Tugas besar membutuhkan pengorbanan besar, tidur misalnya.
Disudut kota padat bermandikan cahaya bulan, nampak jelas di trotoar masyarakat dari semua golongan tengah meneguk kebahagian.
Sedangkan di jalan beraspal sehitam malam ini. Disana kumpulan tentara berseragam hitam dengan garis perak–Unvon–tengah berbaris rapi, berjalan bersamaan kearah barat.
Barisan tentara tidak hanya itu saja, di depan dan belakang barisan tadi ada kelompok prajurit lain yang berseragam hitam dengan garis merah tembaga–Xordas–berjalan beriringan dengan langkah tegap.
Barisan tentara ini bukanlah pertunjukan utama, mereka adalah kelompok patroli yang menjaga setiap sudut di ibukota negara Aproud yang bernama Adaroth ini karena tepatnya sekarang sedang diadakan perayaan turunnya seluruh keluarga kerajaan bersama raja dan ratu ke jalanan untuk bertemu dengan masyarakat secara langsung.
Suasana di kelompok patroli memang kurang meriah, masyarakat yang sudah kehabisan tempat yang akan dilewati rombongan kerajaan memilih menonton prajurit kebanggaan mereka, Supernova.
Seriuh apapun suasana dengan terompet dan kembang api, tentara Supernova tetap fokus kedepan, melangkah bersamaan tanpa melirik apalagi bicara. Tetapi ternyata di tengah-tengah barisan tentara berwajah keras, ada sosok pemuda yang nampak jelas kelelahan, keringat berbinar dari kening dan leher dia.
Pemuda tujuh belas tahun itu bernama Aeus. Jika dilihat lagi dia terlihat lebih pendek dari personil disampingnya, memang dia seharusnya tidak semestinya ada disana, setidaknya belum, karena dia masih pelajar di Akademi Militer Supernova. Kejadian yang menimpa dia berjalan begitu cepat, saat ada tentara Unvon yang mengeluh sakit perut sebelum patroli dimulai maka terpaksa dia harus mencari penggantinya, lalu pilihan jatuh pada pemuda berambut lancip dan mata hitam pekat yang perlu digaris bawahi lewat tak sengaja.
Akhirnya disinilah dia, kelelahan, tanpa boleh istirahat. Bahkan sekarang dia juga mulai mengantuk ditengah suasana yang hingar-bingar seperti ini. Sekarang dia hanya bisa berandai-andai mesin waktu itu ada maka dia pasti pakai untuk membatalkan ini semua, tapi itu sekedar harapan saja.
Tidak lama ditengah riuhnya suara masyarakat, bunyi nyaring seperti letupan menggelegar diikuti getaran di tanah. Ini bukan kembang api, jika iya langit hitam polos sekarang akan terlukis indah dengan cahaya, namun tidak ada apa-apa disana selain bulan yang sudah tergigit dan sejumput awan.
Barisan tentara Supernova paling depan yang memimpin arah mengecek saluran melalui alat transmitter di telinganya. Dia diam sejenak mendengarkan, tidak lama matanya membelak lebar. Dengan mengumpulkan keberanian sesaat dia menarik nafas lalu berteriak, "FORMASI BUBAR! LINDUNGI WARGA SIPIL!"
Barisan rapi kini lebur, semua prajurit yang bertugas dijalan raya langsung bubar, termasuk Aeus yang masih mematung bingung untuk kemana. Pertanyaan yang tepat bukan kemana, tapi siapa, semua tentara sibuk masing-masing menarik masyarakat menjauh dari jalanan untuk bersembunyi didalam toko atau celah antara gedung.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUPERNOVA: Raven
ActionPeluru yang dapat membuat seseorang menjadi batu, Belati yang mampu menembus Tank, dan Zirah yang tahan akan nuklir. Itu semua tidak mustahil bagi pasukan penjaga perdamamaian dunia, Supernova. Negara Aproud tempat dilahirkan dan dibesarkannya tenta...