9

5.4K 845 161
                                    

Jika Daisuke mengatakan bahwa ia ingin ikut, maka dalam kenyataannya Daisuke mengekori Haru dan Hitomi kemanapun. Mirip anak anjing yang tidak mau menjauh dari tuannya, terlihat imut namun manja. Tapi Daisuke bukan anak anjing, dia tidak imut apalagi manja. Daisuke adalah serigala besar yang siap menerkam mangsa dan melahapnya hidup-hidup.

Hitomi sendiri tipe gadis yang pemalu namun santai, dia tidak mempermasalahkan keberadaan Daisuke setelah Haru menjelaskan bahwa Daisuke adalah bossnya. Hitomi dengan lembut bahkan berkata bahwa ia senang jika ada oranglain yang ikut, suasananya tidak akan terlalu canggung! Haru tersenyum penuh damba pada teman kencannya itu, merasa bahwa ia tidak salah pilih dan Hitomi adalah jodoh yang diturunkan dari langit untuknya. Sementara itu Daisuke memasang wajah masam, seolah ia baru saja dipaksa menelan satu kilo jeruk pahit.

Mereka berkeliling, menonton jerapah, singa, zebra, onta, serta burung-burung langka. Haru tidak dapat menyembunyikan sinar antusias dimatanya, ia sangat tertarik dengan binatang disekelilingnya. Memperhatikan mereka lekat, ia tidak jauh berbeda dengan anak berusia lima tahun yang baru pertamakalinya menonton semua ini. Setiap ekspresi yang Haru tunjukkan membuat Daisuke tidak tahan untuk tak tersenyum, meski tipis dan terlalu samar untuk dilihat oleh manusia awam.

"Lihat! Ini kandang panda!" Haru berseru, ia hendak menarik tangan Hitomi dengan antusias yang luar biasa. Namun Daisuke secepat kilat menyodorkan tangannya sendiri dengan gerakan yang terlalu kentara, Haru yang merasa jika ini bukan tangan gadis pujaannya segera menoleh dan menemukan wajah datar dengan kulit seputih salju. Haru segera melepaskan tangannya, seolah dia baru saja mengenggam sebuah kentang panas. "M-maaf!" Haru berseru setelah menyadari kelancangannya, Daisuke berdehem dan kembali kesisi kanan Haru.

"Haru-kun suka panda?" Hitomi memecah kecanggungan yang tercipta, ia tersenyum hangat pada Haru.

Haru mengangguk cepat. "Suka sekali, dulu saat dipanti setiap Natal donatur akan memberikan hadiah. Aku pernah berkelahi dengan Saeki karena berebut boneka panda, aku benar-benar menyukai mereka." Terang Haru, mengingat lagi masa kecilnya yang dipanti. Sungguh menyenangkan meski dalam keadaan yang sangat terbatas, tapi disana Haru memiliki banyak teman dan tidak menghadapi seluruh masalahnya sendirian.

"Jarang sekali aku melihat pria menyukai panda, Haru-kun sangat menggemaskan seperti seorang uke."

Alis Haru bertaut. "Uke? Apa itu?"

Seperti baru saja menggigit cabai dengan tingkat kepedasan yang maksimal, Hitomi segera menutup mulutnya rapat dan menolak untuk membukanya kembali. Merasa bahwa Hitomi tidak nyaman jika ia terlalu memaksa bertanya, Haru akhirnya kembali menujuk panda gemuk yang terguling jatuh dari pohon. Haru tidak bisa menyembunyikan gelak tawanya.

Daisuke sejujurnya tidak menyukai tempat yang ramai, pria itu lebih banyak diam karena itu memang karakternya. Wajahnya datar, sulit untuk dibaca apakah ia menikmati semua ini atau tidak. Daisuke baru akan membuka mulut jika Haru bertanya, selebihnya ia akan diam. Seakan menciptakan jarak antara dirinya dan Hitomi.

Puas menonton panda sampai kaki mereka terasa kesemutan, Haru mengajak mereka ke kandang orang utan. Tapi Hitomi segera pamit ke toilet pada Haru dan menyisakan Haru serta Daisuke, Haru berdehem beberapa kali merasa canggung sendiri.

"Tuan Daisuke pergi sendiri?" Tanya Haru.

"Hm."

Apakah Daisuke sedang dalam suasana hati yang tidak baik? Haru tidak ingin banyak bertanya atau malah akan membuat Daisuke semakin kesal.

"Gadis yang ada diapartemenmu itu siapa?"

"Eh?" Haru jelas kaget, namun ia segera menutupinya. "Itu Saeki, teman saya sejak dipanti asuhan. Dia suka berkunjung tiba-tiba dan um maaf atas perkataan lancangnya! Aku sudah memarahi Saeki!" Mana ada! Yang ada dialah yang dimarahi oleh Saeki, Haru membual.

A Bite At The Cherry [Daisuke x Haru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang