Love In The Rain

part 4

Sudah hampir malam dinda baru sampai di rumah.sebelum pulang ia mampir dulu ke salon untuk merubah sedikit penampilannya.dengan memotong rambutnya yang panjang menjadi sebahu.menambah kesan agar terlihat dewasa dan menarik.dinda memang harus merubah sedikit penampilannya karena pekerjaannya menuntutnya agar terlihat menarik perhatian.

"assalam'mualaikum bu,"ucap dinda setelah membuka pintu dan melangkah masuk ke rumah mencari keberadaan ibunya.

"waalaikum'salam nak,"jawab ibu riyanti dari ruang meja makan.ibunya sedang menyiapkan makan malam untuk mereka berdua.

"ibu masak apa?"tanya dinda sambil memeluk ibunya dari belakang dan mencium sebelah pipinya.

"ibu masak makanan kesukaan kamu sayang,"jawab ibu riyanti tersenyum melirik ke arah wajah dinda yang saat ini ada di pundaknya.tangannya masih sibuk merapikan makanan yang ada di atas meja."opor ayam,sambel terasi dan krupuk udang!"lanjutnya.

"ibu,ibu dapat uang darimana?"tanya dinda curiga.ia berpikir apakah ayahnya menyuruh seseorang kesini lagi untuk memberikan uang.

"ibu dapat upah dari ibu mencuci baju sayang!"jawab ibu riyanti sambil membalikkan badannya menatap ke arah dinda.ia tahu kalau anaknya ini pasti akan berfikir yang tidak-tidak.

Ibu riyanti sedikit kaget melihat penampilan dinda saat ini.

"kenapa kamu baru pulang nak?"tanya ibu riyanti sambil memegang ujung rambut dinda yang sudah di potong.

Dinda mengambil tangan ibunya yang sedang memegang rambutnya,dan mengajak ibunya untuk duduk di kursi meja makan.

Dinda hanya tersenyum menatap ibunya dan menggenggam tangan ibunya lembut."bu,Alhamdulillah dinda sudah dapat pekerjaan,mulai sekarang ibu tidak usah lagi bekerja menjadi buruh cuci,biar dinda aja yang kerja buat kita bu dan maaf dinda baru pulang.ibu pasti khawatir kan sama dinda?"ucap dinda lembut menatap ibunya lekat dan ibu riyanti pun tersenyum mengangguk.

"ibu senang kamu sudah dapat kerjaan nak,"ibu riyanti tersenyum."kamu kerja apa sayang?,dan dimana kamu bekerja?"tanya ibu riyanti.

"dinda bekerja di cafe bu,tapi dinda masuk shif sore sampai malam dinda baru pulang,tapi ibu tidak usah khawatir sama dinda,dinda bisa jaga diri dinda baik-baik bu,ibu percaya kan sama dinda?"tutur dinda lembut memberikan pengertian pada ibunya."maafin dinda ya bu,dinda harus bohong sama ibu.dinda yakin ibu tidak akan setuju kalau ibu tau dinda bekerja menjadi penyanyi di sebuah klup malam."batin dinda sedih karena harus membohongi ibunya.

"ibu percaya sama kamu nak,cuma ibu kurang srek aja kenapa kamu harus kerja di shif malam tidak yang pagi aja atau siang gitu nak?"tanya ibu riyanti.

"lowongan kerja yang ada tinggal di shif itu bu,dan di shif lainnya sudah penuh.dinda seharian ini sudah keluar masuk tempat satu sampai tempat yang lainnya tapi semuanya tidak membutuhkan tenaga dinda bu,dan ini dinda sudah dapat kerjaan aja sudah Alhamdulillah,iya kan bu?"dinda berkata lembut pada ibunya,tapi hatinya sungguh merasa bersalah karena harus berbohong.dia tidak ada pilihan lain selain berbohong,toh ini dia lakukan juga demi mereka berdua.

"ibu tau nak kamu pasti seharian ini sulit mencari pekerjaan,karena kamu hanya mempunyai ijazah SMA.kamu hanya mau menenangkan ibu kan nak?"ucap ibu riyanti sambil mengelus puncak kepala dinda.dan dinda pun hanya tersenyum sendu mendengar penuturan ibunya."tapi kenapa kamu harus potong rambut nak?,ibu suka melihat rambutmu yang panjang!"protes ibu riyanti melihat penampilan baru dinda.

"dinda hanya ingin merubah sedikit penampilan dinda bu,dinda juga bosan mempunyai rambut panjang terus.kalau gini kan dinda jadi ngirit sampo bu."canda dinda tersenyum menatap ibunya.

"kamu ini bisa saja membuat ibu tersenyum."ucap ibu riyanti tersenyum menanggapi candaan putrinya.

"kan nanti rambut dinda bisa panjang lagi bu hehe..."cengir dinda."oh ya,ini untuk ibu."ucap dinda sambil memberikan amplop pada ibunya yang dia ambil dari tas slempangnya."ini gaji dinda selama satu bulan ke depan bu,bos di tempat kerja dinda sungguh baik sekali mau memberikan uang di muka untuk satu bulan dinda bekerja bu.jadi ibu tidak usah kerja lagi!"terang dinda sebelum ibunya bertanya.