Vote nya guys heheheh
MINA POV
Gue mengajak momo ketemuan di sebuah kafe. Untuk apa? Ya untuk ngomongin itulah rencana haha. Gue nunggu momo sekitar 15 min akhirnya datang juga.
"Gue di sini mo" ucap gue
" iya iya gua liat gua liat" ucap momo
" jadi gimana rencana lo? gue harus apa? harus ngapain?"
" Lo harus pindah ke sekolah mereka dan gue juga bakal pindah ke sana"
" Emang di mana sekolah mereka?"
" ada lah. Pokoknya kita harus bisa sekolah sama mereka. Tapi setau gue dahyun itu punya teman cowok."
" serius lo? susah dong"
" kita minta bantuan sama jeno saja, teman akrab kita dulu dia juga tinggal di indonesia. Apa lo masi inget ?"
" oh iya gue masih ingat, boleh tuh"
" oke. Intinya kita harus memisahkan Dahyun dengan pacarnya itu. Lalu kita singkirkan teman nya, setuju ?"
"Oke setuju aja gue. Gue usahin ya"
"Oke makasih ya momo"
"Eh tapi gimana sama biaya sekolah gue?? Pindah sekolah kan harus bayar lagi."
"Tenang. Itu gue yang urus lo tinggal ikuti perintah gue aja"
"Oke thanks Mina"
"Sama sama friend"
Dari percakapan mereka ada seseorang yang sudah menguping mereka. Entah siapa yang jelas seseorang ini sangat beruntung karena bisa mendengar apa yang mereka ucapkan.
Entah siapa yang jelas seseorang ini sangat beruntung karena bisa mendengar apa yang mereka ucapkan.ADMIN POV
SAIDA MOMENT NOW
Sana membawa pergi dahyun ke rumahnya untuk mengunjungi rumahnya, sekalian main juga sih ini hehehe. Dahyun yang di ajak pun seneng banget.
RUMAH SANA
"Sana ahh, apa ini rumah mu?? Bagus, indah dan rapi"
"Ah iya sayang, tapi menurut ku biasa saja ah yang indah itu kamu hehe"
"Kebiasaan sana ihh"
"Heheheh. Yaudah ke kamar ku yuk"
Mereka berdua pun jalan ke kamar sana. Di sana dahyun pun sangat terkejut. Di dinding kamar nya banyak sekali foto diri nya. Apakah sana se bucin ini dengan diri nya? Perasaan dahyun sekarang adalah seneng bercampur dengan perasaan malu.
"Kau kenapa ? Kaget melihat tembok ku?"
"Iyaa. Kaget sekali semua nya penuh dengan foto ku. Tapi kenapa tidak ada foto kamu satu pun?"
"Aku tidak suka foto hehe"
"Ohh begitu."
"Yuk main."
"Main apa kita??"
Mereka berdua pun diam sejenak, Lalu sana pun mempunyai ide.
"Dahyunnnn, Bagaimana kita bermain tatapan? Yang kedip duluan bakal menerima hukuman. Apa kamu setuju?"
"Ya boleh juga. Tapi apa hukuman nya?"
"Yang kalah akan di make up in muka nya sama yang menang!"
"Boleh. Oke siapa takut!"
"Hahaha okeyyy. Sekarang kita bertatapan seberapa lama kita bisa bertahan"
"Okeyy. Kita mulai 1... 2... 3..."
Sana dan dahyun pun mulai bertatapan mata dengan serius. Dahyun sangat serius sekali menatap sana yang membuat sana memikirkan bahwa dahyun sedang marah dengan nya, membuat sana semakin gemas. Akhir nya sana pun kalah Karena ia senyum senyum melihat dahyun.
"Ya kamu kalah! Sekarang aku yang memake up-in mu hahaha"
"Ah muka mu membuat ku salting tau hehehhe"
"Oh jadi itu alasan nya kenapa kau senyum senyum terus"
"Iya hehehe"
"Ok sekarang di mana alat make up mu sana?"
"Ada di laci meja ku"
"Sekarang kamu diam ya, aku akan menghias wajah cantik mu dengan hiasan tangan ku sendiri"
"Aduh ga salah denger aku?"
"Diam ahh sana ih"
"Hehehe iya iya lanjutkan"
Dahyun pun memakeupi muka sana dengan penuh semangat. Ia ingin menghias wajah sana menjadi sangat cantik. Cukup lama akhir nya pun selesai.
"Sana lihat lah kecermin"
"Waw ini serius diri mu yang menghias wajah ku inj?"
"Bukan. Tapi setan yang menghias nya"
"HAHAHA. Aku hanya bercanda. Ini indah sekali, kamu jarang memakai make up tapi skill mu sangat jago sekali. Terima kasihh ini sangat bagus"
"Hahaha, kamu terlihat sangat perempuan"
"Hahaha aku kan emg perempuan dahyun ih"
Dahyun pun hanya ketawa. Seneng rasa nya mempunyai pacar seperti sana. Ya walaupun mereka sejenis tapi tak salah kan kalau ia mecoba ini untuk bisa bahagia ??
Akhir nya sana dan dahyun pun foto-foto untuk membuat foto kenangan dan pajangan baru di kamar sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAIDA ~ Cewek Lesbian
Novela JuvenilDua-duanya memiliki cerita masing-masing. Sana dan Dahyun terkenal lesbi di sekolahnya, karena selalu nempel berdua dan dingin dgn laki-laki. Mereka terus mencari cara untuk selalu bersama dgn banyaknya masalah yg mereka hadapi. "Gue punya alasan un...