14. Taehyung's Decision

282 34 12
                                    

Taehyung memikirkan tentang apa yang harus dilakukannya. Sejak insiden dimana ia mengetahui bahwa kakak, adik serta dirinya menyukai satu orang yang sama, Taehyung menjadi lebih pendiam. Taehyung bingung harus melakukan apa, ia ingin sekali menjauhi Seokjin karena ia tidak ingin terlibat lebih jauh. Tapi, Taehyung tidak bisa menjauhi Seokjin begitu saja. Bayang-bayang Seokjin masih terus mengikutinya dan memaksanya untuk terus memikirkan Seokjin. Namun, jika ia terus mengikuti perasaannya, kemungkinan bahwa adik dan kakaknya akan mengetahui hubungan keduanya jelas akan semakin memperumit keadaan. Dalam dirinya, ia masih merasa tidak rela melepas Seokjin begitu saja. terkadang, ia berpikiran jika ia tidak bisa memiliki Seokjin, maka tidak dengan kakak dan adiknya juga. Kenyataan bahwa Seokjin memilih kakaknya jelas memukul Taehyung.

Taehyung sangat mencintai kakak dan adiknya. Tapi, ia juga mencintai Seokjin. Taehyung menepis jauh-jauh pemikirannya untuk membenci kakaknya karena Seokjin yang memilih kakaknya. Tapi, perkataan bahwa Seokjin mungkin saja memilihnya jika ia lebih dulu mengatakan perasaannya, membuat ia marah pada kakaknya juga pada dirinya sendiri. Ia merasa menyesal untuk hal yang ia sendiri tidak tahu apa.

Taehyung terlonjak kaget. Lamunannya buyar ketika benda pipih nan pintar yang ia letakkan diatas meja berdering menandakan pesan masuk dari Seokjin mendarat pada benda tersebut. Perasaan senang dan hasrat untuk segera membuka dan membaca pesan itu kembali hadir. Taehyung belum sepenuhnya melupakan Seokjin.

Seokjin.

"Kau belum mengumpulkan tugas dari Prof. Jung?"

Begitu isi pesan yang dikirimkan Seokjin. Taehyung segera membalasnya.

"Belum." Send

Seokjin masih sering mengiriminya pesan. Seperti biasanya. Yah, hanya Seokjin yang mampu bersikap seperti biasa, tidak dengan dirinya. Ia merasa marah karena hal itu. Tapi, ia akan jauh lebih marah jika Seokjin tidak mengiriminya pesan.

"Kau disini rupanya." Suara Seokjin kembali mengejutkan Taehyung

Sudah kesekian kalinya di hari ini, Taehyung melamun. Melamunkan Seokjin.

Taehyung memandang Seokjin yang kemudian duduk didepannya. Lelaki itu masih bisa tersenyum begitu manis padanya. Dan ia membenci itu seketika.

"Tadi aku mengumpulkan tugas mahasiswa prof. Jung. Tapi, aku tidak menemukan milikmu. Mengapa kau belum mengumpulkannya, Tae? Tugas itu harus dikumpulkan sebelum besok pagi." Peringat Seokjin dan Taehyung mendesah malas

Seokjin menatap Taehyung gemas. Sejak peristiwa terbongkarnya kenyataan bahwa dirinya terjebak dalam Love with Siblings, jarak antara dirinya dan Taehyung jelas terlihat. Taehyung lebih sering menghindarinya namun itu tak mengurungkan niatnya untuk terus mendekati Taehyung, bersikap seperti biasa. Ia tetap mengirimi pesan pada Taehyung seperti biasa namun, Taehyung telah berubah. Perubahan Taehyung sangat jelas terlihat, sikap Taehyung juga ikut berubah. Ia jadi lebih pendiam dan Seokjin sering kali melihat pemuda itu melamun seperti yang tadi ia lihat.

"Tae? Kau mendengarku?" tanya Seokjin memastikan

"Ada yang ingin aku bicarakan padamu. Tidak disini, Jin." Ujar Taehyung kemudian bangkit dari duduknya

Tanpa perlu diberitahu, Seokjin mengerti. Ia kemudian mengikuti langkah Taehyung yang berjalan meninggalkan kafetaria Universitas.

Taehyung menghentikan langkahnya begitu mereka tiba disebuah lahan terbuka dekat taman Universitas. Taehyung kemudian duduk disebuah bangku yang terbuat dari kayu yang menghadap danau. Di seberang danau itu adalah taman Universitas.

Seokjin kemudian duduk disamping Taehyung yang masih diam memandang danau didepan mereka. Tidak ada suara yang keluar sampai Taehyung memulainya, sampai ia siap mengutarakan apa yang memenuhi kepalanya belakangan ini. Hal-hal yang membuat kepalanya ingin meledak kapan saja.

Love With SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang