ENMESED | 19 - Leave

130 21 4
                                    

Heejin duduk di ruang tv seraya menonton serial drama kesukaannya. Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam tetapi Jaehyun masih belum pulang juga. Masakan yang di buatnya sudah dingin.

Terdengar suara mobil Jaehyun yang baru saja masuk ke dalam garasi. Heejin langsung bangkit berdiri dan membuka pintu rumah. Terlihat Jaehyun yang sudah berdiri di depan pintu.

"Apa ada perlu sesuatu?" tanya Heejin.

"Tidak." Jaehyun berjalan menuju kamarnya.

Bisa dilihat raut wajah Jaehyun begitu kelelahan. Itu karena masalah tentang proyek filmnya yang tiada pernah selesai. Sampai ia memarahi para direktur yang bertanggung jawab dengan proyek ini.

Heejin berjalan menuju dapur untuk memanaskan makanan yang sudah dingin. Tidak lupa ia membuat kopi untuk Jaehyun. Pria itu selalu meminum kopi pada malam hari.

Begitu semuanya beres, Heejin berjalan menaiki tangga menuju kamar Jaehyun, tetapi pria itu tidak ada di sana. Lalu ia berjalan menuju ruang kerja pria itu.

Sebelum masuk Heejin mengetuk pintu terlebih dahulu sampai Jaehyun mengizinkannya untuk masuk.

"Ini makan malam untuk anda dan kopi."

"Letakkan di sana." Jaehyun menunjuk ke arah meja bundar kecil.

Heejin masih berdiri di ruangan itu seraya melihat ke arah Jaehyun yang sibuk membaca dokumen. Sampai akhirnya pria itu tersadar kalau Heejin sedang melihat ke arahnya.

Jaehyun mengangkat sebelah alisnya. "Kenapa?"

"Ada hal penting yang ingin saya bicarakan." Jaehyun mempersilahkan Heejin berbicara.

Tanpa di suruh, Heejin langsung duduk berhadapan dengan Jaehyun. Dokumen yang sedari tadi ada di tangannya sudah di simpannya ke laci meja.

"Bicaralah."

Heejin menghirup udara lalu membuangnya secara perlahan. "Ini tentang kontrak kerja saya menjadi asisten di rumah anda."

Jaehyun mendongakkan kepalanya. "Lalu?"

"Saya akan pergi dari rumah anda besok. Jadi saya hanya ingin mengatakan itu saja."

"Ya sudah." ucap Jaehyun datar.

"Besok pagi setelah anda sarapan, saya akan pergi." Jaehyun mengangguk paham.

"Itu saja? Apa ada yang ingin kau sampaikan lagi?" Heejin menggeleng cepat.

"Kalau begitu saya keluar dulu." Heejin keluar dari ruang kerja Jaehyun menuju kamarnya.

Tapi sepertinya ruangan ini sudah tidak bisa di sebut sebagai kamarnya lagi. Besok ia akan keluar dari sini dan meninggalkan semuanya. Heejin membaringkan tubuhnya di tempat tidur yang empuk ini.

Tenyata tak terasa kalau ia sudah bekerja selama satu bulan di sini. Rasanya begitu cepat sekali. Tapi ada bagusnya juga, ia tidak perlu berurusan lagi dengan Jaehyun.

Begitu mau menutup matanya, ponsel Heejin berbunyi. Ia melihat ada pesan yang di kirim Yugyeom kepadanya. Setelah pesta Jiwon selesai, Yugyeom terus mengirim pesan permintaan maaf kepadanya. Padahal itu bukan salahnya.

Heejin menghiraukan pesan itu lalu kembali mencoba menutup matanya kembali. Namun, rencananya gagal lagi. Ponselnya kembali berbunyi. Tetapi ini bukan dari Yugyeom.

"Ya, Gyuri?"

"..."

"Kau sudah memindahkan semuanya?"

"..."

"Baiklah, besok pagi aku akan langsung pergi ke sana. "

"..."

Enmeshed [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang