10

5.5K 825 64
                                    

Haru sedang berlatih bersama Yoko ketika rombongan beberapa pria dipimpin seorang wanita melintasi lorong kaca, dari wajahnya terlihat jelas bahwa mereka bukan berasal dari Jepang. Haru merasa penasaran dan tanpa sadar berhenti berlatih, apakah itu tamu penting? Biasanya Daisuke akan memberitahunya jika ada tamu dan memintanya mendampingi Daisuke menyambut tamu-tamu itu. Tapi bahkan pagi ini Daisuke tidak mengatakan apapun.

Wanita yang memimpin jalan mengenakan cheongsam berwarna biru gelap selutut, rambutnya diikat dengan kepangan rumit namun manis, wajahnya bulat dengan sepasang mata sipit yang hampir membentuk layaknya bulan sabit. Wanita itu terlalu biasa untuk bisa disebut sebagai anggota yakuza atau mafia, tidak ada aura mengintimidasi dari tubuhnya sebaliknya wanita itu tampak ramah serta lemah lembut.

"Kenapa berhenti?" Yoko mendelik kesal padanya.

"Itu siapa?" Haru tidak bisa menahan gejolak rasa penasaran yang mengelilingi dirinya.

Yoko menaikkan salah satu alisnya. "Nona Chang Jiao, dia berasal dari mafia China keluarga Chang. Yeah, kau pasti penasaran kenapa dia bisa berkunjung dengan leluasa, Nona Chang Jiao adalah sahabat kecil Tuan Daisuke. Keluarga Chang dan Ookami-gumi menjalin kerjasama yang baik sejak dulu." Yoko menjelaskan, ia mengusap keringat yang mengalir didahinya. "Dulu saat mendiang ayah Tuan Daisuke masih hidup mereka merencanakan perjodohan dengan Nona Chang Jiao. Tapi karena bagi Tuan Daisuke, Nona Chang Jiao terlalu biasa dia menolaknya. Bagaimanapun Nona Chang Jiao memiliki kemampuan dibawah rata-rata dalam keluarga itu. Dia benar-benar wanita biasa, Tuan Daisuke butuh pendamping yang luar biasa disisinya."

Haru menelan ludah, ia kembali menatap Chang Jiao yang kini berpapasan dengan Daisuke. Senyum mengembang dibibir tipis Chang Jiao, ia memberikan salam dan keduanya sekilas memang memiliki hubungan sangat baik sebagai kawan. Haru merenung, apakah Daisuke memang sangat memperhitungkan pendamping untuknya? Bukankah terlalu kejam jika Daisuke menolak Chang Jiao hanya karena gadis itu terlalu biasa? Haru tidak ingin terlalu memikirkannya, wajar bukan jika Daisuke mencari seseorang yang luar biasa untuk dirinya sendiri? Membayangkan betapa kuatnya organisasi ini dan banyaknya musuh yang harus dihadapi, maka terasa sangat wajar jika Chang Jiao  tidak masuk dalam kriteria Daisuke.

Megu berjalan mendekat. "Cepat ganti bajumu! Kau harus mendampingi Tuan Daisuke!" Dengan begitu, gadis mungil itu segera menyeret Haru menuju ruang tamu dan mengabaikan Haru yang memberontak serta mengutuknya sebagai kurcaci kurang ajar karena menyeretnya seperti karung beras.

Yoko hanya menggeleng kecil dan kembali melatih anggota yang lain.

.
.
Haru dengan hati-hati menuangkan teh hitam kedalam cawan, gerakannya sangat lembut dan tertata. Daisuke dan Chang Jiao duduk berhadapan dimeja kecil, ini adalah ruang bersantai Daisuke. Jika pintu geser dibuka, pemandangan taman belakang dengan kolam ikan koi jernih akan terlihat. Menenangkan pikiran dan membuat suasana lebih hangat. Bukan orang sembarangan yang bisa masuk keruangan ini, namun mengingat Daisuke dab Chang Jiao bersahabat dekat sejak dulu maka Daisuke tidak keberatan Chang Jiao untuk masuk kedalam.

"Aku belum pernah melihatnya." Suara Chang Jiao sangat lembut, nadanya begitu menyenangkan seperti ia adalah seorang puteri raja yang dididik keras untuk bersikap ramah tamah pada siapapun.

"Asisten baruku." Jelas Daisuke singkat, menyesap teh hitam dengan hati-hati.

Chang Jiao tersenyum hangat pada Haru dan itu membuat Haru agak gugup hingga hampir saja menjatuhkan teko ditangannya. Chang Jiao terlihat mengambil sesuatu, sebuah kotak berwarna merah dan menyodorkannya pada Haru.

"Kue bulan, aku membuat terlalu banyak. Kau mau?"

"A-ah?" Haru melirik Daisuke meminta persetujuan, takut jika dirinya mengambil kue itu maka Daisuke akan menganggapnya suatu kelancangan.

A Bite At The Cherry [Daisuke x Haru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang