;ㅡSopa de Cação 1✿

82 20 16
                                    

Present and Us ; 08

❝Hadiah apa yang bisa kuberi untuk Youngmin?❞

×××

Tinggal satu atap dan menyantap makanan dari panci yang sama telah Donghyun dan Youngmin lakukan lebih dari 8 bulan. Meskipun masih dalam tahap sepasang kekasih, keduanya belum pernah menemui jalanan menanjak dalam hubungan mereka, bahkan sebelum keduanya memutuskan untuk menyewa satu rumah kecil yang terlihat biasa dari luar di perbatasan kota.

Dua orang itu saat ini sedang sibuk dengan urusan sendiri di ruang kerja masing-masing pula. Youngmin dengan separangkat alat alat tulis dan berbagai macam kertas serta ipadnya, sedang di kamar seberang, Donghyun sedang ribut bersama anak-anaknyaㅡalat musiknya.

Ponsel Donghyun berdering. Menampilkan sebuah nama yang membuat Donghyun langsung keluar ruangan tanpa menolak ataupun menjawab panggilan itu.

"Kenapa?" tanyanya begitu menggeser pintu kaca ruangannya.

"Aku mau ke swalayan memberi beberapa bahan makanan dan pensilku juga habis ternyata. Kau mau ikut atau tidak?" Youngmin mengeluarkan sepatunya dari rak sepatu dengan jempol kakinya.

Donghyun memasukkan kedua tangannya ke kantung celana, berjalan mendekat kepada Youngmin dan bersandar di dinding. "Aku titip yogurt saja tiga kotak."

Youngmin mengangguk asal dan merapikan rambutnya sebelum bergerak merengkuh Donghyun erat. Pelukan itu hanya sepersekian detik, namun sebuah kebiasaan yang entah siapa memulai terlebih dulu.

"Kalau kau mau pergi keluar, jangan lupa masukkan Jean ke kandang. Dah,"

"Hmm."

Setelah menyaksikan Youngmin pergi, Donghyun mengusap telapak tangannya agar hangat dan meringsek ke arah Jean. Pria itu jatuh duduk bersila di lantai vinyl yang disambut gerakan hiperaktif oleh Jean, berang-berang jantan berusia 2 tahun.

"Besok Youngmin bertambah tua. Gajiku sudah aku tabung semua. Hadiah apa yang bisa kuberi untuknya?" Donghyun mengerutkan dahi ketika Jean berhenti mengusal padanya, dan malah mengangkat dua kaki depannya sehingga hewan aktif itu berdiri seperti anak kecil.

Jean mengeluarkan suara khasnya dan mengangkat kedua kakinya lebih tinggi. Nampak berang-berang itu oleng beberapa kali, namun hal itu tak mematahkan tekadnya dalam membuat sang pemilik mengerti maksud aksinya. Jean bergerak ke kiri dan ke kanan, bersikap seperti ia mengajak Donghyun bermain lempar-tangkap.

Sementara itu, Donghyun masih tidak bisa memahami ide yang ditunjukkan Jean kepadanya. Hingga akhirnya Jean berlari menuju ruangannya yang tertutup, Donghyun terkikik geli.

"Astaga," katanya gemas sambil mengangkat tubuh Jean untuk disandarkan pada dadanya, "Ide yang jenius, Jean. Hahaha, kau semangat sekali menunjukkannya, ya."

"Thank you, cutie."

Donghyun menyisir bulu pendek di kepala Jean dengan tiga jari. Jean membuka mulutnya sekali lagi, seakan menjawab, "Ideku memang yang terbaik!"

Baik Youngmin maupun Donghyun, keduanya mempunyai kepribadian yang agak berbeda. Donghyun adalah orang yang simpel, senang tertawa, dan blak-blakan terhadap sesuatu. Apa yang ingin ia katakan, maka terucaplah. Untuk Youngmin, ia punya sifat tegasㅡyang satu ini sama seperti Donghyunㅡjiwa pemimpinnya kuat, nyaris perfeksionis, dan cenderung tempramen. Seringkali Youngmin dan Donghyun berselisih pendapat yang menyebabkan keduanya saling bertatapan sengit ditambah dekapan kedua tangan.

Meskipun kelihatannya mereka tak akan bisa bersatu, nyatanya Donghyun mengajak Youngmin menjalin hubungan ketika pemuda itu dirundung kesal akibat seluruh teman sekelompoknya kaburㅡalias tidak mengerjakan bagiannya.

cafuné; dongpaca.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang