Dinner

638 59 20
                                    

Jeongyeon ft. others

Chapter XVIII

Cast ;

Yoo Jeongyeon
ft. Kim Seokjin

Malam ini lampu jalanan menyala temaram sejak matahari mulai terbenam. Tapi dari langit berwarna merah muda sampai berubah warna menjadi biru gelap kehitaman dengan titik-titik temaram bintang, Yoo Jeongyeon telah menyibukkan dirinya di depan cermin.

Jeongyeon mengulum bibirnya, kemudian memperhatikan bayangan dirinya sendiri untuk kesekian kalinya. Memastikan bahwa dirinya sudah cantik dan layak datang ke restoran mewah untuk merayakan anniversary dengan pacarnya.

"Sana, apakah aku sudah terlihat cantik?" Pertanyaan itu entah berapa kali Jeongyeon lemparkan pada partner satu kamarnya. Membuat oknum yang ditanya memutar bola matanya malas.

Minatozaki Sana kemudian mendekati meja rias, mengambil sisir dan mulai merapihkan rambut Jeongyeon yang sudah panjang sampai-sampai gadis itu terlihat tidak nyata saking cantiknya.

"Yoo Jeongyeon, kamu sempurna," ujar Sana dengan tangan yang mencengkram bahunya pelan. "Kamu sangat cantik."

Sana mengulum senyum tulus membuat Jeongyeon ikut tersenyum. "Terimakasih," balas Jeongyeon pelan. Sana kemudian melepaskan tangannya dan pergi ke arah dapur.

Yoo Jeongyeon masih menatap bayangan dirinya sendiri di depan cermin. Beberapa kekhawatiran kemudian kembali datang, tapi ia mengingat kata-kata Sana dan meyakinkan dirinya sendiri.

"Yoo Jeongyeon kamu cantik."

Tak berapa lama kepala Sana menyembul dari pintu kamar, membuatnya menoleh. "Hei, di mana kau meletakkan--"

TING TONG!!

"--salad milikku, aku lapar," lanjut Sana cepat. Ia kemudian menghela nafas. "Lupakan, sepertinya pacarmu sudah menjemput."

Jeongyeon kemudian berdiri dan meraih clutch bag bermerek miliknya. Sana mengantarkannya sampai ruang tamu. "Percaya dirilah dan jangan lupa membawa makanan ketika kau pulang. Mengerti?" tanya Sana pada Jeongyeon yang sedang memakai sepatu heels miliknya.

Gadis yang ingin pergi tertawa kecil dan ingin membalasnya sebelum bel apartemen yang ditinggali mereka berdua berbunyi.

"Oh, screw it. Nona Yoo, pacarmu tidak sabaran sekali, kau tahu?" omel Sana merasa terganggu.

"Aku akan membawa satu restoran ketika pulang nanti Nona Minatozaki, tenang saja." Perkataan Jeongyeon membuat wajah kusam Sana luntur. Perempuan yang hanya memakai kaos ungu dan celana selutut itu kemudian melukiskan senyun tulus.

Yoo Jeongyeon membuka pintu dan siap keluar ketika Sana berpesan, "berhati-hatilah."

"Tentu." Jeongyeon menjawab yakin. "Aku pergi dulu."

Gadis itu kemudian membuka pintunya dan menemukan sang kekasih dengan jas hitam dan pakaian yang rapih. Telinganya memerah entah karena apa, tapi lelaki itu masih tampak begitu tampan.

"Ah, euhm-" Seokjin berdeham canggung, ia kemudian melirik sebuket bunga yang ia pegang. Ia mengulurkan tangannya memberikan buket bunga itu kepada kekasihnya sambil mengulas senyum tulus.

Yang diberi terlihat sedikit kaget, tidak menyangka bahwa pacarnya lebih romantis daripada dugaannya. Dengan senyum menawan ia mengambil buket bunga itu dengan perlahan.

Wajah Jin memerah, gadisnya benar-benar cantik. Ia lalu menyodorkan lengan kosongnya yang dibalut jas hitam. Mengulas senyuman, jin bertanya dengan intonasi lembut, "bersedia berjalan bersamaku nona cantik?"

Jeongyeon ft others | HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang