silent or say 5 (kerinduan)

1.2K 97 21
                                    

'Aku tak pernah berpikir bahwa kepergiannya akan meninggalkan sejuta luka, aku sendiri tidak mengerti mengapa aku sampai seperti ini, dia sahabatku, ya hanya sahabat, tapi aku merasa sangat kehilangan mungkinkah karna kami sangat dekat? iya mungkin itu, jadi wajar jika aku merasa kehilangan, dan kesepian tanpa ada dia disampingku dan tanpa aku pungkiri aku sangat merindukan dia walau aku sempat mengatakan pada diriku sendiri bahwa aku membenci dia karna dia pergi tanpa pamit kepadaku, aku marah, aku kesal,, tapi itu tak bertahan lama nyatanya saat ini aku sudah merindukan dia '

-Maxiiin POV-

***
Ini terhitung sudah 3 bulan tul menghilang dari hadapan max
max sudah menjalankan aktivitas seperti biasanya dia tidak mau ambil pusing lagi soal tul yang pergi meninggalkannya,, pertanyaan pertanyaan tentang tul mengapa ia pergi begitu saja memang selalu terbesit di benaknya namun max selalu mencoba untuk mengabaikannya, max bukannya malah menjadi lebih bebas tanpa ada tul di sampingnya tak ada yang menasehatinya tak ada yang melarangnya pulang malam tak ada yang mengajaknya bertengkar karna masalah sepele, bukankah enak ??
meskipun max menyangkalnya mengatakan sudah melupakan tul tak ingin mengingatnya lagi tetap saja dalam hati kecilnya ia masih selalu merindukan sosok tul.

max berjalan perlahan menyusuri kota bangkok malam ini max ada janji untuk berkumpul dengan kawan-kawannya di cafe dekat apartement nya jadi ia memilih untuk berjalan toh jaraknya juga sangat dekat ngapain juga harus pake mobil menambah kemacetan saja
max sampai di cafe dengan senyuman yang tercetak jelas di bibirnya ia sudah melihat teman-temannya semasa kuliah dulu sudah berada disana duduk dan bercanda bersama
"Swaadikha" sapa max kepada teman-temanya
"kha" ujar teman teman tul bersamaan
max menduduk kan pantatnya di kursi yang sudah di sediakan
"kau sendiri saja, dimana tul" tanya lelaki yang bertubuh mungil mungkin kira kira tinggi badannya hanya 175cm untuk max
"aku tak tahu" jawab max cuek
"hei man apa kalian bertengkar " sambung lelaki yang bermata sipit dengan pipi yang sedikit chubi
max menggelengkan kepalanya sebagai jawaban kemudian ia meneguk minuman yang sudah di pesankan oleh teman-temannya
"Yihwa" panggil wanita yang duduk berhadapan dengan max
yihwapun menoleh
"hmm" gumam yihwa sebagai jawaban
"kau kan bekerja bersama max dan tul kau tau kenapa tul tak datang hari ini" ujar wanita itu yang di angguki oleh kedua temannya
yihwa menoleh kepada max "apa kita melewatkan sesuatu huh" ujar lelaki bermata sipit
"huh" max mendengus
"olive,pharm,cho sudah tiga bulan aku tak pernah melihat tul lagi" ujar max kepada teman temannya itu
Olive Pharm dan cho menatap max tak mengerti
"Tul pergi gak tau kemana dia ngilang gitu aja" ujar yihwa menyauti
"hah tul menghilang begitu" tanya olive memastikan
ia menatap max dan yihwa bergantian
"apa kau sudah mencarinya" tanya cho
"dia pergi entah kemana dia hanya meninggalkan secarik surat untukku" jawab max sambil menatap ke segala arah
"aku sudah mencarinya bahkan aku sudah datang ke rumahnya menanyakan kepada ibunya, tul ada hanya saja aku tidak tahu keberadaannya aku sudah beberapa kali bertanya kepada ibu dan kakaknya hanya saja mereka enggan memberitahuku" jawab max lagi dengan wajah tertunduk
"apa sebelumnya kalian bertengkar" tanya pharm
"kurasa tidak , waktu itu aku pulang bekerja saat aku memasuki apartemnt aku melihat dia tengah menangis aku tidak tahu apa yang terjadi ketika aku bertanya dia tak menjawab,
setelah dia tenang aku kembali bertanya tapi dia malah menjawab dengan candaan dan yang aku ingat dia berkata kepadaku 'jika aku pergi bagaimana' aku pikir itu hanya candaan saja ternyata setelah satu hari setelah itu dia benar benar pergi" jawab max sambil menahan isaknya dia kembali mengingat sosok tul dia tak bisa berhohong lagi kalau dia sangat merindukan tul

yihwa mendekati max ia memeluk sahabatnya itu memberikan ketenangan

suasana jadi terasa canggung dan sendu setelah membahas tul , cho olive dan pharm jadi bingung harus bagaimana sekarang reuni yang sudah di rencanakan akan ada canda tawa dari teman-temannya
malah berbanding terbalik.

Silent Or Say(MAXTUL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang