silent or day (8)

1.1K 80 8
                                    

Siang ini tul tengah berkemas membereskan barang barangnya,
Tul akan kembali ke bangkok ,tentu saja itu bukan atas kemauannya melainkan paksaan dari ibunya. tul pikir saat kemarin ibunya menelfon akan menjemputnya itu hanya main main tapi ternyata tidak.
sungguh tul belum siap untuk kembali ke bangkok.
tapi apadaya tul tidak ingin berdebat dengan ibunya jadi yasuda turuti saja kemauan ibunya itu.

Tul melirik ibu dan kakanya itu yang sedang bermain main bersama putranya natta tul tersenyum memperhatikan mereka apalagi melihat natta yang tengah tertawa bahagia membuatnya juga ikut bahagia. Mungkin ibunya benar jika tul kembali ke bangkok disana natta akan ada yang menemani dan tidak akan kesepian walau bagaimanapun natta itu masih kecil dan masih perlu teman untuknya bermain.jika tetap tinggal di pattaya mungkin natta akan kesepian karna hanya tinggal berdua bersama dengan tul.
"tul udah siap belum" tanya P'may saat melihat adiknya itu tengah berdiri sambil memperhatikan kearahnya
"udah Phi" jawab tul
"yaudah yuk jalan" ujar mama jane
"natta biar aku gendong mae" ucap tul
"gak usah biar sama mama aja" jawabnya
"natta sama yai " ujarnya kepada natta
"papapa" ucap natta memanggil tul sangat lucu (bayangin aja ya juwon manggil tul papa gimana lucunya:v )
"apa sayang" jawab tul sambil mengusap pipi gembil natta
natta merentangkan tangannya meminta untuk di gendong
tul pun langsung mengambil natta dari gendongan mamanya
"yai ingin menggendongmu" ujar tul sambil mencium pipi natta
natta menyelipkan wajahnya pada ceruk leher tul pertanda ia tidak mau kepada siapapun
"sudah tak apa ,ayo" ucap mama jane
"Phi tolong bawain koper ya aku mau mengantar kunci flat dulu sekalian pamit" ujar tul
"Krap" jawab p'may mengangguk lalu begegas keluar sambil menyeret koper

****
dilain tempat max tengah menghirup udara segar kota bangkok menikmati suasana libur di hari minggu ini. menikmati pemandangan siang kota bangkok dari atas balkon apartementnya.
cuaca hari ini lumayan panas namun hamparan angin yang berhembusan menerpa kulit wajahnya membuatnya terasa lebih segar.
max merentangkan kedua tangannya membiarkan angin menubruk badan kekarnya itu,
saat tengah menikmati hembusan angin, suara dering telfon dari arah kamar terdengar nyaring.
dengan malas max berjalan gontai untuk melihat siapa yang menelfonnya,
max mengambil ponselnya yang tergeletak di atas nakasnya itu, dengan malas max menggeser layar icon hijau pada ponselnya itu
"hallo" sapa max
"max bisakah kita bertemu" ucap seseorang dari sebrang sana
"aku tidak bisa" jawab max dengan malas
"ayolah max apa kamu tidak merindukan aku" ucap orang itu dengan nada di buat manja
"maaf" sesal max entahlah hanya kata itu yang terlontar dari mulutnya
"Haruskah aku yang ke tempatmu" ujar orang itu masih membujuk max untuk bertemu
"Wora hari ini aku ingin menghabiskan waktu sendiri aku butuh istirahat setiap hari bekerja" ucap max
"setelah lelah bekerja harusnya kau merefresh otakmu itu biar tidak mumet ayolah max" ucap orang yang di panggil wora itu oleh max
Sedikit memaksa
"tidak aku butuh istirahat" jawab max
"yasudah" kesal wora lalu mematikan sambungan telfonnya itu

max acuh saja bahkan ia tidak merasa bersalah sama sekali, lagian hari ini ia hanya ingin menikmati waktunya sendiri.
max mematikan ponselnya hari ini ia tidak ingin di ganggu oleh siapapun
max kembali meletakkan ponselnya di atas nakas
Ia kembali berjalan ke arah balkon untuk menikmati udara segar.

Jika kalian bertanya siapa wanita yang menelfon max tadi, itu nuneworanuch gebetan max mereka sudah dekat sejak 5 bulan lalu namun max masih belum memastikan hubungan di antara mereka, entahlah max harus berpikir lagi untuk menjalin kasih apalagi melihat sikap wora yang mudah sekali tersulut emosi di tambah lagi ia juga terlalu posesif membuat max harus berpikir dua kali.

***
13:25 tul bersama ibu, kaka dan anaknya baru saja sampe ke rumahnya
ia cukup merindukan suasana rumahnya ini sudah satu tahun ia tidak menapakan kaki di rumahnya ini,
tul melihat natta yang tengah tertidur di pangkuannya ia tersenyum lembut saat melihat putranya itu tertidur dengan begitu pulasnya
"masuklah duluan kasihan natta, biar mae dan phi mu yang membawa barang barangmu masuk" ujar mama jane kepada tul yang di angguki oleh tul
tul membuka pintu rumahnya ia melangkahkan kakinya menuju kamarnya untuk menidurkan natta,
saat sampai di kamarnya tul langsung menidurkan natta diatas ranjangnya dengan perlahan takutnya natta terbangun, tul duduk di tepi ranjang sambil mengusap lembut kepala natta memberi kenyamanan kepada putranya itu.
tul melihat sesekeling kamarnya itu sudah lama ia tidak tidur disini ia cukup merindukan tempat ini kamarnya masih sama seperti dulu tidak ada yang berubah.
Tul membaringkan badannya di samping natta menatap langit langit kamarnya itu.

Silent Or Say(MAXTUL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang