Saran Owen membuat Aeus bisa tidur tenang namun saat pagi, dia tidak pernah nampak tenang. Dia begitu ingin membuat waktu terhenti, membuat dia bisa menikmati menit sebelum kebebasanya dicabut. Dia tahu hal yang akan terjadi kedepan itu buruk. Tapi nanti ya nanti. Sekarang dia harus tetap bergerak agar dia tidak menderita lebih banyak lagi.
Pukul sembilan pagi tepat dia berganti baju memakai kaos putih hitam entah milik siapa semalam yang tergantung tidak terjaga juga celana biru longgar. Dia berniat ingin pergi sebentar menikmati pemandangan kota alih-alih mengintai.
Di tangga hendak menuju gudang diatas dia tidak sengaja berpapasan dengan gadis yang dia tidak kenali namun malah mengenali dirinya. Rambut hitam sepanjang dada, mata warna biru jernih dan warna kulitnya yang putih cemerlang.
"Maaf aku tidak ingat siapa kau." Aeus gelagapan.
"Aku yang membuatmu hampir jatuh kau ingat? Motor sport biru?"
Nama dan kejadian mendebarkan sekilas terputar di benaknya. Dia juga mengingat anak kecil dan ibunya yang sempat menghina dia dijalan. "Jasmine?"
Gadis itu tersenyum ramah. "Benar," ucap Jasmine. Berbeda dengan sebelumnya dia selalu memakai jaket kulit sekarang dia memakai seragam akademi Xordas.
Jujur dia jarang bertemu, bertatap, apalagi mengobrol dengan gadis cantik dan baik seperti Jasmine ini. Setidaknya dia harus tahu namanya pikir Aeus. Maka dengan memberanikan diri dia berucap, "kalau boleh tahu, siapa namamu?"
Jasmine terdiam sesaat. "Namaku Jasmine." Senyumnya muncul untuk kesekian kalinya.
"A ... Maksudmu nama aslimu, bukan... Nama kode seperti itu." Diakhir kalimat Aeus tertawa ringan.
"Nama asliku memang Jasmine, dan nama kodeku juga Jasmine, aneh bukan?" Gadis itu tertawa sampai menganggkat bahunya. Aeus perlu mencubit dirinya sendiri agar sadar dan tidak salah tingkah.
"Kau hendak pergi kemana?" Jasmine bertanya.
"Aku... Ingin pergi ke kota, jalan-jalan sebentar sebelum masuk ke mulut singa nanti."
"Benarkah? Mau ku antar? Dengan kendaraan pasti lebih cepat."
Sebenarnya Aeus tidak perlu merasa senang sekali. Tapi itu terlalu manis bagi hatinya. "A-a-apa kau tidak keberatan?"
"Kenapa harus? Baiklah tunggu dulu aku ingin berganti pakaian. Kau mau membanya kali ini? Sebelumnya karena itu tugasku mengantarmu dalam keadaan buta, tapi sekarang kau tidak berniat melakukannya bukan?"
"Eng..." Kalimat Aeus tergantung. "Sebenarnya aku tidak bisa mengendarai motor." Rasa malu menyelubinginya tapi itu lebih baik dari berbohong menurutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUPERNOVA: Raven
ActionPeluru yang dapat membuat seseorang menjadi batu, Belati yang mampu menembus Tank, dan Zirah yang tahan akan nuklir. Itu semua tidak mustahil bagi pasukan penjaga perdamamaian dunia, Supernova. Negara Aproud tempat dilahirkan dan dibesarkannya tenta...