Rencana? misi? kejahatan?

658 33 0
                                    

UKS
Setelah dipindahkan Ke UKS, Natalia dan Nathan hanya memejamkan matanya namun tidak tidur walaupun semua nya yang menunggu sedang tidur mereka tidak tidur. Didepan pintu ruang UKS Anggota Black diamond berjaga ketat.
" Gue harus keluar dari ini! Kenapa gak mati aja sih. Ah Anak tadi gimana ya? Gue belum liat sama sekali " batin Natalia
" Gue kenapa? " Batin Nathan bertanya tanya.
" Maaf Nona Queen saya Rendi, Saya memberitahu bahwa Ada yang Mengintai Tuan Aby dan Anda. Diketahui dia adalah Mantan Tuan Aby yang akan kembali menampakkan dirinya beberapa hari lagi. " ucap Rendi
" Shit! Terus laporkan gerak gerik wanita sialan itu " Balas Natalia langsung mematikan hubungan telfon melalui Earphone. Natalia bangkit dari duduknya lalu berlari keluar tak mempedulikan Anggota nya yang mengejarnya. Natalia terus berlari mencari cari keberadaan Aby. Ketika menemukan ia langsung memeluk Aby lalu menangis, Anggotanya yang melihat itu mengerutkan dahinya bingung.
" Eh... Loh loh kok disini? " Tanya Aby
" Hisk... By Lo gapapa kan? Gak di apa apain kan? " Tanya balik Natalia
" Gue dari tadi disini Nat, Rapat sama anak OSIS lihat tuh anak OSIS pada duduk anteng " jawab Aby. Yap mereka berada diruang OSIS. Tiba tiba tubuh Natalia terdiam saat merasakan sebuah rasa sakit dikepalanya.
" Arghhh " Ringis Natalia sedikit keras sembari memegang kepalanya bahkan kini dirinya sudah terduduk dilantai. Semuanya pun panik.
" Stop it! Jangan mendekat " lanjut Natalia. Semua nya pun terdiam diposisi masing masing.
" Nat... " Ucap Aby hati hati
" Jangan mendekat By, ini bahaya buat Lo " peringat Natalia, Aby berhenti lalu melirik sekeliling ia melihat banyak kecurigaan disana. Natalia berdiri lalu berjalan menaiki jendela dan meloncat semuanya terkejut langsung berlari keluar untuk melihat Natalia termasuk Aby. Nathan dkk, Ara dan Siska mendengar keributan pun langsung keluar dari dalam ruangan.
Koridor.
Natalia terjatuh di koridor lantai dasar ya Natalia Lompat dari lantai 4. Darah berlumuran namun kali ini Nathan tidak merasakan sakit karena Vanya yang mengendalikan tubuh Natalia jadi Nathan tidak merasakan apa apa. Dibalik sebuah pohon ada orang yang tersenyum kemenangan padahal ini adalah salah satu rencana Vanya dan Natalia untuk membongkar siapa sebenarnya orang itu.
" Permisi... Dek ini ada apa ya? " Tanya Salah satu anggota OSIS.
" Takut kak bilangnya " jawab Adek kelas yang ditanyai
" Gapapa dek " ucap Naufal
" Emm anu kak... Itu Kak Natalia jatuh dari lantai empat, kalau arahnya dari ruang rapat OSIS kak... " Balas Adek kelas gugup. Tiba tiba Murid ribut karena Natalia tiba tiba bangkit dengan mata merah. Nathan dkk, Aby, Ara dan Siska bahkan ortu yabg mendengar kan melemas tapi ketika Natalia bangun dan langsung lari menuju sebuah pohon besar pun lari mengikuti Natalia karena mereka tau Natalia berada di Kendali Vanya. ( NB: masih pakaian serba hitam dan senjata bersembunyi dibalik baju mereka. )
Halaman DHS
Setelah menghampiri orang tersebut. Natalia a.k.a Vanya mencekik dan mengunci pergerakan Orang Tersebut, orang tersebut menegang melihat Vanya dalam keadaan seperti manusia. Yang melihat pun merinding. Natalia dan Vanya saling tatap lalu menahan pergelangan tangan orang itu. Reva adalah orang itu mantan dari seorang Aby Reynard Dinata. Aby yang melihat tak bisa berbuat apa apa.
" Kita bertemu lagi Reva " Ucap Vanya
" Senang bertemu dengan Nona Reva terhormat " tambah Natalia.
" Kok gue gak ngerasa sakit ya Al ? " Bisik Nathan
" Gatau " jawab alvaro
" Aku mengetahui Rencana licikmu untuk membunuh Kakak ku Reva! Aku tau kau hanya menginginkan harta, harta dan harta setelah kak Natalia memutuskan kontrak kerja sama dan mengambil sahamnya kembali? Ya aku tau Reva aku tau bahwa kau akan membunuh kakak ku ini kan? " Tanya Vanya dengan kata kata pedasnya
" Tak semudah itu membunuhku Nona Reva. Kau tau? Ayah mu itu mengorupsi uang saham yang saya berikan hanya untuk selingkuhan nya? Haha ibu mu saja tak tau! Cih, dasar Bitch! " Tambah Natalia
" Apa maksudmu bangsat! Jangan maki ayahku! " Bentak Reva
" JAGA UCAPAN LO BITCH! " Sentak Natalia dan Vanya dengan suara keras kini mereka sudah tersulut emosi.
" Lo itu dikasih hati malah minta jantung ya. Heh Lo udah ambil seluruh perusahaan bokap gue sampai bunuh keluarga gue! Asal Lo tau ya Bitch! Gue Vanya masih hidup, penerus tunggal perusahaan Lailova corp masih ada! Lo gak bisa lepas dari gue sekarang!! " Ucap Vanya mampu membuat Reva bungkam.
Plak!!
Aby menampar pipi Reva
" Gue gak nyangka Lo cuma Dateng saat butuh uang doang. nyesel gue mau Nerima Lo hadir di keluarga gue! Nyokap gue sabar ngadepin sifat Lo, Adek gue masih mau Nerima Lo sebagai kakaknya! Bokap masih mau ngerestuin hubungan kita dulu walaupun terpaksa. Bokap gue berusaha untuk Nerima Lo. Gue berusaha yakinin keluarga gue bukan Nerima Lo. Inget Rev luka yang pernah Lo buat udah tertutup rapat karena hadirnya Natalia !! " Sentak Aby. Semuanya melongo mendengar yang Aby ucapkan. Aby bicara banyak plus Pedes? Itulah yang berada dibenak mereka.
" Dengar kau Bitch? " Tanya Natalia
" Kak, kayanya nih orang gak kapok habis dibuat masuk rumah sakit. Gimana kalau kita sekarang main darah ? Anya kangen main darah kak please ya? " Pinta Vanya kepada Natalia dengan mengembung kan pipinya dan puppy eyes nya. Semua yang lihat itu gemas sendiri
" Hayuk lah. Woy Lo bisa ngomong gak sih? Daritadi kita ajak ngomong Lo diem diem bae! Mau ditambah jahitan tuh mulut " seru Natalia langsung menyeret Reva menuju tengah lapangan dan mengikatnya disebuah kursi. Natalia dan Vanya memutari kursi yang diduduki Reva sembari menatap Reva dengan tatapan tajam tentunya. Derandra yang melihat itu hanya santai santai saja kan Derandra sudah pernah melihat ini anggap aja menonton pertunjukan di bioskop.
" Oke One. Anya, dia lakuin apa sama Mama mu? " Tanya Natalia sembari memilih milih senjata yang akan digunakan nya.
" Hmm Menggambarkan sebuah Lambang Tengkorak " jawab Vanya yang masih memutari Reva. Natalia mengambil Pisau Kecil dan tipis.
" Tengkorak? Bagaimana kalau kita gambar Logo Black diamond? Kan lucu tuh ada gambar si Wolfy " Saut Natalia sembari menggambar sebuah Lambang milik Black diamond dengan pisau nya. Semua menatap Natalia bergidik ngeri, beda dengan yang lainnya Natalia, lainnya menyembunyikan identitas dan kegiatannya sedangkan Natalia malah terang terangan didepan semua orang.
" Two kak. Apa yang dia perbuat sama kakak? " Tanya Vanya
" Hmm kayanya satu doang deh Nya, emm apa ya ah iya membunuh Axel " jawab Natalia. Nathan dkk membeku mengetahui Reva lah yang membunuh sahabat mereka. Aby geleng geleng kepala melihat kelakuan mantannya yang kelewat batas itu.
" Oh jadi ini manusia gak punya akhlak yang bunuh Kak Axel? Woahhh minta mati rupanya " Saut Vanya langsung mengambil Samurai dan langsung menebas kepala Reva.
" Nya... Ratu kegelapan aku serahin ke kamu lagi ya " ucap Natalia
" Big no kak! Itu buat kakak! Suatu hari ada pemilihan King and Queen kegelapan dan aku pastikan ya kak, nanti kak Aby sama kak Nata yang menang " balas Vanya
" Kok gue sih? " Protes Aby dan Natalia barengan. Semua menahan tawanya
" Iya kalian berdua. Kalian gak bisa bohong kalau kalian saling suka! " Balas Vanya.
" Udah deh bilang aja gitu kok malu malu " Saut Raffa disela sela tawanya. Diana dkk, Dito dkk, Sepupu Diana dan Neta dkk terkekeh melihat perdebatan mereka
" Van... Gak kangen yang ini nih " Tanya Derandra sembari menunjuk dirinya sendiri. Vanya Tersenyum lalu berlari memeluk Derandra
" I Miss you baby " Ucap Vanya
" Duh haduhh gak di markas, gak dikantor, gak disekolah Adek gue yang satu ini malah peluk pelukan kalau ketemu Bang Andra " gumam Natalia kesal. Tiba tiba Aby memeluk Pinggang Natalia membuat Natalia tersentak kaget.
" Ciee Blushing Ciee " Goda Aby sembari mengunyel ngunyel pipi Natalia yang terlihat seperti balon.

Nathalie [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang