🎶Naomi Scott~SPEECHLESS
°~°~°
"Karena semua yang kita inginkan, belum tentu tercapai. Gue takut berharap. Karena hati ini udah terlanjur luka"
***
"Lis! Ngelamun terus," ucap Kanita dengan wajah cemberutnya.
"Mikirin apa sih? Jangan banyak pikiran ya Lisaku jelek.. nanti kamu nggak jelek lagi kalo banyak ngelamun." ucap Kanita lagi.
Alisa yang memang sedang melamun, langsung tersentak dengan ucapan Kanita. Ia memang memikirkan sesuatu yang masih mengganjal di hatinya. Ya, ingatan lama.
"Apa sih Nit. Nggak jelas deh Lo. Sana huss!" Usir Alisa
"Yeeee.. nantang gue Lo? Gue tinggal nih," ancam Kanita dan hendak berdiri dari tempat duduknya
"Pergi sana Lo. Nggak guna juga," usir Alisa dengan wajah dibuat ketus
"Si anjir. Heh, gue nggak sekolah cuma demi Lo oncom," balas Kanita
"Iyeeeee yaudah.. maaf yaa Kanitaku sayang. Tapi Lo nggak dimarahin Bunda, gara-gara nemenin gue disini?" Tanya Alisa yang memang masih berada di Rumah Sakit, dan ditemani oleh Kanita.
"Enggak. Bunda ngijinin kok. Cumaaa kata Bunda, gue harus siap nerima materi susulan nantinya," jawab Kanita
"Tenang aja.. Masih ada gue juga kok yang kena materi susulan," balas Alisa dengan menepuk-nepuk dadanya bangga.
"Itu mah kesenengan Elo oncom!" Ujar Kanita dengan menjitak kepala Alisa.
Mereka berdua pun tertawa, dan melanjutkan perbincangan yang mereka anggap seru.
Mulai dari tetangga Kanita yang setiap pagi, ketawan selalu mengintip Kanita dari jedela kamarnya. Lalu disusul oleh cerita Alisa yang saat diantar oleh Vino dan Vino mengungkapkan rasa sukanya, dan masih banyak lagi yang mereka ceritakan untuk menghabiskan masa luang di Kamar Inap Alisa.
Sementara itu di sekolah...
"Gue kan masih anak baru nih. Kaget juga ada kejadian kaya Alisa kemarin, dan Lo tau nggak Ruang CCTV dimana?" Tanya Vino pada Dirga
"Ya gue tau sih Ruangannya. Tapi gue nggak yakin CCTV di halaman belakang masih aktif. Karena emang halaman belakang jarang digunain. Gue takutnya udah nggak ada yang terekam," jawab Dirga dengan raut yang masih bimbang
KAMU SEDANG MEMBACA
VINOLIS [Hiatus]
Ficção AdolescenteBagaimana jika kalian menjadi sesosok Alisa? Selalu dibandingkan, diacuhkan, diremehkan, bahkan dibully karena hal yang tidak ia ketahui. Perlahan-lahan permasalahan, penghianatan, pengorbanan, dan kenyataan yang sesungguhnya datang dan melukai diri...