silent or say 10

1K 74 9
                                    

'aku membuat kesalahan kepadanya ,, secara tidak sengaja aku telah melukainya '

Pagi ini max berangkat ke kantor dengan tidak semangat, gara gara tul ngediemin max terus bahkan max hampir kesiangan berangkat kerja karna tul gak ngebangunin dia, kesel juga sih max sama tul yang terus terusan ngediemin padahalkan max udah minta maaf.

max melirik yihwa , ia belum memberitahu yihwa soal tul yang sudah kembali
max berniat memberitahu yihwa nanti saat jam istirahat

***
tul baru saja beres memandikan natta , meskipun sekarang ia sudah punya baby sitter tapi tul tidak pernah melepas tanggung jawabnya sebagai seorang 'ibu' ia kadang akan memandikan natta juga menyuapi natta dan menidurkan natta. sebenarnya tul itu tak perlu baby sitter toh ia juga bisa melakukannya sendiri hanya saja max terlalu lebay bilang jika ia takut tul akan kelelahan karna merawat natta sendiri,
saat sedang memakaikan baju untuk natta ading datang mengatakan jika ada tamu yang datang dan ia sekarang sedang menunggunya di ruang tamu tul menyuruh ading untuk melanjutkan memakaikan baju kepada natta sebelum ia beranjak untuk melihat siapa yang datang ,,saat sampai di ruang tamu tul melihat ada seorang wanita memakai dres hitam selutut dengan gaya rambut di ikat, tul memperhatikan orang itu dengan lekat sepertinya ia pernah melihat orang ini
oh bukankah ini pleng yang juga pacarnya max, ya tul tau karna yihwa pernah memberitahunya
oh good baru saja semalam dia bertemu dengan wanita yang katanya juga pacar max dan sekarang ia harus kedatangsn lagi satu wanita yang juga sama pacarnya .
sekarang tul menyesal benar benar menyesal karna memutuskan untuk tinggal dengan max
"swadekrab" sapa pleng saat melihat tul duduk di sofa di hadapannya
"nyari max" ucap tul to the point nada bicaranya sedikit tak ramah
Pleng menggangguk
"kau tak lihat ini jam berapa , max tak mungkin berada di rumah di jam segini" ucap tul sewot
pleng tak mengenal orang yang ada di hadapannya tapi kenapa orang itu sepertinya tak menyukai kedatangannya,
"kau sepertinya tak menyukai kedatanganku" ucap pleng
Tul menautkan alisnya
"aku saja tak mengenalmu " jawab tul
"aku plern pleng pacar max dan kau" ucap pleng
tul tersenyum evil sepertinya bermain sedikit akan menghiburnya
"aku tul pakorn ISTRINYA max" jawab tul penuh penekanan
tul dapat melihat jika pleng terkejut tapi pleng menyamarkannya dengan senyuman
"kau ini suka sekali bercanda" ucap pleng masih dengan senyumannya
Tul hanya tersenyum
"ading tolong bawa natta kesini" teriak tul memanggil ading
pleng heran kenapa tul memanggil seseorang dan siapa natta, pleng melirik tul yang tengah tersenyum evil kepadanya
tak lama ading datang sambil menggendong natta tul mengambil alih natta
ia memangku natta
"kenalin ini natta buah hati aku dan max" ucap tul sambil tersenyum tenang
tul bisa melihat jika pleng sedang menahan emosinya
"setauku max itu straight" ucap pleng
"semua bisa berubah" jawab tul
"Jangan menjadi gay yang menjijikan" ujar pelng lalu beranjak pergi keluar
Tul hanya tersenyum mendengar itu

***
Pukul 20:24 max baru saja pulang dari kantor sebenarnya ia pulang dari kantor sekitar jam 6'n hanya saja ia bertemu dulu dengan pleng,  kekasihnya itu tidak memberitahu soal kepulangannya ke Bangkok max tau tau saat pleng mengajaknya bertemu ,

Max melirik ke arah ruang makan dimana disana menampakan sosok tul Yang sedang menyiapkan makan malam , max memijat keningnya pening kejadian tadi saat bertemu dengan pleng membuat max merasa kesal kepada tul. Saat bertemu, pleng mengatakan 'tadi aku datang ke apartemntmu disana ada satu cowok bernama tul dan seorang anak kecil bernama natta yang mengatakan bahwa ia adalah istri dan anakmu'
dan max belum memberi penjelasan apapun kepada pleng , max bingung harus mengatakan apa natta memang benar anaknya tapi tul?  Dia hanya sahabatnya meskipun tul itu ibu dari anaknya. entahlah max benar benar pusing sekarang. 
max berjalan kearah ruang makan ia mendekati tul
"ada yang ingin gw bicarakan" ucap max dingin
tul menautkan alisnya bingung 'kenapa ia berbicara dingin sekali' cibir tul
Tul berjalan mengikuti max dari belakang
max menaruh tas kerjanya di atas nakas saat ia sudah sampai di kamar lalu duduk di tepian ranjang
tul berdiri di hadapan max dengan kedua tangan dilipat di dada
"cih" max berdecih saat melihat tul
tul menautkan alisnya mulutnya masih bungkam enggan untuk berbicara masih malas meskipun sekedar untuk bertanya
max menghela nafasnya melihat ekspresi wajah tul max yakin jika tul masih marah padanya tapi max bodoamat dengan itu ia harus menegur tul ,
"tadi pleng datang kesini" ucap max itu bukan pertanyaan melainkan pernyataan
tul lagi lagi menautkan alisnya tak menjawab apapun
"apa yang lu bicarakan sama pleng" ucap max lagi sebenarnya max sudah tau tapi ia hanya ingin mendengar langsung dari mulut tul
"Maksud lu" jawab tul balik bertanya
"gak usah pura pura bego deh lu" ucap max dengan kesal
Tul tersenyum kecut
"lagian Yang gw bilang sama pacar lu itu benar kalau natta itu anak lu, oh gw minta maaf gw lupa kalau natta itu keponakan lu bukan anak lu" ucap tul penuh penekanan dengan wajah datar
Max bungkam ia tidak tahu harus menjawab apa
Yang di bilang tul itu benar kalau natta itu anaknya
max juga tidak mengerti kenapa ia tidak berani jujur pada orang orang
"oke gw minta maaf mungkin gw terlalu berlebihan dalam hal ini gw ngerti posisi lu" ucap tul lalu beranjak keluar kamar meninggalkan max Yang masih tak bergeming

Silent Or Say(MAXTUL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang