ENMESED | 1 - KISS (Prolog)

454 48 2
                                    

Dengan ditemani beberapa pegawai yang berjalan di belakangnya, Jung Jaehyun, presdir muda perusahaan produksi film , mulai memasuki ruang konferensi di mana mereka meeting dengan sebuah perusahaan asing untuk membahas kerja sama mereka dalam produksi film terbaru.

"Jadi kami berencana untuk mengcasting Jiwon sebagai pemeran utama." ucap pria paruh baya dengan kaca mata di atas kepala.

"Iya itu benar, bukankah dia sudah terkenal sampai ke hollywood? Jadi apa salahnya."

Jaehyun yang sedari tadi tenyum menghilang seketika mendengar nama itu dan wajahnya berubah. Wajahnya mengeras serta Ia mengepal tangannya.

"Aku tidak setuju!" Irene - kakak Jaehyun memasuki ruang rapat. "Apa tidak ada aktris lain yang lebih berpotensi? Aku tidak akan menyetujuinya."

"Apa yang noona lakukan di sini?"

"Aku mau rapat." Irene duduk di sebelah kanan kursi Jaehyun. "Lanjutkan rapatnya.

Dalam waktu satu jam, rapat selesai. Jaehyun memutuskan untuk mengantar Irene ke lobi.

"Kau harus pandai dalam mengurus perusahaan ini, Jae. Banyak para investasi asing yang ingin bekerja sama dengan kita." Irene berusaha mengingatkan Jaehyun.

"Ya, aku paham. Sejauh ini aku sudah mengurus semuanya dengan baik."

"Lalu kenapa kau hanya diam saja saat mereka ingin menggunakan Jiwon untuk peran ini." Irene menghentikan langkah. "Jangan bilang kau belum bisa melupakan dia."

Jaehyun tersenyum tipis. "Noona terlalu imajinatif."

"Kalau begitu, kau harus berkencan dengan seseorang."

Tiba-tiba seorang gadis terhuyung ke arah mereka. Dengan sigap Jaehyun menghindar dan jadilah gadis itu tersungkur ke lantai. Irene memukul Jaehyun saat melihat adiknya itu malah menghindar bukannya membantu.

"Dasar bodoh." Irene menyuruh asisten menolong gadis itu. "Dimana rasa kemanusiaan mu."

"Saya tidak apa-apa. Terima kasih." gadis itu langsung bergegas pergi dari sana.

"Kau tidak perlu mengantar ku. Pergi saja sana." Irene beserta kedua asistennya melangkah pergi meninggalkan Jaehyun.

Langit sudah mulai menggelap. Jaehyun masih berkutat dengan dokumen yang ada di hadapannya. Ia bahkan tidak menyadari bahwa jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Lengan bajunya sudah terlipat, bajunya sudah tidak teratur lagi.

"Sampai kapan kau akan di situ?" Eunwoo membuka pintu ruangan Jaehyun.

"Sebentar lagi siap." Jaehyun merapikan semua naskah yang ada di hadapannya.

Sebelum pulang, Jaehyun dan Eunwoo memutuskan makan di salah satu restoran Sea Feast. Jaehyun butuh menenangkan pikirannya dulu.

"Aku dengar, Irene datang ke rapat. Apa yang terjadi?"

"Dia tidak mau kalau Jiwon menjadi pemeran utama dalam proyek ini."

"Apa dia masih mendatangkan banyak gadis ke rumah mu?" Jaehyun mengangguk.

"Bahkan aku sudah tiga kali pindah rumah. Dia selalu saja tau." Jaehyun meminum segelas wine dengan cepat.

"Sepertinya yang di lakukan Irene ada benarnya juga. Kau harus berkencan dengan seorang wanita. Apa kau mau dia akan meremehkan mu karena tidak bisa melupakannya." Jaehyun menaikkan alisnya.

Enmeshed [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang