#9.🥀

177 62 84
                                    

Dia berdiri dihadapanku, dan tersenyum dari arah jendela. Padahal kamarku terletak di lantai dua~
Shakila Liyana Admaza

~Happy Reading Guys~

Aku harap kalian tau cara
menghargai karya seseorang.
__________________________

Setelah kejadian itu Kak Tino memutuskan untuk kembali ke jakarta, sebelum Kak Tino pamit ia sempat berpesan untuk segera mengeluarkan aku dari rumah sakit ini, katanya ada yang ga beres sama rumah sakit ini.

Sebernernya Kak Tino bukan orang yang bisa melihat mereka tapi entah mengapa sudah hampir beberapa minggu Kak Tino selalu di ganggu yang membuat Kak Tino ketakutan.

Dua hari setelah Kak Tino pulang, kejadian kejadian aneh semakin aku rasakan dari mulai mengganggu saat dikamar mandi, bahkan mereka sempat beberapa kali mencelakai adik tiriku Lily yang membuat nya kini harus menggunakan Kruk selama beberapa bulan karna kakinya yang patah akibat jatuh dari tangga.

Karna itu Ayah Prabu, dan ibu memutuskan untuk merawatku dirumah.

Dokter Erlin, dokter yang sudah menangani ku dari awal aku masuk rumah sakit, menolak untuk aku dibawa pulang.

"Gabisa bu, keadaan Nona Annya masih sangat lemah masih perlu penanganan dokter." Ucapnya

"Kan bisa rawat jalan." Celetuk Lily

"Memang bisa, tapi kalo sampai terjadi apa apa, saya dan pihak rumah sakit tidak akan bertanggung jawab."

"Apapun resikonya saya mau anak saya pulang hari ini juga!!" Ucap Ayah Prabu

"Baik kalo gitu, saya akan urus surat suratnya."

☘☘☘

Pagi tadi Ayah Prabu membawaku pulang kerumah.
Ayah membopongku ke kamar yang kebetulan kamarku berada di lantai dua dan di ikuti Ibu dan Lily diblakang Ayah Prabu.

Setelah itu, Ayah membaringkan ku di ranjang tempat tidur ku tak lupa ia berkata

"Selamat beristirahat." Ucap Ayah Prabu sambil mengecup kening ku.

Sudah lama aku tidak merasakan ini terakhir waktu usiaku 8 tahun itupun aku yang merengek.

"Terimakasih Ayah Prabu" ucapku tersenyum sambil memeluk erat tubuhnya.

"Sama sama, kalo begitu Ayah keluar yah biar kamu bisa beristirahat." Ucapnya yang pergi meninggalkan kamarku bersama ibu dibelakangnya, ibu tersenyum kepadaku sambil menutup pintu.

☘☘☘

Malam ini pukul 22.00 Wib, aku baru bisa memejamkan mataku hingga aku kembali terbangun ketika mendengar suara orang meminta tollong dari arah luar.

"Mungkin aku salah dengar." Gumamku dalam hati

Aku mencoba kembali memejamkan mataku hingga teriakan itu terdengar kembali dengan suara yang lebih keras dari sebelumnya.

Aku mencoba mengambil korsi roda yang tidak jauh dari tempat tidurku, perlahan lahan aku mencoba duduk di korsi roda itu.

Ku putar roda ini dan bergegas pergi keluar
Setelah aku sampai diluar, aku tidak melihat seorangpun disini.

Aku kembali masuk kedalam kamarku dan membaringkan tubuhku kembali diranjang ini.
Hingga pintu kamarku seperti ada yang mengetuk

"Siapa?"

Namun sama sekali tidak ada jawaban ah mungkin itu Lily jahil pikirku, aku yang saat itu tengah mengantuk ku pejamkan kembali mataku hingga terdengar suara derap langkah kaki dan ketukan pintu.

My Indigo SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang