Kenalan ݈݈-݇

21 4 0
                                    

Happy Reading♡

Pukul 16:20

Hujan masih mengguyur kota, air jatuh kepermukaan tanah dengan derasnya. Seorang pria mungil tengah berdiri di pos satpam seorang diri, melihat satu persatu teman temannya pulang menyisahkan dirinya seorang diri sekarang.

Ya, orang itu adalah Abian.

Abian memasukkan tangannya ke dalam saku jaket yang ia pakai, ia mulai kedinginan sekarang.

'Ah tau gini mending nebeng ke Laudi'

Abian mencebik kesal, ia tengah malas membawa kendaraan pribadi, pagi tadi ia di antar oleh ayahnya. Tapi sayang ayahnya tidak bisa menjemputnya karena ada urusan kantor.

Tin tin

Sebuah mobil sedan berwarna hitam berhenti di hadapan Abian.

Kaca mobil itu terbuka menamapakkan seseorang yang sukses membuat mata Abian melebar.

"Masuk, sekolah mau ditutup. Lu mau nginep di sekolah?". Seseorang itu berbicara dengan nada dingin dan menatap abian dengan wajah datarnya.

"Hah?". Abian masih tidak mengerti dengan orang di depannya ini.

"Ck. Selain pendek otak lu juga kecil ya"

"Maksud lu apa ngomong gtu hah?"

"Bawel lu, udah masuk aja si. Lu mau di kunciin pak Abu?".

Abian pun dengan ragu membuka pintu mobil itu dan duduk di samping kursi pengemudi.

Orang tadi pun melajukan mobilnya meninggalkan sekolah.

"Lu kenal gua emangnya? Kok lu mau nolong gua". Abian memulai percakapan karena sudah tidak kuat dengan aura aura sunyi di mobil ini.

"Ck. Siapa yang ngga kenal lu, anak kesayangan semua guru. Walau kita beda jurusan tapi lu cukup terkenal di jurusan gua".

"Masa sih?". Abian sedikit tidak percaya, apakah ia seterkenal itu?

"Rumah lu dimana?" Tanya orang itu

"Kompleks green town block A nomor 12".

"Eungg tapi gua belum tau nama lu".

Bohong, Abian bohong. Ia justru sangat mengenal orang di samping nya ini.

"Jarvis Angkasa. Gausa bohong, lu udah pernah manggil gua Angkasa kan".

Skak

Abian terdiam, ia menunduk berusaha menyembunyikan wajahnya yang merah menahan malu. Dalam hati ia merutuki kebodohannya ini.

"Y-ya kan gua belum tau nama lengkap lu".

"Buat apa lu tau nama lengkap gua?".

'BUAT GUA TIKUNG DI SEPERTIGA MALAM'. Ingin rasanya Abian berteriak seperti itu kepada Angkasa tapi apalah daya, dia tidak senekat itu.

"Emang salah kalo gua nanya?".

"Hm". Angkasa kembali fokus dengan jalanan di depannya.

"Mau sempol". Cicit abian saat melihat kedai sempol dipinggir jalan. Ia ingin meminta Angkasa untuk berhenti sebentar tapi ia terlalu takut. Ia sudah banyak merepotkan Angkasa.

5 menit kemudian mobil Angkasa sampai didepan pagar tinggi berwarna hitam, rumah Abian.

Abian turun dari mobil setelah mengucapkan terima kasih. Saat masuk dalam rumah, Ia langsung disambut dengan mama nya.

"Darima aja kamu baru pulang jam segini"

"Tanya aja sama ayah yang gabisa jemput adek".

"Uhh kasian anak mama. Jadi tadi pulang sama siapa?"

"Sama pangeran".

Abian langsung berlari meninggalkan mama na sebelum mamanya bertanya lebih jauh.

🌫🌫🌫

Tok tok tok

Ceklek!

Abian yang sedang asik membaca novel pun menghentikan kegiatannya dan menoleh kepintu mendapati mamanya membawa kantongan.

"Nih". Mama memberikan kantongan itu ke abian

"Mama beliin adek sempol? Ihh tau aja adek lagi pengen sempol".

"Dih geer, ini bukan dari mama".

"Lah terus dari siapa?".

"Dari temanmu yang ganteng itu loh dek, kalo ga salah namanya angkasa".

1 detik

2 detik

3 detik

4 det--

"KYAAAAAAAAA".

Huft untung saja mamanya sudah keluar jadi ia tidak melihat tingkah gila anaknya ini.

Huft untung saja mamanya sudah keluar jadi ia tidak melihat tingkah gila anaknya ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
COMELYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang