6

1K 72 3
                                    


Di tengah gundah yang menguasai remaja laki laki berperawakan tampan itu.Dia berusaha meyakinkan diri,semua baik baik saja, batinnya.

Disatu sisi,dia tak ingin jauh dari sang bunda.
Dan sisi lain,dia tak ingin mengecewakan sang ayah.

Bisakah Rio menolak saat ini.
Kembalikan dia pada perawalan yang membawa semua kekacauan ini.maka dia akan merubah semua ini dengan kebahagiaan.

Apa yang diharapkan setiap anak didunia?.
Bukankan anggota keluarga lengkap dengan kebahagiaan yang melingkupi,sekalipun miskin materi membelenggumu,jika kehangatan keluarga masih utuh,badai saljupun tak membekukan kehangatan abadi itu.

Tak banyak yang diharapkan Rio.
Remaja itu masih sama dengan kebanyakan remaja pada umummnya.
Ingin keluarga yang harmonis dengan banyak cinta di sekelilingnya.

Dia tak pernah menyalahkan takdir.
Hanya saja,Bolehkan dia meminta?.

"Abang?"Lamunan Remaja bernama Rio itu buyar ketika melihat sang adik berada di depannya.

"Hmm?"

"Mm.I.itu.Tad.di."

"Kalau mau bicara yang jelas!".

Mondy lebih dulu terdiam,Memikirkan kalimat pas untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi pada sang abang.
Jujur,hubungan mereka masih terasa canggung.

"Ada orang yang ngintip di jendela balkon kamar Imon.Pakai baju hitam hitam.Imon takut."

"Apa apaan ini?.Bunda belum tau rumah ayah,kan?."Batin Rio resah.
Karena setahu dirinya,Sang bunda belum mengetahui keberadaan rumah sang ayah.

Ayahnya pun bukanlah orang yang mudah untuk dilacak.oleh sebab itu mustahil ibunya akan menenukan ayah.
Kecuali..

"Oh.Sh*t"Gumam Rio pelan.dan dengan gerakan cepat Rio meraih Hp nya yang semula berada di atas meja dan segera mematikan daya.
Benar.Ponsel Rio pasti sudah di lacak ibunya sebab dia menghilang semalam

Arghhhh.Erang Rio.

"Abang,Kenapa?"Mondy yang melihat kegundahan sang Abang menjadi khawatir.

Rio tidak menjawab dan lebih mengalihkan pandangan kesegala arah..mencoba mencari apa yang membuat adiknya takut.

Rio tidak bisa berpikir jernih.
Dia rasa iBunya sudah tau kediaman ayahnya ini.
Dia bisa saja memberi tau ayah nya
Hanya saja dia takut jika ayah nya akan menyalahkannya.

Rio juga tidak berani menyalakn kembali handphonya untuk mengabari sang ayah.

Ah..Telpon Rumah.
Dengan gerakan cepat Rio meraih gagang telpon rumah dan menanyakan nomor telpon kantor sang ayah kepada Mondy.

"Hallo?"

"Ayah.."Lirihnya pelan dengan suara gemetar.

"Rio?.Ada apa?.kenapa menelpon dengan telepon rumah?.apa terjadi sesuatu.suara mu terdengar lain?!."

"Ayah..Maafkan,aku."

"kenapa begitu mendadak?..Ada apa sebenarnya?.Dimana adikmu?."

"Ayah.Pulanglah".Pinta Rio akhirnya.karena dia tak sanggup berbicara sekarang.
Mungkin dia akan merasa tenang jika ayah nya ada disini..
Dia hanya mencemaskan jika ayahnya akan marah akan hal ini.

Dia tidak ingin ayah nya marah.
Tapi juga tidak ingin menyembunyikan ini semua .

Sementara Mondy,dia hanya terdiam meliht ekspresi ketakutan sang kakak.
Dia tidak banyak mengerti akan semua ini.
Hanya saja dia merasa takut dan terancam akan seseorang yang dilihatnya tadi.

***

Kepulan asap mengudara disebuah ruangan  bernuansa coklat kelam ini..sekilas tampak mengerikan.tapi bagi si penghuni.itu adalah kedamaian baginya.

Bunyi nyaring pintu diketuk pelan terdengar..Seolah tau siapa yang akan masuk dia hanya menyahut seadanya gara seseorang di balik pintu itu masuk.

"Aku sudah mendengarnya"Ujar pria tua itu pelan sembari menekan putung rokok nya pada asbak kaca di atas mejanya.

"Baiklah"

"Kau hanya perlu menarik kembali putra sulungmu."

"Akan aku lakukan".
Wanita cantik itu menjawab seadanya dan kembali melangkah keluar ruangan..
Dia tau sang Ayah sedang tidak ingin di ganggu.

***

Wanita muda nan cantik itu meninggalkan sebuah gedung dengan langkah indah dari kedua belah tungkai yang ramping.
Dengan penuh percaya diri melangkah tanpa membalas tatapan kagum dari beberapa orang yang memperhatikannya.

Dia sudah terbiasa.Menjadi wanita cantik dan single pasti akan menjadi perhatian semua orang.

Tangan lentiknya meraih Hp yang awalnya berada dalam tas jinjing merah pekatnya.
Lalu mulai mencari sebuah nama pada ikon kontak dan menelfonnya

"Aku mendapatkannya.jangan sampai gagal lagi"

"baiklah"

Tbc.

Maap pendek.
Tolong support ya guys.💜

I love you

Imon [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang