#11. 🥀

124 31 38
                                    

~ Terimakasih bu walau sampai detik ini aku tidak pernah melihat wajah mu, tidak pernah merasakan hangat nya dekapan mu, dan kini engkau sudah tergantikan, tapi percayalah engkau tidak akan pernah tergantikan dihati ku~
Syakila Liana Admaza

Haii, selamat malam.
Gimana kabarnya hari ini?
Balik lagi bareng aku, dimalam jum'at ini
Aku mau bawain satu cerita pengalaman aku.
Semoga suka yah, jangan lupa taburin bintang sebanyak- banyaknya.

~ Happy Reading Guys~





_________________

Hallo, perkenalkan namaku Syakila Liana Admaza kalian bisa memanggilku Lily. Aku lahir pada tanggal 12 Juni 1975 yang tepat pada bulan depan, usiaku menjadi lima belas tahun.

Aku anak tunggal dari Ayah yang bernama Prabu Alfa Admaza, dan Alm ibu ku Syakila Alena.

*
Ibuku meninggal setelah lima belas menit melahirkan ku, maka dari itu aku tidak pernah merasakan kasih sayang dari seorang ibu, bahkan aku tidak pernah melihat wajah ibu.

Dari semenjak aku lahir aku tidak pernah melihat satupu foto ibu ada dirumah ini.
Malah akupun tidak mengenal siapa nenek dan kakek ku dari Alm ibu.

Kata ayah, wajahku sangat mirip sekali dengan wajah ibu, maka dari itu ayah memberikan ku nama yang sama seperti nama ibu.

Aku tumbuh dewasa hanya dengan kasih sayang seorang Ayah, hingga Ayah ku menikah dengan seorang wanita yang bernama Ajeng Setya Pratiwi yang mempunyai anak perempuan bernama Angelica Annya Pratiwi.

Awal nya aku menolak untuk Ayah menikah lagi, karna kata orang Ibu tiri itu sangat jahat dan kejam. Namun ayah selalu meyakinkan ku bahwa Tante Ajeng tidak jahat, bahkan dia sangat menyayangi anak perempuan.

Ayahku menikah lagi ketika umur ku tiga belas tahun.

Dan kini aku mempunyai ibu baru, canggung rasanya tinggal dirumah dengan seseorang yang asing bagiku.

Namun, Tante Ajeng selalu bersikap ramah dan selalu memberikan kasih sayang yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.

"Jadi seperti ini rasanya dicintai seorang wanita yang bernama ibu?" ucapku dengan mata berkaca kaca.

🍀🍀🍀


Hari Ini adalah hari Minggu, hari dimana seharusnya aku libur dari pekerjaan sekolah yang membuat ku pusing, namun apalah daya, hari minggu ini ku habiskan untuk berdiam diri dikamar dengan ditemani tugas tugas sekolah ku.

Pagi ini aku belum keluar kamar sama sekali, dikarnakan tugas sekolah ku yang sangat menumpuk, yang membuat aku harus membereskannya terlebih dahulu.
Aku melihat jam dinding di pojok kamar ku yang menunjukan pukul satu siang.

" Sudah siang ternyata." gumamku.

Aku yang saat itu tengah mengerjakan tugas, tiba-tiba berlari kebawah ketika mendengar suara ibu memanggil.

"Ly makan dulu."

"Iya buuu." ucapku sambil sedikit berteriak.

Sekitar lima belas menit, aku istirahat sholat dan makan, setelah itu aku naik kembali kekamar untuk membereskan beberapa tugas ku lagi yang masih belum ku sentuh sama sekali.

Ku rebahkan sebentar badanku diatas ranjang tidur ini, yang tanpa aku sadari mataku mulai mengantuk, dan mulutku yang sudah menguap, ditambah lagi hembusan angin yang menyelinap masuk melalu jendela kamar yang kubuka, membuat aku sulit untuk membuka mata dan memilih untuk tertidur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Indigo SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang