awal ݈݈-݇

23 5 0
                                    

Happy Reading♡

Penasaran gimana Abian bisa Jatuh hati ke Angkasa?

Semua bermula di masa MPLS. Masa yang menurut orang biasa saja tapi bagi Abian, disini hidupnya dimulai.

Pagi yang cerah, terasa sangat indah kala melihat matahari mulai terbit tapi rasa dingin masih menyeruak. Seorang remaja tengah tergesah gesah turun dari kamarnya seraya mencoba memasang dasi di lehernya.

"Bian, pelan pelan aja nak. Masih jam setengah tujuh".

"Gabisa omah. Aku gabole telat"

Seorang wanita tua tersenyum melihat cucu nya begitu bersemangat.

"Bian pergi dulu ya Omah".

Belum sempat lawan bicara nya menjawab ia sudah berlari keluar rumah.

Abian berjalan dengan sedikit cepat tanpa menghilangkan sennyuman yang terukir sempurna di wajahnya.

Ia senang sekali, impian nya untuk masuk sekolah favorit sudah terkabul. Usaha nya tidak sia sia, ia belajar siang dan malam untuk tes. Dari 2000 pendaftar hanya 800 murid yang diterima, dan ia salah satu nya.

Miaw~~

Grrawww Miawww~~

Langkah Abian terhenti ketika mendengar suara anak kucing yang entah dimana.

Pandangannya menelisik mencari sumber suara itu.

Abian mendongak dan mendapatkan seekor anak kucing dengan bulu berwarna putih terjebak diatas pohon.

Dia mendekati pohon itu dan berusaha meraih kucing itu. Namun, Abian masih kurang tinggi untuk menggapainya. Padahal pohon itu bukanlah pohon yang tinggi.

"Puss sini puss jangan takut sama Bian ya. Bian baik kok"

Brak

Kucing itu terjatuh, untung dengan sigap Abian menangkapnya.

Abian melihat kucing itu, dia masih sangat kecil dengan mata bulatnya yang berwarna biru terang. Seketika Abian terpanah.

Tapi Abian langsung tersadar.

Ah iya, dia harus ke sekolah. Tapi bagaimana dengan kucing ini? Apa dia bisa membawanya ke sekolah?.

Setelah 5 menit berfikir akhirnya Abian membawa kucing itu ke sekolah. Dia menggendongnya dengan tersenyum lebar.

Lucu sekali, Anak kucing menggendong anak kucing?

Akhirnya dia sampai di sekolah setelah berjalan kurang lebih 15 menit.

"Hei kamu tas merah, kesini coba".

Abian menoleh karena memang hanya dia yang memakai ransel merah saat itu,seseorang yang mengenakan almamater hijau berlogo osis memanggilnya.

"Kenapa ya kak?". Cicit Abian

"Kamu gabole bawa kucing itu masuk".

Seseorang dengan rambut pendek memarahi nya

"Terus kucing ini aku taro dimana?"

"Ya buang aja si".

Abian melotot. Membuangnya? Yang benar saja, Ia takut anak kucing ini kenapa napa. Dia sudah sangat jatuh cinta.

"Gamau".

"Kamu berani lawan saya?".

"Nanti mpus nya kenapa napa gmana? Kakak mau tanggung jawab?".

Abian sudah kesal dengan orang di hadapannya ini, sehingga tanpa sadar ia menaikkan nada bicaranya .

"Buang kucingnya atau kamu lari keliling lapangan 10 kali?".

"Yauda aku lari asal kucing nya boleh masuk".

Akhirnya Abian berjalan menuju lapangan, tapi ia bingung. Bagaimana dengan kucing nya ini? Masa ia lari sambil menggendong kucing?

Asik bergelut dengan fikirannya, tanpa sadar seseorang mendekatinya.

"Sini kucingnya biar gua aja yang jagain. Lu lari aja".

Seseorang tadi mengambil kucing itu dari gendongan Abian. Dia berjalan ke tepi lapangan dan melihat Abian yang masih mematung.

"Udah sana lari"

Seseorang itu sedikit teriak membuat Abian tersadar dan mulai berlari.

Selesai berlari, dia mendatangi seseorang tadi. Orang itu tengah asik mengelus kepala kucing nya.

Orang itu langsung memberikan kucing itu ke Abian.

"Ada luka di lehernya. Ntar obatin".

Belum sempat mengucapkan apa apa, orang itu langsung pergi meninggalkan Abian yang masih tertegun.

Jantung nya berdegup lebih kencang dari biasanya? Apa ini efek lari? Tapi kenapa ia merakan sesuatu yang aneh dalam dirinya.

Sejak saat itu ia mendeklarasikan bahwa ia telah jatuh cinta pada sosok itu.

Sosok yang ia tidak ketahui namanya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


COMELYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang