part 5

160 25 132
                                        

Rizky dan dimas sudah ada di apartemennya.saat ini mereka berdua sedang duduk di sofa ruang tamu apartemennya.rizky duduk dengan badan bersandar di punggung sofa dengan kepala mendongak dan memejamkan kedua matanya.seakan ada yang sedang ia pikirkan saat ini.

"sekarang lo buruan cerita sama gue ky!"ucap dimas memulai percakapan.ia duduk di sofa tepat di depan rizky dan saat ini ia sedang menatap rizky serius berharap rizky segera bercerita padanya agar rasa penasarannya terjawab.

Rizky membuka kedua matanya yang terpejam saat mendengar ucapan dari dimas."cerita apa?"tanya rizky yang belum mengubah posisi duduknya.

"lo jangan kayak orang bego deh ky,lo tau apa maksud pertanyaan gue!"tutur dimas dengan sedikit kesal karena mendengar pertanyaan rizky padanya yang seolah-olah tidak tahu apa maksudnya.

"tapi lo janji jangan ember dan jangan cerita ini sama billy!"ujar rizky yang saat ini sudah duduk tegap menatap dimas tak kalah serius.

"billy??,apa hubungannya dengan billy?"jawab dimas penasaran.

"lo janji dulu!!"saut rizky tegas.

"iya,iya gue janji gak akan bilang sama siapapun."ucap dimas sambil memberi tanda untuk mengunci mulutnya dengan tangan kanannya."lo tenang aja gue bisa jaga rahasia,"lanjutnya lagi dengan menaik turunkan kedua alisnya.

"justru karena mulut lo itu yang kadang suka los dol makanya gue ragu mau cerita sama lo!"ejek rizky kesal.

"hehe..."cengir dimas menanggapi ejekan rizky yang memang benar adanya,ia sendiri juga merasa kadang suka keceplosan kalau ngomong."lo gitu banget sama gue ky,"sautnya.

"loh emang bener kan apa yang gue bilang?"

"iya iya ky,tapi itu kan gue gak sengaja ky,cuma keceplosan aja."aku dimas sambil tersenyum tanpa dosa.

Rizky memutar bola matanya malas mendengar pengakuan dimas."untung lo temen gue dim,"jawab rizky malas.

"makanya karena gue ini temen lo mending sekarang lo cepetan cerita sama gue deh!"tutur dimas tidak sabar."gue penasaran banget nih sama cerita cewek cantik itu,gue jamin kali ini gue gak akan keceplosan lagi,kalau perlu nanti mulut gue ntar gue kasih rem cakram biar gak kebablasan kalau ngomong."imbuh dimas dengan candaannya yang membuat rizky tertawa mendengarnya,ada-ada saja temennya yang satu ini gimana bisa coba mulut di kasih rem cakram,pikir rizky sambil menggeleng-gelengkan kepalanya pelan.

"lo masih ingat kan kejadian dimana waktu gue hampir nabrak dia malam itu pas hujan deras?"tanya rizky.

"iya,"jawab dimas cepat.

"gue hampir nabrak dia di dekat rumah billy,"dimas menganggukan kepalanya mendengar cerita dari rizky karena dulu rizky sempat cerita sama dia kalau dia hampir nabrak gadis cantik itu di dekat rumah billy.

"gue saat itu bawa dia ke apartemen kita buat ngobatin lukanya karena dia gak mau gue bawa ke rumah sakit ataupun ke kantor polisi,"terang rizky dan dimas pun masih serius mendengarkan cerita rizky.

"awalnya gue kira dia habis di rampok atau di aniaya orang karena situasi saat itu yang sedang hujan deras dan dia yang terluka,"rizky menjeda ceritanya dan tampak berfikir."tapi gue juga gak yakin dengan kejadian yang seperti itu mengingat di dekat rumah billy lampunya selalu terang jadi kemungkinan itu sangat kecil,apalagi siapa yang berani dengan keluarga pak surya ayahnya billy."imbuh rizky lagi.

"terus?"tanya dimas penasaran.

"ya gue aneh aja sama dia,gue coba ajak bicara dia dan tanya-tanya sama dia,siapa namanya dan dimana alamatnya,tapi dia gak mau ngejawab pertanyaan gue dan gue rasa ada yang coba dia tutupi."tutur rizky.

Love In The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang