17. About Seokjin's Heart

320 36 5
                                    

Seokjin mendudukkan dirinya disebuah ayunan tunggal yang berada disudut halamannya. Ayunan itu menghadap kearah taman kecilnya. Ia menatap bunga-bunga yang tadi siraminya. Lili putih kesukaannya. Seokjin terdiam sejenak, memikirkan tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Mau sampai kapan ia bersembunyi seperti ini? Menjalin hubungan spesial dengan ketiga kakak beradik tersebut? Mau sampai kapan ia mengkhianati Namjoon dan bermain dibelakang Namjoon begini? Bagaimana jika Namjoon mengetahui semuanya? Bagaimana reaksi Namjoon? Bukan tidak mungkin kalau ia akan kehilangan Namjoon, mungkin juga ketiganya. Tidak mungkin salah satu dari mereka akan memilih Seokjin dan meninggalkan Namjoon. Mereka saling menyayangi, Seokjin tahu itu.

Apa Seokjin harus menyerah sekarang? Seokjin belum siap kehilangan ketiganya. Seokjin memang mencintai Namjoon, tapi Seokjin juga menyayangi Taehyung dan Jungkook. Seperti yang pernah ia katakan sebelumnya, jika Jungkook maupun Taehyung mengungkapkan perasaan mereka lebih dulu, bukan tidak mungkin kalau Seokjin akan menerima mereka. Tapi, Namjoon lebih dulu mengatakannya maka Seokjin menerimanya.

Seokjin egois? Ya, benar. Salahkan pada ketiganya yang membuat Seokjin egois. Seokjin tidak bisa memilih, karena jika ia harus memilih maka ia harus melepas juga. Seokjin tidak ingin mereka menjauhi Seokjin.

Jika Tuhan memiliki kehendak lain, Seokjin bersedia menerimanya. Seokjin tidak bisa memilih, maka biarkan Tuhan yang memilihnya untuk Seokjin. Apapun yang Tuhan berikan pada Seokjin, ia akan menerimanya.

Seokjin membuka ponselnya. Tidak ada satu pun notifikasi disana. Jelas, karena ketiga lelaki itu tengah menikmati hari bersama mereka. Seokjin memang tidak ingin mengganggu kebersamaan mereka. Seokjin merasa bersalah karena telah hadir diantara mereka dan membuat Jungkook berani membantah Namjoon. Menyakiti pemuda itu hingga kehilangan sisi manis anak itu. Seokjin juga merasa menyesal karena telah membuat Taehyung harus merelakan untuk terus berpura-pura. Seokjin juga merasa marah pada dirinya sendiri karena tega mengkhianati Namjoon, lelaki yang telah bersedia mencintainya dengan tulus. Mungkin memang sejak awal, kehadirannya adalah sesuatu hal yang salah.

Jika saja waktu itu ia tidak bertemu dengan ketiga pemuda itu, maka ia tidak akan mengenal mereka dan tidak ada yang tersakiti disini. Seokjin menyesal atas segala hal yang telah terjadi.

"Seokjin?"

Sebuah suara sukses membawa kembali Seokjin dari dunia mimpinya. Seokjin memang melamun sejak tadi tanpa ia sadari. Sejak peristiwa yang membongkar rahasia besar diantara Seokjin dan ketiga siblings itu, Seokjin jadi sering melamun. Dan yah, ketiga siblings tersebut tak ada yang mengetahui ini. Seokjin terlalu pandai menyembunyikan dirinya.

"Kak Hoseok?"

Dilihatnya, kakak Seokjin, Kim Hoseok berdiri didepannya dan menatapnya bingung. Memang, ini pertama kalinya ia melihat adiknya melamun disiang hari begini.

"Melamunkan apa?" tanya Hoseok sembari duduk disamping Seokjin yang duduk diayunan

Ayunan tunggal itu memang cukup untuk diduduki oleh 2 orang. Memang ayunan itu dibuat untuk Seokjin dan Hoseok menghabiskan sore mereka.

"Tidak ada." Seokjin menyunggingkan senyum dan jelas kakaknya tidak akan percaya

"Kekasihmu?" Seokjin menggeleng lemah

Bukan hanya kekasihnya, tapi juga adik dari kekasihnya.

"Kak?"

"Ya?"

"Apa yang akan kau lakukan jika kau terjebak hubungan dalam kakak beradik?"

"Maksudmu?" tanya Hoseok tak mengerti

"Maksudku, kakak beradik itu sama-sama menyukaimu."

"Siapa yang kau sukai, Itulah yang kau pilih." Jawab Hoseok dan bahu Seokjin melemas

Love With SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang