17

3.7K 432 1
                                    

Yena menekan tombol bel lebih cepat dari biasa nya membuat orang yang ada didalam langsung berteriak "Sebentar!"

Youra membukakan pintu untuk Yena

"Mark gimana kak?" Tanya Yena

"Kamu masuk aja" ucap Youra memberi ruang agar Yena bisa masuk

Setelah masuk kedalam rumah, Yena berlari ke atas untuk masuk ke kamar Mark

Disana ada Taeyong dan juga bunda yang sedang meyuapi Mark bubur

"bunda" panggil Yena berjalan memasuki kamar Mark

Mata Mark langsung berbinar ketika melihat Yena memasuki kamar nya

"Oh Yena? Tolongin bunda ya. Suapin Mark" ucap Bunda

Yena mengangguk lalu mengambil alih mangkok yang dipegang bunda

"Kalau gitu kita keluar dulu ya" ucap Bunda menarik Taeyong keluar dari kamar lalu menutup pintu nya

Tangan Yena mulai bergerak untuk menyuapi Mark sedangkan Mark mengamati wajah Yena

"Nangis nya berapa jam?" Tanya Mark

Yena masih enggan menjawab dan meneruskan kegiatan menyuapi Mark

"Yena" tangan Mark bergerak untuk memeluk pinggang Yena dari samping

Yena sekarang hanya diam tanpa berniat melepas maupun membalas pelukan

"Maafin gue" lirih Mark

Yena terkejut saat mendengar isakan keluar dari mulut Mark

"Gue ke minimarket buat ketemu Jeno, tapi Mina tiba - tiba datang dan nyium gue" Jelas Mark dan suara isakan bertambah deras

Hati Yena sebenarnya merasa bersalah melihat Mark yang sangat kacau seperti ini

"Kenapa gak lo lepas? Lo kan cowok masa iya kalah tenaga sama dia"

"Dia ngancam gue Yena, dia bilang bakalan nyakitin lo kalau gue lepas. Gue gak mungkin gak lemah kalau ancaman nya udah lo"

Yena menghela nafasnya menatap Mark yang sedang bersandar di bahu nya

"Lo sendiri kan tau gimana berkuasa nya Mina" ucap Mark

Yena mengangguk lalu mengelus punggung Mark dengan lembut

"Maafin gue ya gak mau dengerin penjelasan lo" ucap Yena membuat Mark langsung tersenyum

"Karena Mina balik kesini, bisa kan kepercayaan kita dikuatkan" Ucap Mark

"Mina punya segala cara buat misahin kita, dan kita punya satu cara untuk bertahan yaitu saling percaya" lanjut Mark

Yena tersenyum lalu mengangguk. Satu detik kemudian, handphone Yena berbunyi menandakan ada nya telepon yang masuk

"Kenapa?"

"gila Yen! Pokoknya lo besok harus sekolah!"

"Besok ya pasti gue sekolah lah. Tapi kenapa sih ra?"

"Pokoknya besok lo bakalan tau deh, oke bye"

Rara memutuskan sambungan telepon membuat Yena langsung mengumpat tanpa berpikir bahwa ada Mark yang tersenyum miring di sebelah nya

"Nakal ya" ucap Mark memberikan smirk nya

Yena menatap tajam kearah Mark membuat nyali Mark menciut

"Gue gak sengaja! Gak usah gitu!" Ketus Yena mencampakkan handphone nya lalu berbaring di kasur Mark membelakangi Mark

"Kenapa?" Tanya Mark ikut berbaring disamping Yena

Tanpa membalikkan badan nya Yena menjawab "Rara bilang ada hal gila jadi besok gue harus sekolah"

"Jadi kenapa? Emang lo gak mau sekolah?" Tanya Mark

"Ya mau, tapi dia gak kasih tau ada apa. Kan gue udah penasaran" jawab Yena

Mark tersenyum lalu menarik Yena agar menghadap kearahnya

Mark kemudian menunjuk bibir nya "Gak mau bersihin bekas Mina?" Tanya Mark

Yena berdecak kesal lalu bangkit dari kasur menuju meja yang terdapat tisu disana

"Emang dari semalem belum di bersihin ya? Hebat banget lo" Ketus Yena mengelap bibir Mark dengan tisu

Mark tersenyum lalu menahan tangan Yena yang sedang mengelap bibir nya

Mark memajukan wajahnya untuk mengecup bibir Yena singkat "Gue suka lo yang cemburu"

—VerlinC—

—VerlinC—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
P A C A R | Mark✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang