20' Maybe Preparation

204 39 11
                                    


...

Tak perlu kalian tahu perihal kesehatanku memang seperti benang kusut.  Sebab semuanya akan berpulang. Yang membedakan hanya waktu. Bisa saja aku sekarang dan kamu --masih bisa bertahan lama dibanding aku.

Tak apa aku sudah cukup menikmati waktu ini dengan lama.

Nayara.

.....

"Kamu mau kemana ra?"

Aku menoleh, menatap matanya menjelaskan bahwa aku sedang ingin sendiri.

Jo menggeleng langkahnya sejajar denganku.

Aku berhenti sejenak menghembuskan napasku.

"Kalo kamu mau marah nanti saja, yang penting aku akan mengantarmu dulu sampai tujuan."

Ternyata Jo sama dengan Julian. Raja memaksa.

Hari ini aku akan ke panti. Namun saat melewati sungai ada Jo di tempat biasa kami berkumpul, aku tidak tau pasti dimana julian. Mungkin dia pergi bersama kyla. Sekarang kan hari minggu.

Yang kulihat dari sepenglihatanku Jo tidak menunjukkan raut kaget sama sekali ketika tahu tujuanku ke panti.

Hampir tiga jam lebih kuhabiskan bermain dengan anak-anak disana, sama sekali tak kusuruh Jo untuk ikut andil dalam kegiatan hari ini. Tetapi ia berinisiatif sendiri mengajak anak-anak bermain.

"Ra haus." Ujarnya dengan wajah memelas.

Aku tertawa dan melenggang ke dapur untuk mengambilkan minum.

Ternyata Jo menyusulku, ia segera menandaskan air dalam gelas yang baru saja kutuang.

"Ra aku boleh menanyakan sesuatu?"

'tentang?'

"Kenapa kamu pandai sekali menutupi semuanya?"

'semuanya?'

Jo mengangguk. Firasatku selama ini salah. Ada beberapa orang yang memperhatikanku sedetail itu. Kukira tidak akan ada selain bunda dan ayahku.

'kalau kau tahu sesuatu, cukup jangan ceritakan pada Julian atau siapapun itu. Aku mohon.'

'dan,'  aku ragu melanjutkan ujaran yang cukup lama bertengger dikepalaku.

"Dan?" Ulang Jo.

Aku menyengir kikuk, 'kukira sudah cukup itu.'

Aku hanya berasumsi bahwa dalam hati Jo pasti bertanya-tanya dan dia memilih diam untuk menghargai keputusanku.

Ketika suara dibungkam takdir, aku masih dapat menyuarakannya lewat tulisan dan isyarat tangan. Terima kasih Tuhan telah memberiku banyak opsi untuk bertahan lama.

Jika dahulu didiagnosa perihal waktuku yang sebentar lagi, perasaanku sangat kalut. Namun kenapa kali ini rasanya lebih mudah untuk pergi dibanding tinggal.

Ada sedikit kerusakan pada jantungku. Penyebabnya masih terkait kecelakaan dua belas tahun yang lalu.

Hari ini aku sengaja ke panti. Takut bila pengobatanku mengalami kegagalan. Maka setidaknya kunjunganku kali ini dapat mengobati rasa takutku dan mungkin sekaligus berpamitan.

Untuk perihal Jo dan julian, aku sengaja tidak memberi tahu. Mereka sedang sibuk mempersiapkan tes masuk universitas. Tapi ternyata aku malah berpapasan dengan Jo di sungai.

Dan entah mengapa aku sudah menyiapkan segala hal perihal berpulang.

'semoga semuanya akan membaik. with or without me.'

- Apapun yang sedang diperjuangkan semoga dimudahkan dalam prosesnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Apapun yang sedang diperjuangkan semoga dimudahkan dalam prosesnya. Sabar dan tunggu sebentar. Kita harus yakin bahwa Tuhan tidak akan menciptakan ini semua dengan sia-sia.

SILENT |• Lee Jeno (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang