Akhirnya kau datang juga. Hampir saja aku ingin menghampiri mu ke rumah."

"Apa rapatnya sudah di mulai."

"Ya begitu. Tapi tidak apa karena naskahnya sudah datang." Heejin mengangguk paham. "Kalau begitu aku langsung masuk ke dalam. Terimakasih sudah menolong." Yoobin bergegas pergi dari sana.

Tanpa mereka sadar kalau seseorang sedang mengintip dari kejauhan. Ia langsung mengetik beberapa nomor lalu menekan tombol berwarna hijau.

"Dugaan ku tidak akan pernah salah."

"Apa maksud mu?"

"Sekretaris mu sudah mendapatkan naskahnya. Apa kau tau siapa yang memberikannya?"

"Siapa?" tanya orang itu gelisah dari seberang sana.

"Heejin." Panggilan langsung terputus begitu saja.

ʕ·ᴥ·ʔʕ·ᴥ·ʔʕ·ᴥ·ʔ

Heejin mendapat pesan dari Jaehyun untuk menyuruhnya datang ke sebuah restoran. Ternyata apa yang di bilangnya semalam beneran. Ia mulai mengoles bedak ke wajahnya lalu memakai liptint berwarna merah muda di bibirnya.

Enmeshed [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang