Obat Nyamuk

197 23 4
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.

Ig : @wy_utami25

Aku pun menjalankan kehidupan seperti sediakala. Tanpa ada tawuran, ceramahan, belajar dan gangguan secuil pun. Untuk sementara waktu aku mungkin akan berhenti menjalankan aktivitas aku untuk tawuran. Ingat ya teman-teman, untuk sementara waktu saja. Aku gak bisa janji untuk mengundurkan diri di dunia tawuran karena itulah hidupku dengan kebebasan. Bahkan, untuk sekarang ini aku sedikit vakum dari dunia balapan liar. Kenapa?, Aku hampir ketahuan soalnya oleh ayah Fenda saat itu. Akhirnya mau gak mau, aku istirahat sebentar, untungnya bos bagian balapan liar memperbolehkan hal itu.

Oleh karena hari ini libur, akhirnya aku putuskan untuk sedikit bersantai di ruang keluarga ditemani komik dan secangkir coklat dingin. Seperti biasanya, aku menjalankan aktivitas di rumah itu sendiri, kalian tahulah bagaimana kesibukan orang tuaku di luar negeri bahkan Abang aku pun juga ikut sibuk dan meninggalkan aku dalam kesendirian. Akan tetapi, aku gak keberatan sama sekali terkadang aku sangat menikmati momen seperti ini. Tak ada yang ganggu, sepi dan pastinya nyaman buat aku.

Mantep dah me time saat ini, uwu.

Namun, ekspetasiku saat ini meleset setelah mendengar seseorang yang masuk ke dalam rumah.

"Good Morning epibadehhh." Suara cempreng yang memekak telingaku. Kayaknya aku tahu nih siapa punya suara. Lalu, untuk memastikan aku pun menoleh ke sumber suara yang berasal dari pintu utama rumahku dan tepat sekali dia adalah si cempreng.

Si cempreng alias Lastri adalah salah satu teman embrioku. Kami baru brojol saja sudah gibah. Kadang sih ya, aku bosannya minta ampun sama dia masa tk, SD, SMP dan SMA kita barengan mulu, sampai sakit perut saja samaan kitanya tuh, bolos juga barengan, tidur juga barengan. Emang sehati kita, moga saja jodoh kita gak sama. Cepat-cepat aku beristighfar dan memohon ampun kepada Allah supaya hal itu tidak terjadi.

Untungnya kami gak satu kuliah, karena dia milih lanjut di Australia ambil jurusan permodelan sedangkan aku tetap di Indonesia raya merdeka jaya ambil jurusan bisnis karena ingin melanjutkan bisnis keluarga sepenuhnya. 

Kenapa begitu ?

Karena si gak asik itu gak mau ikut dalam bisnis dia maunya menekuni dunia sains jadilah sekarang sebagai dia  dokter di salah satu rumah sakit milik keluarga Gunawan.

Kembali lagi ke Lastri, dibalik sifatnya yang gak jelas, Lastri itu teman yang selalu ada saat aku sedih atau bad mood gitu. Dia gak pernah barang sedikitpun meninggalkan aku, kecuali saat dia ke Australia dia dengan berat hati meninggalkan aku karena dia pun ingin meraih impiannya sejak kecil, aku pun tak melarang apapun yang diinginkan ansalkan dia merasa nyaman dan menerima semua resiko dari semua keputusannya itu.

Lastri termasuk teman aku yang unik dan pengertiannya MasyaAllah banget. Saat aku badmood nih misalnya, dia dengan gampang mengembalikan mood aku. Mau tau gak caranya dia hilangin bad mood aku?, dia cukup ajak aku keliling Mall lalu berhenti di kedai Ice Cream dan membelikan berbagai macam rasa, sesederhana itu caranya dia.

Sayang deh sama Lastri, tapi bohong.

"Apa kabar my sist?" Tanyanya basa-basi sambil mencium kedua sisi pipiku.

"Oleh-oleh mana?, Pulang dari luar negeri kok gak ada oleh-oleh sih." Aku celingak-celinguk mencari keberadaan oleh-oleh yang aku maksud, hingga aku memutari badannya itu.

"Ih, kebiasaan ya. Bukannya nanya kabar eh nanya oleh-oleh. Teman gak akhlak emang kamu." Sungutnya sambil menghentakkan kakinya ke lantai rumahku.

"Iya deh iya. Apa kabar? Ya udah mana oleh-oleh aku sudah nanya kabar ke kamu" Ucapku setengah hati dan tetap memikirkan oleh-oleh.

Docter and Misses (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang