Keberangkatan keluarga besar ke Australia

495 26 0
                                    

Indonesia. Malam hari
Mereka masih saja mencemaskan Keadaan Aby dan Vanya ya meskipun Natalia sudah memberitahu kalau mereka baik baik saja tapi mereka tak tenang bisa saja Natalia berbohong? Oh astaga mereka masih mencemaskan
" Mom, kita susul mereka yuk " ucap Nathan khawatir
" Gimana ya Than, Queen pasti gak ngizinin. Mom juga kalau gak ada Queen udah berangkat kesana " balas Diana
" Gimana kalau kita gak usah kasih tau aja Aunty " Saut Putra
" Gak bisa Put, dia itu bisa aja cek kita lewat GPS. Satria itu Hacker misterius dengan sejuta cara untuk menemukan kita dan mungkin sekarang kita lagi diawasi " ucap Kanaya
" Kita Matiin GPS aja Mom " Saut Ara
" Na gimana nih? " Tanya Elvano
" Kayanya bener deh kata Ara. Kita Matiin GPS masing masing, pesen tiket pesawat untuk semuanya " jawab Diana langsung meraih ponsel nya dan mematikan GPS begitupun dengan yang lainnya
" Masalah Gampang itu mah " Ucap Neta sembari mengeluarkan 1 amplop coklat berukuran besar
" Jadi semua ini Rencana Lo kak? Astaga thank you kak net " ucap Diana
" Dah tua masih aja bahasa nya gitu Huftt dasar emak gaul " gumam Nathan dkk pelan namun Pendengaran Diana yang tajam mampu mendengar perkataan Nathan dkk
" Ndumel kalian? " Tanya Diana
" Eh eh enggak kok " jawab Nathan dkk
" Sirik Na sama kita kita masih awet muda " saut Kanaya
" Duhhhh udahh sekarang gak perlu ganti baju atau bawa baju, kita take off jam 9 malam karena masih jam 8 kalian bawa Charger, Handphone, Outfit serba hitam 2 pasang, Powerbank, kacamata hitam, sama Pasport aja jangan lupa Dompet juga dibawa " lerai Neta
" Oke " jawab mereka langsung menuju kamar masing masing.
" Kenapa gue ditinggal disini ya? " Tanya Neta pada dirinya sendiri
" Au ah " lanjutnya langsung menuju kamar nya.
Bandara Soetta, 21.00 malam
Setelah selesai bersiap siap dan menuju kebandara. Setelah diberitahukan Pesawat akan take off mereka langsung menuju pesawat. Beberapa jam kemudian mereka sampai di Salah satu rumah sakit yaps mereka datang langsung kerumah sakit yang sempat Natalia beritahu. Mereka gagal memasuki Ruangan VVIP Golden 3 yang bisa disebut ruang rawat Vanya dan Aby.
" Izin kan kami masuk " ucap Diana dingin
" Maaf Nyonya, tidak ada yang boleh memasuki ruangan ini kecuali izin dari Leader Nyonya " balas Bodyguard yang berjaga di depan pintu.
" Ada siapa ? " Teriak seseorang dari dalam. Bodyguard itu membuka pintu lalu menjawab
" Ada orang Queen, tidak dikenali " jawab Bodyguard itu. Orang itu berjalan mendekati pintu. Terkejut siapa yang datang? Oh pasti
" Kalian? Kok disini? Sejak kapan? " Tanya orang itu
" Kita baru sampai Queen, semuanya khawatir sama keadaan mereka " jawab Dito. Queen? Ya orang itu adalah Natalia
" Oh, Masuk aja, Aby istirahat kalau Vanya kondisinya masih sama bahkan sekarang di ruang ICU di Ruangan ini " ucap Natalia
" kamu boleh pergi, tidak perlu berjaga. " Lanjut Natalia kepada Bodyguardnya
" Tidak perlu Queen saya bisa bergantian dengan yang lainnya " balas Bodyguard
" Kau membantah ku? " Tanya Natalia dingin
" Eng-enggak Queen maaf " jawab Nya gugup langsung pergi karena takut. Semua geleng geleng kepala melihat itu.
" Hello eperibadehhhh " pekik Nathan saat memasuki ruangan itu. Natalia menatap Nathan tajam, yang ditatap malah memasang Watados nya
" Kenapa? " Tanya Nathan polos
" Berisik banggggg " geram Natalia. Aby merasa ada orang berteriak pun mengerjapkan matanya berulang kali.
" Hehe Maap " balas Nathan
" Siapa Nat ? " Tanya Aby. Natalia mengedarkan pandangannya ke Aby
" Manusia tak berakhlak yang teriak dah tidur " jawab Natalia langsung duduk di pinggir Kasur. Loh kok kasur? Emang Natalia yang minta apalagi desain Kamarnya sudah seperti apartemen. Natalia mengelus Rambut hitam Aby hingga membuat Aby tertidur kembali.
" Lah tidur lagi tuh anak " Gumam Ara
" Selalu gitu ya kak? " Tanya Siska
" Nggak sih biasanya kalau ada yang ganggu tidurnya doang " jawab Natalia langsung berdiri membiarkan Aby melanjutkan tidurnya.
" Terus Kak Vanya gimana? " Tanya Siska
" Setelah kecelakaan kemarin, air banyak masuk ke tubuhnya serta benturan keras yang membuatnya koma bahkan bisa aja Hilang ingatan tapi kata Dokter Yoga, Vanya koma dan Air nya udah dikeluarin alhasil kondisi memburuk karena Vanya saat sadar itu Memaksa Airnya di keluarin karena Dia gabisa nafas yaudah koma lagi sekarang " jelas Natalia
" Koma nya berapa lama Queen? " Tanya Derandra
" Gak bisa ditentukan " jawab Natalia menunduk. Derandra memejamkan matanya berusaha menahan tangisnya.
Titt... Titt... Titt...
Mendengar suara itu Natalia berlari dengan wajah panik menuju Ruang ICU dimana Vanya dirawat.
" Kak yoga!!!!! " Teriak Natalia. Dokter yoga berlari menuju Ruang ICU, Natalia keluar karena memang peraturan. Semua Menghampiri Natalia
" Jelasin, ada apa? Tadi suara apa? " Tanya Derandra
" Vanya merespon kedatangan kalian semua. Suara tadi Aku Rancang khusus dan aku letakkan di Bagian pergerakan seperti kaki, tangan, kepala dan leher itu setiap pergerakan yang Vanya alami. Sebelum ada kalian Vanya belum ada pergerakan apapun " jawab Natalia.
" Permisi Nona " ucap Dokter Yoga
" Ah iya ada ? " Tanya Natalia
" Angel mengalami perubahan hari ini, kondisinya sudah pulih hanya menunggu beberapa saat saja ia akan bebas dari masa komanya. Angel merespon kedatangan seseorang yang mungkin atau bahkan sangat berarti dihidupnya dan penyemangat hidupnya selama ini. Saya undur diri Nona " jawab Dokter Yoga
" Baik terima kasih " balas Natalia, Dokter Yoga pun pergi meninggalkan mereka.
" Nona, kami akan pindahkan Nona Angel ke Ruang Rawatnya " ucap suster sembari mendorong brankar
" Oke silahkan. Lurus aja, lorong kedua belok kanan lalu lurus dikit nanti ada Pintu warna Hijau muda password nya tempelin sidik jari Vanya. Jangan sentuh apapun kecuali Selimut, bantal, kasur dan Guling! Nyawamu dalam bahaya bila berada disana " jelas Natalia. Susterpun hanya mengangguk lalu mendorong brankar Vanya menuju kamar Vanya.
" Bawakan 50 pasang baju laki, sama perempuan! " Ucap Natalia pada Earphone nya.
" Ngomong sama siapa ? " Tanya Ara
" Sama bodyguard ku, Suruh bawain baju kalian " jawab Natalia
" Kita boleh jenguk Vanya kan? " Tanya Chiko
" Boleh bang, sekalian ya Bang Andra ajak bicara biar masa pemulihan nya cepet " jawab Natalia. Mereka mengagguk sebagai jawaban

Nathalie [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang