TWENTY ONE

101 49 15
                                    

Hujan itu turun bukan jatuh
Yang jatuh itu gua, di hati lu.

-Arvind Danendra

•••

Tuk

"Awww, ihh Lo ngeselin banget sih jadi cowok" kata Lea Mengaduh pada Arvind yang sudah menimpuk nya dengan ciki yang sedang di makan nya.

Tuk

"Woyy makanan tuh di makan jangan di timpuk-timpuk kek gitu Mubajir tau gak?"

Arvind tidak memperdulikan ucapan Lea malahan dia kembali menimpuk Lea dengan cikinya tetapi kali ini tidak kena kepala Lea karna Lea nya menghindar.

"Sini deh ciki nya, percuma gua siapin makanan kek gini kalo cuma di buang-buang aja sama Lo" kata Lea sambil merebut ciki nya yang ada di genggaman Arvind.

Tuk

"Anjir, oh lu bales dendam hm?" Tanya Arvind sama lea yang baru saja menimpuk kepala nya dengan ciki.

"Ngga tuh, ciki nya aja yang mau di timpuk ke kepala lu" jawab Lea.

"Ngeles aja Lo Markonah"

"Apaan sih lo Yanto"

"Nama gua Arvind bukan Yanto"

"Nama gua juga Lea bukan Markonah"

Malam ini pukul jam 08.13, mereka berdua berada di balkon kamar nya lea, sejak tadi sore pas temen-temen nya menjemput pacarnya masing-masing Arvind masih setia berada disini menemani lea, Lea sendirian di rumah, kedua orang tuanya pergi ke luar kota dan kakak nya? Gak tau kemana.

"Kenapa jadi bawa-bawa nama orang sih?"

"..."

"Gue pulang ya?, Lo gak takut kan sendirian di rumah?" Tanya Arvind dan bangkit dari duduk nya.

"yaudah pulang aja sono" jawab Lea tanpa melihat ke arah Arvind karna dia sedang sibuk sama handphone yang ada di genggaman nya.

"Kalo lagi ngomong sama orang tuh jangan sambil maen hp pea"

"Urusan nya sama gua apa?"

"Terserah Lo dah" jawab Arvind dan langsung duduk di sebelah Lea.

"Katanya mau pulang kok malah duduk di sebelah gua sih" kata Lea sambil menatap Arvind.

"..."

"Pulang sana lu nanti hujan lagi gimana?"

Dan benar saja hujan turun dengan lebat dari atas, yaiyalah Dari atas masa iya dari bawah?

"Tuh kan hujan lagi Lo sih kelamaan pake duduk-duduk segala lagi"

"gapapa deh hujan tuh memberi keuntungan buat gue"

"keuntungan apa coba?"

"ya gara-gara hujan gue gak jadi pulang dan ya gue masih bisa nemenin lo di sini" kata Arvind sambil menaik-turun kan alis nya.

"serah lo" kata Lea sambil beranjak dari duduk nya.

"Mau kemana Lo?" Tanya Arvind.

"Kuburan, ikut?"

"Mau ngapain ke kuburan?"

"Mau nemuin tukang gali kubur suruh gali tanah buat Kubur lu"

"Buset gue belom mati njir"

"Ya gapapa gue pengen kubur hidup-hidup orang macem Lo"

"Eh jangan lah masa orang ganteng kek gue di kubur hidup-hidup sih"

LEAVIND (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang