Hei, bagaimana kalau sedikit kilas balik?Pasti menyenangkan bukan? Tenang saja, ini kilas balik yang sangat menyenangkan—ya setidaknya begitulah bagi Atsumu, entah bagi (name). Mungkin daripada disebut menyenangkan, bagi (name) hal ini lebih disebut sebagai petualangan baru baginya. (name) yang memutuskan memulai hal baru yang belum pernah ia coba sebelumnya semenjak ia pindah ke Hyogo ini.
Saat itu, saat masa-masa dimana Atsumu mulai mendekati seorang (full name) yang lebih memilih untuk menggambar daripada bersosialisasi. Ketika (name) sudah menutup rapat sosok dirinya ketika masih tinggal di Tokyo, (name) yang selalu pulang malam setiap harinya karena waktunya selalu dihabiskan bersama teman-temannya untuk menjelajahi keindahan kota Tokyo, (name) juga tak segan-segan untuk sesekali berkencan dengan teman satu sekolahnya dulu, (name) termasuk kelompok remaja liar saat SMP dulu.
Namun, bagaimana ya bilangnya, saat ia pindah ke Hyogo, buku sketsa, kanvas, pensil, dan cat air terlihat lebih menyenangkan daripada berosialisasi dengan teman satu sekolahnya dan (name) akan lebih memilih untuk berkencan dengan cat arkrilik daripada dengan manusia tentunya.
Namun, ketika (name) mulai membuka mulutnya dan bertanya dengan pemuda bersurai kelabu dibelakangnya dan kemudian esoknya ada seorang pemuda berwajah sama namun dengan surai pirang datang menghampirinya dan mengucpakan beberapa patah kata yang menurut (name) saat itu agak sedikit—konyol,"bila kau penasaran seberapa kuat tim voli sekolah kita, jangan lepaskan pandanganmu dari pemain bernomor punggung tujuh," disanalah semuanya bermulai.
(Name) yang pada saat itu tidak tahu apa-apa mengenai pertandingan bola voli atau semacamnya benar-benar memfokuskan padangannya pada pemain bernomor punggung tujuh yang tak lain dan tak bukan adalah pemuda yang menghampirinya waktu itu, Miya Atsumu. (name) juga sedikit terkejut ketika melihat Osamu—yakni teman sekelasnya ikut andil bagian dalam pertandingan voli sebagai seorang wing spiker dan keesokan harinya (name) langsung meminta maaf secara canggung kepada Osamu karena menanyakan pertanyaan tidak sopan padanya waktu itu—setidaknya meragukan kekuatan klub voli sekolah mereka pada wing spiker dari tim itu sendiri agak tidak sopan bagi (name).
"Tidak masalah, kau juga tidak tahu kalau aku dari klub voli waktu itu," balas osamu ketika melihat (name) menyodorkan sekotak susu coklat pada Osamu sebagai permintaan maaf.
Setidaknya, pada saat itu (name) berharap kalau Osamu bisa menjadi teman pertamanya di Inarizaki—lebih tepatnya di Hyogo ini. (name) benar-benar sendirian selama di Hyogo, tidak ada siapapun kecuali dirinya dan kedua orang tuanya. Tanpa teman dan tanpa saudara sebaya juga, hanya dengan keluarga kecilnya dan segudang peralatan menggambar milik (name).
Disaat (name) berharap Osamu menjadi teman pertamanya di sekolah barunya itu, catat ini karena penting, hanya sekedar teman yang bisa ia tanyakan sesuatu di tengah pelajaran saat ada materi yang tidak ia pahami atau sekedar menanyakan informasi sekolah yang perlu ia ketahui. Tidak kurang dan tidak lebih.
Namun, lihat disini apa yang terjadi, sosok lain dari Osamulah yang terus-terusan mengisi hari-hari (name) yang awalnya bagi (name) agak sedikit menyebalkan, namun karena sudah terbiasa ia malah menganggap tingkah Atsumu itu menggemaskan.
Untuk ukuran pemuda yang rela telat datang ke ekskul yang sudah sebanding dengan nyawanya setiap hari selama dua bulan hanya untuk—yang awalnya hanya untuk mengikuti (name) dari belakang dan memastikan apakah gadis itu pulang dengan selamat dan kemudian ia harus berlari mati-matian kembali ke sekolah sampai pada akhirnya secara terang-terangan menghampiri (name), "bagaimana kalau kau kuantar pulang, (name)?" pemuda itu memberanikan diri untuk bertanya secara langsung pada (name).
(Name) sendiri sebenarnya sudah tau hal tersebut dari Osamu karena secara sangat amat terpaksa—kalau bukan karena kapten mereka yang sudah muak dengan kelakuan Atsumu, meminta (name) untuk memberitahukan Atsumu untuk berhenti mengikutinya saat pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
miya atsumu ; PHILOCALY
Fanfiction❝pernah dengar tidak mengenai seorang pemuda bernama miya atsumu? iya dia yang sangat suka bermain voli. Benar. Aku hanya ingin engkau tau kalau sebenarnya Atsumu adalah seorang pemuda yang indah, bukan hanya penampilan tapi juga kepribadian.❞ - sor...