3.Dewa pms

20 7 13
                                    

Selamat datang di part ke tiga😚
Selamat membaca para readers😍
Tolong tinggalkan jejak kalian disini beip🤗.
Bahagiamu semangatku,asek gk tuh😂.
HAVE FUN GAESS...

***

Cukup lama keheningan melanda warung Mbok Ijem hingga sebuah suara gebrakan meja memecah keheningan tersebut.

Brakkkk..

"Astaughfirullah." Ucap mereka spontan karena kaget. kemudian menatap horor sang pelaku yang dibalas cengiran olehnya.

"Ehh bangsatt mksut lu apaan gebrak gebrak meja segala haa, bosen idup lu." Ucap Akbar sembari menahan amarah karena ulah Dimas.

"Ya maap hehehe.. abisnya lu pada diem diem bae kan gua jadi bingung mo ngpain." Jawab Dimas cengengesan.

"Ga jelass lu anjing." Ujar Revan sambil melemparkan kotak susu kepada Dimas membuat sang empu menatap horor kepadanya.
Kemudian dia menyenderkan kepalanya di bahu Ari.

Akbar berbisik kepada Virgo sambil melirik Revan yang mulai memejamkan matanya. "Gua curiga ntu si Revan bukan adek lu dah tapi adeknya si Ari kayaknya,masak dia nempel nempel mulu ke si Ari kek ulat keket aja."

"Emang dia adek gua? Perasaan gua gk pernah punya adek modelan baby boy gitu dehh." Tanya Virgo kepada Akbar.

"Lahh si bangke,klo ntu bocah bukan adek lu berarti dia bukan anaknya mami Sifha sama papi Gala dongg?" Tanya balik Akbar.

"Lahh iyak, emang dia bukan anak papi mami gua kok" jawab Virgo.

"Lahh terus dia anaknya siapa?" Tanya Akbar. Kek dora aja dia kepo bat dah.

"Nemu dulu di kali ciliwung" jawab Virgo asal.

"Hahahahhh" Tawa anak anak Alaskar pecah karna jawaban asal dari seorang Virgo.

"Sembarangan lu bang kalo ngomong" sahut Revan kesal ketika mendengar jawaban Virgo.

"Fakta dek" ucap Virgo tanpa mempedulikan ekspresi Revan.

"Kenapa gk sekalian aja lu ngomong kalo gua nemu di sungai Amazon biar lebih keren" ujar Revan, judes.

"Pengennya sih ngomong gitu, tapi sungai amazonnya kejauhann." Sahut Virgo.

"Dari pada lu berdua bahas yang gk penting mending kita nyanyi nyanyi yekann biar hepoy." Usul Dimas yang sedari tadi diam mendengarkan perdebatan adik kakak yang tk kunjung damai.

"Boleh juga usul lu beruang kutub." Ucap Akbar lalu mengambil botol air mineral untuk di jadikan mic.

"Ekhemm ekhemm" Akbar memulai aksinya dengan berdeham alay. Ngecek suara dulu yekann.

"Pancen kabeh salah ku mbuka ati nggo sliramu." Akbar menjiwai lagu yang ia lantunkan.

"Sek jelas jelas ra iso nompo pengarepanku."

"Yen pancen koe ra iso nompo opo anane."

"Tak milih lungo wae." Akbar mengakhiri lagunya dengan membungkukkan tubuhnya bak artis profesional.

Virgo menyenggol Dimas sambil melirik Akbar yang baru saja selesai mengakhiri penampilan dadakannya. "Dim lu ngerti gk sih sama lagunya si Akbar ?"

"Kagak sih, tapi bagus juga lagunya" jawab Dimas, kagum.

"Bagus kagak tuh suara gua" ucap Akbar, sombong.

"Iya iya bagus Bar bagus bangettt." Jawab Revan terkagum kagum karena suara Akbar.

"Makasih cil, emang suara gua tuh paling bagus disini yekan cil." Ucap Akbar sembari mengedipkan sebelah matanya kepada Revan.

"Iya bagus tapi lebih bagus lagi kalo lo diem." Sinis Gibran.

"Ihh mas Gibran kenapa sihh padahal suara dedek kan bagus bangett."ucap Akbar sambil bergelayut manja pada Gibran.

Plakkk

"Auuuw.. sakit mas, ahh tau ah dedek ngambek nih."

Alhasil semua tertawa karena kelakuan Akbar yang ditolak mentah mentah oleh Gibran.

"Berisikkkkk" teriak Dewa.

Pria yang sedari tadi diam akhirnya mulai angkat bicara karena mulai jengah dengan kegilaan sahabatnya.
Jika kalian berpikir hanya Dewa yang tidak bisa di ajak bercanda maka jawabannya benar. Meskipun dia paling susah kalo di ajak bercanda tapi Dewa selalu saja menjadi ketua sekaligus sahabat yang paling di acungi jempol karena sifat dan kedewasaannya saat menghadapi masalah.
Dewa pun siap tempur kapan saja jika ada salah satu dari anggotanya yang terluka akibat ulah musuhnya.
Dewa pun siap jadi benteng saat sahabatnya terluka atau dia akan berubah menjadi pendengar dan penasihat saat sahabatnya punya masalah sepele maupun masalah yang sangat berat.

"Lu lagi pms ya wa dari tadi marah marah mulu perasaan." Tebak Gibran dengan tatapan yang tk berpaling dari Dewa sedikit pun.

"Punyamasalahmungkin." Sahut Ari dengan kecepatan berbicara bak seorang rossi yang sedang dalam arena balapan. Membuat semua teman temannya melongo karena ucapan Ari barusan termasuk Gibran yang sedari tadi memandang Dewa.

"Lu barusan ngomong ri ?" Tanya Virgo tak percaya.

"Cepet banget ngomongnya bang kek orang dikejar kejar maling aja "ucap Revan.

"Sayang tolong jang marah marah." Dimas bernyanyi sembari mendekati Akbar untuk mengajaknya duet tapi tak jadi karena terpotong oleh Revan.

"Tolong katong baku percaya."

"Ehh unyill gua ngajak Akbar ngapa lu yang nyambung sih." Kesal Dimas.

"Oh" jawab Revan.

"Ah oh ah oh mulu lu dasar geblek." Dimas dibuat semakin kesal oleh si bocil alias Revan.

"Berisikkkk" Teriak Dewa sambil melenggang pergi. "Buruan ke sekolah sebelum gua gantung lu semua di pohon toge." Sambungnya.

"Haaa pohon toge." Ucap mereka serentak tak percaya karena ucapan Dewa.

"Eh kok pohon toge sih." Gumam Dimas saking tk percayanya karena Ucapan Dewa.

"Berang berang makan coklat,
  Yuk berangkattt." Ucap Akbar.

Kemudian mereka melenggang pergi meninggalkan warung kesayangan mereka untuk menyusul sang ketua yang sedang berubah menjadi singa.




***
Mon maap gengg cuma sedikit soalnya otak author lagi konslet😁.
Susah di ajak mikir.
Gimana cerita yang ini bagus kagak??

Silahkan tinggalkan jejak kalian😚
Babayyy para readerss🤗😍
Selamat membaca.♡♡

Next...

RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang